Ringtone Gadis Cantik
Date: Tue Dec 6, 2005 11:38 pm
Pelawak favorit saya Tarzan pernah membuat joke bahwa beda dengan biasa terletak pada suara saat mereka buang angin. Wanita cantik kalau buang angin, bunyinya "polyphonic" Tarzan memang pengamat yang cerdas. Coba saja anda pergi ke pusat pertokoan terbesar di Asia Tenggara seperti RoxyMas (manalagi kalau bukan Grogol), betapa menjamurnya usaha download Ringtone.
Anda sering bukan menilpun seseorang lalu terdengar lagu merdu mendayu, atau gembira saat menunggu tilpun diangkat. Atau anda sendiri memang penggemar "ringtone" – *Cute* sih, namun para pakar komunikasi menyarankan agar mengurangi penggunaan ringtone, pasalnya anda suka Linkin Park, tapi penilpun anda tergila-gila lagu "Jujur"-nya Radja.
Alih-alih hasrat menghibur, malahan menuai sebel. Sebelum meninggalkan pesan, pastikan anda berada dalam kamar yang terturup, Matikan radio, tape, TV, atau suara kemresek kertas yang sedang anda buka. Latar belakang suara ini membuat konsentrasi si penilpun terganggu dalam mendengarkan suara anda.
Lebih lanjut ahli menasehatkan untuk berhati-hati mengucapkan salam sebelum penilpun masuk ke message box. Karena tidak semua orang sama latar belakangnya. Kebiasaan menyebut saya diawal kalimat dianggap kurang menghargai lawan bicara sehingga disarankan mengubahnya menjadi "Anda menilpun kediaman (nama anda…)…" atau Selamat datang di Voicemail (…..nama anda …). Maksud Mr. BudiPekerti ini, jangan memulai percakapan dengan "Saya" atau "Aku" maklum bukan jaman Khairil Anwar. Mulailah dengan "anda" sehingga penilpun merasa diperhatikan. Outch
Atau mungkin anda senang berkelakar sehingga pesan anda berkepanjangan, inipun harus dikurangi, karena si penilpun seakan diajak mengulur waktu/pulsa oleh Premium Call yang memang bermain dengan waktu. Bicara singkat namun jangan terkesan seperti dikejar anjing tetangga.
Saat merekam pesan, Joyce Newman, dalam seminar "speaker-training" meminta anda berdiri tegak dan tersenyum. Senyuman dapat terdengar lho, katanya. Susahnya pelajaran budi pekerti.
Mimbar Saputro
Masih pakai Hallo saya, saya, saya…
Pelawak favorit saya Tarzan pernah membuat joke bahwa beda dengan biasa terletak pada suara saat mereka buang angin. Wanita cantik kalau buang angin, bunyinya "polyphonic" Tarzan memang pengamat yang cerdas. Coba saja anda pergi ke pusat pertokoan terbesar di Asia Tenggara seperti RoxyMas (manalagi kalau bukan Grogol), betapa menjamurnya usaha download Ringtone.
Anda sering bukan menilpun seseorang lalu terdengar lagu merdu mendayu, atau gembira saat menunggu tilpun diangkat. Atau anda sendiri memang penggemar "ringtone" – *Cute* sih, namun para pakar komunikasi menyarankan agar mengurangi penggunaan ringtone, pasalnya anda suka Linkin Park, tapi penilpun anda tergila-gila lagu "Jujur"-nya Radja.
Alih-alih hasrat menghibur, malahan menuai sebel. Sebelum meninggalkan pesan, pastikan anda berada dalam kamar yang terturup, Matikan radio, tape, TV, atau suara kemresek kertas yang sedang anda buka. Latar belakang suara ini membuat konsentrasi si penilpun terganggu dalam mendengarkan suara anda.
Lebih lanjut ahli menasehatkan untuk berhati-hati mengucapkan salam sebelum penilpun masuk ke message box. Karena tidak semua orang sama latar belakangnya. Kebiasaan menyebut saya diawal kalimat dianggap kurang menghargai lawan bicara sehingga disarankan mengubahnya menjadi "Anda menilpun kediaman (nama anda…)…" atau Selamat datang di Voicemail (…..nama anda …). Maksud Mr. BudiPekerti ini, jangan memulai percakapan dengan "Saya" atau "Aku" maklum bukan jaman Khairil Anwar. Mulailah dengan "anda" sehingga penilpun merasa diperhatikan. Outch
Atau mungkin anda senang berkelakar sehingga pesan anda berkepanjangan, inipun harus dikurangi, karena si penilpun seakan diajak mengulur waktu/pulsa oleh Premium Call yang memang bermain dengan waktu. Bicara singkat namun jangan terkesan seperti dikejar anjing tetangga.
Saat merekam pesan, Joyce Newman, dalam seminar "speaker-training" meminta anda berdiri tegak dan tersenyum. Senyuman dapat terdengar lho, katanya. Susahnya pelajaran budi pekerti.
Mimbar Saputro
Masih pakai Hallo saya, saya, saya…
Comments