Mahasiswa Filsafat
Date: Sat Aug 6, 2005 11:54 pm
Seorang dosen belia mengakhiri pelajaran filsafatnya dengan mengambil contoh sebuah gelas. Gelas itu dibantingnya sehingga berderai, lalu tugas mahasiswanya mengolah maksud dan arti dari sebuah gelas yang pecah dari sudut filsafat.
"Mau tak pisuhi, tapi kemenakanku sendiri," gerundel seorang mahasiswanya yang saat itu "baru" berusia 75 tahunan. Pakde ini sendiri yang menceritakan kelakuan keponakannya mengajar.
Anak Filsafat dikenal eksentrik, itu dari dulu. Tidak terkecuali, Mark Carrol,33, lajang jurusan filsafat Australia ini sekali tempo berada di Darwin untuk pulang ke kotanya di Cairns untuk menggunakan Qantas. Rupanya dia sedikit kehausan sehingga tidak lama kemudian ia beranjak dari duduknya untuk membeli sebotol bir dingin.
Cuma yang ia lupa bahwa ada peringatan "Your Left Baggages Will Be Object of investigation by Security..."
Akibatnya ketika sekembalinya dari bar, didapatinya tas bawaannya telah menjadi objek pemeriksaan satuan keamanan airport.
Petugas keamanan lalu tanya "Sir, ini tas anda ya..."
Entah karena pengaruh bir botol kecil yang ia tenggak, atau dasarnya anak Filsafat, dia enak saja menjawab "Tapi bomnya sudah saya tinggal di Irak." Kejadian kecil pada jam sore ini berlanjut dengan penahanan Mark pada jam 02:00 dinihari, dan baru bebas setelah membayar jaminan 500 dollar.
Siapa nyana, awalnya bercanda berakhir dengan drama.
Bom diajak becanda, Gopek akhirnya.
Seorang dosen belia mengakhiri pelajaran filsafatnya dengan mengambil contoh sebuah gelas. Gelas itu dibantingnya sehingga berderai, lalu tugas mahasiswanya mengolah maksud dan arti dari sebuah gelas yang pecah dari sudut filsafat.
"Mau tak pisuhi, tapi kemenakanku sendiri," gerundel seorang mahasiswanya yang saat itu "baru" berusia 75 tahunan. Pakde ini sendiri yang menceritakan kelakuan keponakannya mengajar.
Anak Filsafat dikenal eksentrik, itu dari dulu. Tidak terkecuali, Mark Carrol,33, lajang jurusan filsafat Australia ini sekali tempo berada di Darwin untuk pulang ke kotanya di Cairns untuk menggunakan Qantas. Rupanya dia sedikit kehausan sehingga tidak lama kemudian ia beranjak dari duduknya untuk membeli sebotol bir dingin.
Cuma yang ia lupa bahwa ada peringatan "Your Left Baggages Will Be Object of investigation by Security..."
Akibatnya ketika sekembalinya dari bar, didapatinya tas bawaannya telah menjadi objek pemeriksaan satuan keamanan airport.
Petugas keamanan lalu tanya "Sir, ini tas anda ya..."
Entah karena pengaruh bir botol kecil yang ia tenggak, atau dasarnya anak Filsafat, dia enak saja menjawab "Tapi bomnya sudah saya tinggal di Irak." Kejadian kecil pada jam sore ini berlanjut dengan penahanan Mark pada jam 02:00 dinihari, dan baru bebas setelah membayar jaminan 500 dollar.
Siapa nyana, awalnya bercanda berakhir dengan drama.
Bom diajak becanda, Gopek akhirnya.
Comments