Posts

Showing posts from 2007

Brondong Jagung

Ada yang berubah sebuah pemandangan di kantin rig kami. Bukan lantaran bulan Puasa. Tumpukan popcorn berlabel "rasa butter" buatan "Paman Toby" sudah lenyap di meja. Padahal biasanya setumpuk besar tersedia di sana. Satu bungkus isinya 100 gram. Malam-malam habis kerja sambil menonton TV lalu menggembol sebungkus popcorn yang sudah membengkak sepuluh kali lipat, apalagi ditemani es krim atau menyeruput Coca Cola dingin, weleh syahdotnya. Bahkan biji jagung yang bantet-pun tetap saya kunyah rasanya lebih melawan sekalian uji gigi. Ternyata brondong rasa mentega (butter), sudah mulai ditarik dari peredaran, lantaran beberapa orang melaporkan bahwa bahan buatan diacetyl yang mampu menerbitkan aroma butter, ditengarai penyebab gangguan pernafasan. Daripada urusan dengan pengadilan, maka pihak catering buru-buru menarik produknya. Saya sudah mendekati Ross, sang kapitan katering. Untuk saya saja deh, saya makan sendiri, koleksi pribadi, resiko pribadi . Dia keukeuh bila

Menghancurkan Jembatan

Seorang teman mengeluh, saat perusahaannya kena krisis moneter 1997-an, semua limbung, karyawan sebagian dirumahkan sementara yang lain tetap bekerja namun dengan gaji dipotong sampai sepertiganya. Teman tadi bekerja extra keras, mencari pelanggan baru agar keuangan perusahaan membaik. " " Aku bekerja seperti direktur, dengan fasilitas kondektur ," maksudnya saat sang Direktur kehabisan akal akibat lindu moneter, teman tadi malahan melakukan manuver yang seharusnya dilakukan seorang pimpinan perusahaan demi menyelamatkan perusahaannya. Usahanya berhasil. Saat keadaan kembali normal, teman tadi perlahan-lahan disingkirkan sebab sudah dianggap sebagai pesaing berat pimpinannya. Bahkan ketika sampai ia dirawat dirumah sakit, para pimpinan terlalu sibuk dengan urusan keluarga sehingga tidak sempat menengoknya. " Coba kalau dulu saya pindah ke perusahaan lain, barangkali keadaan tidak menjadi runyam begini ," katanya sambil menghembuskan asap rokok. Teman saya tidak

Masukkan PIN Kartu Kredit anda

Bandara Changi Singapore contoh menarik melakukan transaksi, beli sepotong sikat gigi, sebatang coklat, cukup gesek kartu kredit anda, lalu tanda tangan. Transaksi beres. Di Glodok atau pertokoan Jakarta, misalnya anda akan membeli HP, pertama pemilik toko melihat anda dengan menyiagakan seluruh aparat intel dalam tubuhnya. Mencorong melalui pandangan menyelidik. Lalu keluar kata sakti " kena tiga persen charge ," - itupun belum cukup, anda masih ditilpun oleh penyedia kartu kredit anda untuk meyakinkan bahwa anda tidak akan menipu mereka dengan berbelanja satu juta rupiah. Tapi yang dialami Andrew lebih unik. Sebagai warga Australia dia sering ditugaskan ke negara lain termasuk Inggris sampai berminggu lamanya. Selama ini ia tenang-tenang saja bepergian. Urusan pembayaran hotel, makan semua dipercayakan pada uang plastik ajaib bernama kartu kredit. Maka bagai disengat lebah ketika kartu emasnya ditolak di beberapa pertokoan Inggris termasuk pom bensin dan restoran waralaba t

Bhisma

Pada awal tahun 2000-an, seperti diketahui terjadi pergolakan politik Indonesia. Lalu muncul seorang tokoh yang gagah, namun orang pada kecelik karena menyangka beliau bernafsu menjadi Presiden RI. Lalu Pianis Jaya "Jamu Jago" Suprana menganalogikan tokoh ini sebagai Bhisma. Dikenal sebagai Bhisma Dewabrata sebagai anak semata wayang beneran yang kebal. Kebal tapak palune pande (senjata tajam), dan yang penting lagi kebal terhadap hasutan dan provokasi. Dia seorang negarawan lantaran berguru kepada negarawan kelas dunia wayang Bhaspati titisan Batara Guru, punya kekuatan bersenjata, ahli menembak anak panah kartena belajar dari Resi Bhargawa, punya kredibilitas karena selalu pengajian dengan Resi Wasistha, tetapi ketika kesempatan datang untuk jadi orang nomor satu. Dia tepiskan. Datang sekali lagi dia malahan hidup selebat. Kehebatan Bhisma lain adalah kemampuan "Ichcha Mrityu" yaitu kemampuan memilih ajal. Mau mati dipanah seperti Burung Sio Tantina yang mati dipa

Blunder - Pesan Satu Dapat Dua - ujungnya ke pengadilan

Order satu dapat dua ternyata berujung pengadilan bagi dokter Armellin. Gara-gara itu pula ia dituntut ganti rugi sebesar empat ratus ribu dollar oleh pasiennya dengan tuduhan malpraktek. Ceritanya, Canberra, November 2003. Seorang ahli cangkok janin menjalankan permintaan pasien untuk menanam janin ke perut seorang calon ibu. Uniknya pasangan ini berasal dari mahzab cinta sesama potongan tulang iga Adam. Pencangkokan berhasil, terlahir dua anak gadis kembar yang usianya menapak tiga tahun dan tinggal berssama orang tuanya di Melbourne.. Namun setelah mulai merasakan tetek bengek "ngempanin" dua anak kembar, susunya, bajunya, sepatu, kesehatan dan uang sekolahnya, maka pasangan lesbian ini mulai merasakan "bengek nggak ketulungan" - mereka merasa keberatan finansial. Pasalnya setelah berhitung, satu anak diperkirakan membutuhkan biaya sekitar 390 ribu dollar sampai menjelang usia 21tahun saat lepas dari tanggungan orang tuanya. Lantas ketemu pikiran untuk melepas s

Ketukan

Melamar ke perusahaan besar nampaknya yang dibutuhkan selalu yang berpengalaman sekian tahun. Ini sih bukan cari pekerja melainkan cari bajakan. Seorang calon pekerja yang sudah mengkeret nyalinya seakan berkobar kembali ketika sebuah perusahaan mencari tenaga yang mampu melayani mesin Telegram. Barangkali cocok dengan kebisaannya. Masa mudanya ia pernah menjadi pandu dan mahir bermain morse. Sampai di perusahaan tersebut, lgi-lagi hatinya menciut lantaran sudah puluhan pelamar berada diruangan sambil mengisi biodata. Lalu ia berbuat serupa. Selesai mengisi biodata yang menceritakan panjang lebar keahliannya dalam morse, ia berjalan mengelilingi ruangan. Dilihatnya beberapa mesin telegram dan salah satu mesin sedang mengetuk halus. Tidak berapa lama datang seorang pelamar lain. Ia mengisi formulir serupa dan langsung memasuki ruang direksi, lalu keluar dengan senyum tersungging. Beberapa waktu kemudian Direksi keluar ruangan dan mengatakan bahwa posisi yang dibutuhkan telah diisi oleh

Sultana

Ini bukan nama merek biskuit yang menyiratkan kenikmatan, namun cerita kepedihan seorang Putri Kerajaan Arab yang hidup sebagai burung dalam sangkar emas, namun dijejali pelecehan, perkosaan dan penyiksaan dari kaum lelaki, kakak dan ayahnya. “ Ketika Faruq (kakak lelakinya) berusia sepuluh tahun, ia mendapatkan jam Rolex emas pertamanya. Aku benar-benar menderita, karena saat aku meminta kepada ayah sebuah gelang emas yang ada di Souq (pasar), Ayah menolak permintaanku dengan kasar. Selama dua minggu Faruq memamerkan jam Rolexnya, aku melihat ia meletakkan jam itu di atas meja dekat kolam renang. Karena cemburu, aku mengambil batu dan menghancurkan jam itu.” Dari sini Sultana sudah merasakah bahwa dikeluarganya seorang anak lelaki adalah putra mahkota, segala permintaannya dituruti segala kesalahannya dimaafkan. Sementara bagi anak perempuan, ia mirip anak yang tidak diharapkan. Dari pembantu yang umumnya berasal dari Filipina, ia baru tahu bahwa kalau wanita Arab masih diperlakukan

Akibat Gempa Terhadap Perilaku Korban Gempa

Mengenali Apa yang Kita Rasakan Setelah Mengalami Bencana Apa yang dimaksud dengan BENCANA? “ Peristiwa atau kejadian berbahaya pada suatu daerah yang mengakibatkan kerugian dan pederitaan manusia, serta kerugian material yang hebat” (UNHCR) Akibat yang ditimbulkan bencana Dampak psikologis yaitu adanya perubahan terhadap psikis/kejiwaan/mental yang kita rasakan seperti; Perubahan perilaku; marah; panik; kacau; trauma Perubahan perasaan seperti munculnya rasa cemas akan masa depan, sedih, tertekan, putus asa, tidak berdaya, mudah tersinggung. Perubahan dalam berfikir yang ditandai dengan mudah lupa dan sulitnya memusatkan perhatian. Dampak Sosial mengakibatkan: Adanya kebiasaan atau kegiatan yang berubah karena adanya kehilangan, perpisahan ataupun kematian pasangan hidup, anak atau orang disekeliling. Adanya lingkungan fisik/bangunan yang rusak dan kebiasaan masyarakat yang berubah, rusaknya tempat pelayanan umum seperti rumah sakit, puskesmas, sekolah. Untuk menghadapi situasi dan k

Ten Car Come, Ten Car Go

Sebuah kecelakaan lalu lintas dilaporkan oleh seorang pendatang baru berlidah Asia sebagai berikut: "Sir One Accident, one car come one car go, braaak! Many car come. Ten car come, ten car go.." Kalau anda diposisi seorang polantas Australia. Maka baris pertama mudah dimengerti bahwa ada tabrakan adu kepala yang melibatkan dua buah kendaraan. Biasanya karena adanya kecelakaan maka banyak kendaraan diperlambat jalannya untuk melihat, atau memberikan pertolongan seperti diperlihatkan pada kalimat kedua. Namun, kalimat ketiga yang bikin pak Polantas garuk-garuk dagu dan belakang kepala. Mengapa harus mobil sepuluh datang mobil sepuluh pergi. Rupanya sang pelapor masih terpengaruh bahasa negerinya. Konon tanda "palang" pada aksara Cina akan dibaca sebagai "sepuluh" - Padahal maksud pelapor ada mobil "ambulan" datang lalu membawa korban ke rumah sakit.

Hanya gara-gara sekedar bertanya

Dia mirip tokoh iklan rokok yang berotot liat, namun lebih gemar mengadu napas dengan harimau dan mengelus bulu elang. Bedanya, Santanu adalah Raja yang memiliki tanah Kuru. Kaya raya, cuma masih jomblo sampai sampai para peserta senam sekaligus arisan di RT wayang bergosip, " jangan-jangan ada kabel massa aki yang nempel di tempat lain.." Begitu jumat sore menunjukkan pukul lima "theng" - prabu Santanu sign out dari laptopnya dan langsung membawa peralatan berburunya, sebuah olahraga yang dia teramat mahir memainkannya. Cuma herannya, hutan seperti kawasan remang-remang mendapat bocoran ada "garukan", semua penghuni bisa sepi "nyenyet" sehingga Santanu bertanya kepada asprinya, apakah pembalakan liar juga sampai dinegaranya sampai binatang pada habis. Belum sempat menjawab pertanyaan sang raja, seketika hutan diliputi angin puting beliung dan halimun bergulung. Bukan itu saja, rajapun terpisah dari rombongannya. Para pengawal pribadi yang disump

Perempuan dan buku harian

Perempuan dan Museum Kamis, 13-09-2007 18:50:39 oleh: Mimbar Saputro Kanal: Gaya Hidup Perempuan Perancis ini tergolong bandel. Diam-diam ia merayap menyelinap kedalam kapal Uranie. Padahal tujuan kapal berangkat pada 17 September 1817 adalah dalam rangka melakukan ekspedisi ke negara di belahan bumi lain yang penuh resiko. Seperti penyakit menular, diterkam badai atau dibantai perampok. Toh semua itu tidak menggoyahkan tekad Rose. Rupanya untuk merealisasikan nafsu berpetualangannya Rose menjalin kisah asmara dengan seorang ekspeditor bernama Louis-Claude de Freycinet agar dapat menyelinap sebagai penumpang gelap. Ekspedisinya sendiri berhasil gemilang. Namun yang membuat Pemerintah Perancis menggeretakkan gerahamnya lantaran diantara laporan tersebut terselip lukisan tenda yang didirikan oleh ekspedisi Teluk Hiu Australia dengan Rose didampingi seorang anak lelaki Mauritania, duduk didepan tenda. Sepertinya Rose menemani sang opsir (mungkin suaminya) yang sedang asik mengolah peta

Jurus Jemput Bola

Jurus Jemput Bola Jumat, 31-08-2007 12:28:29 oleh: Mimbar Saputro Kanal: Gaya Hidup Bagi Andri, pemilik sebuah gerai optik di kawasan Grogol, pengunjung yang sepi bukanlah alasan baginya untuk berkeluh kesah. Tempat usahanya terletak di jalan yang tumplek blek akan kucuran sumber kemacetan. Dari barat sampai ke timur berjajar Universitas Tarumanagara, Trisakti, Pasar Grogol, RS Sumberwaras, perlintasan kereta api yang tak pernah sepi barang dua atau tiga jam sekali, Roxy Square, Roxy Mas, Carrefoure Harmoni. Ia pun sadar lokasi yang dipilihnya pernah terbakar dalam kerusuhan 14 Mei sepuluh tahun lalu. Bagi sementara orang, lokasi niaga demikian sudah kehilangan daya pancarnya. Andai dibangun kembali, dewa keberuntungan sudah kepanasan, dan merat dari sana. Daripada ikutan menyalahkan sebab akibat kejadian masa lampau, ia "cancut taliwanda" - menggulung lengan bajunya. Depot bril yang sepi ditunggui oleh asistennya yang rata-rata berkulit gelap, sementara Andri melakukan gera

Gajahmada

GajahMada Jumat, 31-08-2007 09:23:57 oleh: Mimbar Saputro Kanal: Gaya Hidup Sebuah lintang kemukus (komet) dengan ekor panjang dan terang nampak menyeruak dikedinginan malam di langit Majapahit. Malam itu embun tebal luar biasa menyelimuti Majapahit. Teriakan burung gagak yang menclok di wuwungan istana di malam hari bukan peristiwa biasa. Lampu minyak, obor yang menerangi pelataran kerajaan seperti "mendrip-mendrip" kalah perkasa. Ki Dipo Rumi dan Wongso Banar, peronda kebetulan menguasai dalam "ilmu titen" - kemampuan menandai suatu peristiwa dilihat dari kejadian-kejaidan sebelumnya. Mulai gelisah dan bertanya-tanya. Pertanda apalagi akan menimpa Majapahit. Dengan usianya ia mengalami peristiwa saat Tumapel, di bawah kendali operasi Ken Arok menggempur Kediri, atau saat Singasari dilibas pasukan Jayakatwang sehingga berakibat Kertanegara pralaya. Ini tahun 1319. Sementara Gajahmada yang kala itu masih "krocuk" berpangkat bekel, di bawah wringin kurung

Mendadak digempur Martware

Mendadak Digempur MartWare Jumat, 31-08-2007 13:37:38 oleh: Mimbar Saputro Kanal: Gaya Hidup Bermula dari kebiasaan para tetangga menitipkan tabung elpiji kosong kepada kami, untuk diisikan saat mobil gas milik Jaya Gas, lalu timbul niatan para pimpinan kabinet KTKW (Kanca Tidur Kanca Wingking) untuk menjadi penyalur gas. "Ini peluang," katanya meyakinkanku dipaksa sebagai pemilik modal. Waktu itu hanya satu perusahaan penyalur gas masih terbilang separuh tangan. Yang bonafid yaitu Jaya Gas milik group Ciputra sang pengembang property. Jaya Gas dipilih karena saat itu dia tidak pernah berselingkuh dalam soal isi tabung. Sementara yang lain ada yang tega mengisi dengan air, mirip dengan kasus AVTUR campur air penerbangan Batavia Air di Kalimantan. Untuk menjadi penyalur Gas di Grogol membutuhkan ketekunan, diplomasi. Kadang bertemu staf bertingkah sok preman. Yang harusnya menerapkan falsafah "what can I do for you" sudah tergelincir menjadi "what you can do fo

Terpaksa Hampir Malam di Bali

Yang membuat hati mongkok (menggelembung) ketika pesawat dari Perth bersiap mendarat ke Bali, adalah wajah para turis Australia semangkin (ng) cerah, Bali..Bali, Indonesia kata mereka. Saya membayangkan mereka pulang membawa kenang-kenangan kaos Bir Bintang. Ketika mereka sibuk menurunkan papan selancar dari tempat pengambilan bagasi, saya ngelonyor ke loket keberangkatan dalam negeri. Maklum masih menggembol tiket cadangan ke Jakarta. Melihat panjangnya daftar penumpang cadangan GA 727, Denpassar - Jakarta. Harapan saya seperti melaporkan kehilangan HP ke kantor polisi. Kemungkinan berhasil keangkut cuma tersisa setipis pisau cukur. Untunglah petugas menerbitkan harapan " bapak sendirian?, tidak bawa bagasi? " Kontan saya jawab "Yes", mau rasanya menyodokkan siku saya kebawah seperti yang diperlihatkan di filem olah raga. Paling korban sebuah pemotong kuku dibuang agar tidak mengalami hambatan di pemeriksaan barang kabin nantinya. Biar lebih "yes" lebih

Gulai Petai di Perth, Nyasar di toko Pinky

Selasa, 21-08-2007 14:43:31 oleh: Mimbar Saputro Kadang rindu juga akan masakan Indonesia. Maka TKP di jalan Barrack, Perth menjadi sasaran utama. Dengan tajuk Indonesia Indah, House of Rendang, maka jangan buru-buru memerintahkan enzym dalam perut bahwa anda akan menemukan cita rasa bak Sari Bundo, Simpang Raya atau Sederhana, sebab bagaimanapun pemilik kedai harus menurunkan standar bumbu agar tidak terlalu "merendang banget" sehingga bisa dinikmati perut "Mat Sale" alias bule.Ketika arloji menunjukkan pukul sembilan belas malam, saya sudah berada di mulut pintu masuk. Karena letaknya di lantai dasar, diperlukan tangga untuk menuruninya. Di ujung anak tangga terakhir, sensor elektronik meraba tubuh saya dan langsung berteriak nyaring sehingga seorang anak muda keluar dari dapur. Sambil celingukan. Lalu ia masuk kembali kembali bergumam "kok orangnya tidak ada?," Padahal sosok setinggi 163cm bobot 82 kilo sudah berdiri "ngejogrok" didepan bufet

Dessertarian

Pradep sehari-hari berprofesi sebagai " dokter lumpur " pada rig pengeboran ini termasuk pemangsa sayuran sedari kecil. Maklum didesa asalnya di Bombay mereka dilarang menyantap daging mahluk hidup. Namun susu dan telur diijinkan sebagai pengganti pasokan protein. Yang tidak nahanin , kadang dia kecomelan, " protein bisa diperoleh tanpa daging " - yang biasanya saya jawab enteng kalau makan protein dari tumbuhan saya cepat lapar. sementara susu kurang hopeng dengan perut saya. Tanpa disangka di bawah tenda pada ketinggian 2600 meter di hutan liwang-liwung, Papua Niugini, dengan angin dan halimun dingin mengiris tulang, saya malahan di bombardir debat beliung soal pro dan kontra vegetarian. Kecomelan yang lain dia heran melihat saya sehari-hari memakan talas, seperti cara makan sebagian orang Papua Niugini. " Heran kamu tidak makan nasi atau roti kalau sarapan ." Komentarnya. Teman dari India memang sangat taat kalau sudah bicara mengenai makanan. Mora

Pentil Becak

Image
Mungkin masih ingat masa kecil bermain balon terbang yang diisi gas karbit. Lalu keesokan harinya balon tersebut "ngepleh" tidak mampu terbang lagi. Padahal tidak bocor. Di rig pengeboran, kami sering mengisikan gas yang keluar dari mulut lubang bor, kedalam balon-balon karet tadi. Lalu gas balon kami masukkan kedalam alat khusus gas. Dari analisa gas hidrokarbon tadi bisa dilihat watak sumur yang bersangkutan. Misalnya sudah mengandung banyak air (tak disukai), gas kering atau kondesat. Teknik menyampling gas ini cukup merepotkan dengan ketepatan rendah, sebab terjadi dekomposisi gas sehingga hasil pembacaan menjadi meragukan. Padahal jarak mulut sumur dengan laboratorium sekitar 20 meter panas (lebih sedikit), dengan jarak berjalan kaki tidak sampai satu menit. Toh gas yang dianalisa seperti mau mengatakan bahwa sumur yang dibor bakalan mandul. Belum lagi kalau balon yang hijau keburu meletus sebelum sampai laboratorium. Pasti hatiku amak(k) kacau. Seorang teknisi dari per

Kutangkap dikau lalu kulepaskan

Image
Pak Petrus ini pada bulan Juni 2007 lalu memancing di sungai Ropa. Mula-mula ia pikir cuma ikan kecil saja yang menggigit umpannya. Ternyata seekor Barramundi besar menarik-narik joran pancingnya. Lihatlah bagaimana repotnya pak Petrus menggendong ikan untuk diajak berfoto bersama. Setelah cukup lama berfoto. Ikan segera dilepaskan sebab, ikan sebesar itu masih dibutuhkan kelompoknya untuk berkembang biak. Pak Petrus hanya gemar memancing, itupun dengan teknik agar tidak terlalu menyakiti ikan tangkapannya. Mimbar Bambang Saputro mimbar [dot] saputro [at] gmail [dot]com +62 811806549 - TEXT PLEASE

Berkenalan dengan alam gaib - dua anak kecil hilang

Hari pertama Lebaran begini baru sadar ketika hendak bersilaturahmi kerumah kerabat, jarum penunjuk perut mobil menunjukkan tanda nyaris kosong. Terpaksa ketika orang lain menikmati opor ayam hangat kemebul (asap), ketupat sekel-cemekel (padat), saya dan adik mendapat tugas membeli bensin. Ternyata didalam kota Kotabumi, Lampung Utara, setelah diubek-ubek, semua penjual bensin pada tutup. Sehingga kami mencari pom bensin yang berada diluar kota, biasanya melayani angkutan seperti bis atau truk lintas Sumatra. Saat melewati sebuah permukiman para transmigrasi, Poncowati, saya melihat dua anak perempuan kecil berusia antara enam dan empat tahun berdiri seperti menunggu angkutan. Maklum sekali lagi ini lebaran pertama mereka nampak berdandan habis. Baju merah tipis dari cita kasar, menggunakan selop (terompah) mungkin buatan Tasikmalaya. Tetapi karena berbeda jurusan saya hanya melirik selintas. Kembali dari pom bensin yang juga tutup, sial bener, anak tadi masih berdiri disana, kepanasan

Menulis gara-gara diledek teman

Nama samarannya Tjiptoning. Pria sepuh berbaju batik dengan kacamata tebal dan rambut putih menghias kepalanya ini adalah penulis yang saya kagumi. Sekarang ia duduk didepan kami, para peserta seminar Pendidikan Pers Mahasiswa, disebuah gedung yang kini disulap menjadi hotel mewah di Yogyakarta. Setiap jam enam pagi, saat koran lokal Kedaulatan Rakyat sudah diantar ke pelanggan masing-masing, maka pembaca pertama adalah ibu Kost, 70, dan selalu terkekeh sambil menggumam dalam bahasa Belanda. Ditangan kanannya Suryokonto - kaca pembesar ia ayun ayunkan kedepan seakan-akan hendak memukul gemas sang penulis. Pemandangan bertahun tahun saya saksikan manakala ibu Atmo, induk semang saya, usai menyelesaikan kolom Tjiptoning. Saya sendiri menunggu serial SH Mintardja " Api di Bukit Menoreh ." berdebar menunggu lanjutan pertarungan apakah Kiyai Gringsing memenangkan pertarungan dengan cambuknya yang nggegirisi - menakutkan. " Siapa sih nama sebenarnya Tjiptoning ini, Bu ?"

Berkenalan dengan (Mungkin) Mahluk Negeri Asing.. Cacing Terbang

Berkenalan dengan (Mungkin) Mahluk Negeri Asing.. Cacing Terbang Sabtu, 11-08-2007 08:48:42 oleh: Mimbar Saputro Kanal: Gaya Hidup TKP - sebuah jalan di kota Serang Banten. Usia saya sekitar 4,5 tahun masih TK. Sepulang sekolah saya menyempatkan diri bermain di halaman depan rumah. Favorit bermain adalah dibawah beringin rindang sambil menikmati keteduhan dan berharap bisa menikmati mengalirnya angin. Maklum udara kemarau terasa menyengat. Maka ketika tiba-tiba ada angin berputar bak mini puting beliung sambil mengangkat daun-daun kering beterbangan keatas bersama debu halaman, bagi anak kecil pemandangan tak sehat ini justru menimbulkan kegembiraan tersendiri. Hanya ternyata saya tidak sendirian, sebab mendadak diantara daun tadi seekor cacing atau ular mirip cacing bergelung seperti tumpukan tali kapal dan "terbang" kesana kemari mengikuti kemana saya pergi. Saya pikir cuma halusinasi sehingga malahan menambah keingin tahuan tujuan mahluk "terbang" ini. Ternyat

Cara Kenyang Ala Lupin

Image
Bagaimana menghasilkan makanan yang kaya akan protein, rendah karbo hidrat dan mengandung serat. Begitu pertanyaan dikepala Dr. Jonathan Hodgson dari Universitas WA, Perth. Pertanyaan ini direalisasikan dalam bentuk penelitian sejenis tanaman Lupin. Semula hasil panen bijian Australia 800.000 ton per tahun ini dikhususkan untuk ternak. Namun Hodgson dan teman-temannya melihat kemungkinan lain. Lupin bias dijadikan roti alternative roti tawar biasa, mengenyangkan dan rendah kalori. Bermula dari Oktober tahun lalu, Jonathan dan teman-teman dari UWA School of Medicine melakukan penelitian terhadap enam belas relawan. Selama empat pekan mereka diminta mengganti roti tawar untuk sarapan dan makan siangnya dengan roti lupin. Cerita sukses datang dari nona Jones yang kehilangan bobot empat kilogram dalam empat pekan. "Rasanya roti lupin juga tidak terlalu buruk, bahkan ada rasa kacang didalamnya," begitu pengakuannya. Berbeda dengan temannya, maka relawan Jarvis mengaku tidak kehila

Buku Harian (bekas) Peternak Gurami - Mendadak Dukun

Saya tengok arloji mengarah pada jam dua jam sebelum tengah malam. Seharian penuh saya mengontrol kolam gurami, tak terasa hari sudah malam. Kulit leher dan bahu mulai merasakan sengatan matahari yang semula tak diindahkan. Hasil kebun Citayam berupa Daun singkong, daun pepaya muda, singkong sudah dimuat kedalam kendaraan untuk oleh-oleh tetangga di rumah Grogol. Kalau tidak ingat besok harus ke kantor rasanya berat untuk melepas dingin malam, suara air yang saling memecah, terkadang kecipak air yang ditimbulkan ikan Gurami yang berkejar-kejaran. Namun diantara gelapnya malam, sesosok tubuh tinggi kurus nampak mendekati kami. Rupanya bang Manaf seorang pekerja serabutan mengabarkan bahwa adik iparnya mengamuk sampai harus diikat. Rupanya sang adik sudah lama menderita sakit, lantaran kehabisan uang dan si sakit tak kunjung sembuh, ia dijemput balik oleh keluarganya dan bermaksud diterapi oleh orang pintar. Sampai di rumah ia malahan mengamuk sehingga menghebohkan se RT-RW Citayam. Sepe

Buku Harian (bekas) Peternak Gurami - Ikan Mas

Judulnya ikan Gurami mengapa yang diceritakan ikan mas. Menurut para penasihat dadakan, ikan gurami membutuhkan masa pelihara lebih panjang ketimbang ikan mas (tombro), jadi saat menunggu gurami besar dan siap panen, kami sudah bisa memanen ikan mas empat kali. Dari buku para ahli ikan mas, disebutkan bahwa dalam waktu 3 bulan ikan mas yang dipelihara secara intensive akan siap dipanen dan dijual ke pasaran. Lalu pendapat ini saya uji silang kepada teman-teman dikantor yang terlebih dahulu bergerak secara kelompok membesarkan ikan di di karamba (jaring terapung) di danau. Sambil memperlihatkan wajah penuh optimis mereka menambahkan " pokoknya tidak akan rugi, ikan berapa ton akan dilahap pasar. ." - coba siapa yang tidak menabuh semangat empat lima kalau sudah begini. Maka pulang kantor saya banyak berendam di kolam TKP Citayam. Membeli berkarung-karung pakan pabrik berupa butiran (pelet) di Parung, Bogor dan kolam ikan mas mulai dibombardir dengan pakan bermutu tinggi dengan

Helm

Tahun 1975-an saat mendapat kesempatan kerja praktek di Pertamina Wilayah Jawabarat, Cirebon saya berkesempatan menyaksikan sebuah operasi yang dinamakan penyemenan. Yang kira-kira mirip mengelem pipa besi dengan lubang bor yang tanah agar kedudukan casing tidak mudah goyah dan bocor. Semen yang dipakai disini agak khusus karena harus mampu bertahan pada temperatur bumi yang panas. Yang dipompakan hanyalah campuran semen air dan beberapa bahan kimia dan tidak ada campuran pasirnya sehingga asli bubur semen encer berwarna keabu-abuan. Dengan campuran bahan kimia, semen bisa mengeras setelah tiga jam Truk-truk bercat jingga, berupa mesin pengaduk semen beserta pompa pendorong bubur semen bertekanan tinggi sudah siaga dengan pipa-pipa panjang berdiameter tiga inci melintang disana sini bak tentakel raksasa. Pekerjaan ini beresiko, sebab kalau terjadi gangguan operasi, bisa-bisa semen mengeras didalam pipa-pipa saluran dan biaya operasi akan membengkak. Hari masih belum beranjak dari pukul