Jurus Jemput Bola

Jurus Jemput Bola

Jumat, 31-08-2007 12:28:29 oleh: Mimbar Saputro Kanal: Gaya Hidup

Bagi Andri, pemilik sebuah gerai optik di kawasan Grogol, pengunjung yang sepi bukanlah alasan baginya untuk berkeluh kesah. Tempat usahanya terletak di jalan yang tumplek blek akan kucuran sumber kemacetan. Dari barat sampai ke timur berjajar Universitas Tarumanagara, Trisakti, Pasar Grogol, RS Sumberwaras, perlintasan kereta api yang tak pernah sepi barang dua atau tiga jam sekali, Roxy Square, Roxy Mas, Carrefoure Harmoni.
Ia pun sadar lokasi yang dipilihnya pernah terbakar dalam kerusuhan 14 Mei sepuluh tahun lalu. Bagi sementara orang, lokasi niaga demikian sudah kehilangan daya pancarnya. Andai dibangun kembali, dewa keberuntungan sudah kepanasan, dan merat dari sana.

Daripada ikutan menyalahkan sebab akibat kejadian masa lampau, ia "cancut taliwanda" - menggulung lengan bajunya. Depot bril yang sepi ditunggui oleh asistennya yang rata-rata berkulit gelap, sementara Andri melakukan gerakan yang ia sebut "jurus menjemput bola"
Kepada pelanggan yang tidak sempat berkunjung ke gardunya lantaran malas untuk datang kawasan tempatnya berniaga sedang diaduk-aduk oleh proyek pekerjaan jalan layang yang terbatuk-batuk jalannya, Andri tak segan mendatangi kediaman mereka. Dengan sabar mendengarkan keluhan pelanggan sambil tersenyum, lalu menawarkan pengukuran kemampuan penglihatan. Semua dilakukan di rumah pelanggan.

Dalam tiga hari, kacamata sudah dibawa oleh para asistennya ke alamat pemesan.

"Kalau tidak begini, saya sudah bangkrut pak. Pesaing ramai, pengunjung sepi," katanya sambil corat coret ukuran plus 2.50 dan minus 3.25 pada dua mata saya yang kiri dan kanan. Satu lagi, "minus mata keranjang," kata saya bergurau.

Senyampang transaksi selesai bisa dipastikan sebuah pesan singkat mampir di HP anda sebagai ucapan terima kasih, "Terimakasih telah mempercayai kami, masih ingat kepada kami, semoga Tuhan memberkati bapak/ibu sekeluarga besar.."

Sebuah pesan singkat, murah, tepat guna. Tak heran usaha Andri tidak ikutan gulung tikar seperti teman-teman lainnya.


Mimbar Bambang Saputro
mimbar [dot] saputro [at] gmail [dot]com
+62 811806549 - TEXT PLEASE

Comments

Popular posts from this blog

Polisi Ubah Pangkat

Daftar Pemain Nagasasra dan Sabukinten

Menu Makanan Kantin di Rig Terapung