Posts

Showing posts from November, 2006

840- Bebek Panggang Rasa Bui

Hari kedua puasa tahun ini (2006) saat tubuh baru menyesuaikan diri dengan jadwal makan yang diubah. Maka tak heran ia ingin banyak memanjakan diri saat sahur (makan menjelang subuh). Tidak tekecuali Syam, 50. Hanya yang diinginkannya kali ini adalah menikmati masakan bebek panggang berbalut madu berwarna merah kecoklatan, dipadukan nasi ala Hainan berkuah kaldu segar dengan bebera0pa bumbu dedaunan yang " semriwing ." Demikian pikirnya ketika melewati restauran milik orang Cina. Cuma apa yang ada dibenaknya ketika disebuah kolam ia melihat beberapa angsa sedang tiduran, apalagi suasanya sepi. Sambil mengendap-endap, bak seekor harimau lapar, seekor Angsa diterkamnya, lalu setelah binatang tersebut tak berdaya, ia masukkan kedalam tas plastik dan dibawa pulang. Sayang perbuatannya ini dipergoko oleh seorang pejalan kaki yang curiga melihat seseorang berbaju berlumuran darah dan beberapa helai bulu angsa melekat disekitar janggut lebatnya. Dipengadilan Syam berkera bahwa ia ha

839 - Ketika Senior bukan Susu Kemasan

Anggapan bahwa menjadi pensiunan, atau lansia, berarti hidup hanya dihabiskan dalam karavan, mengunjungi anak dan cucu, sanak saudara sambil menunggu ajal menjemput nampaknya sudah mulai ditinggalkan oleh orang Australia. Lihat saja Tony, 61, seumur-umur pekerjaannya ya berkutat soal keuangan perusahaan. Belakangan ia ambil pensiun. Ternyata hanya 6 bulan, ia uring-uringan tidak betah dirumah. Jadi dewa di rumah memang menyenangkan, tetapi bukan untuk seterusnya , komentar bekas Akuntan ini. Lantas dicarinya cari pekerjaan kontrakan, bertemu dengan situasi kerja yang berbeda. Semula ia ragu menapak jalur kerja yang berbeda, namun dengan kematangannya, sekali kaki melangkah selanjutnya hanya diperlukan sedikit improvisasi. Perubahan bukan untuk dihindari, tidak ada kata terlalu tua untuk berubah , katanya. Ganjalan yang ditemuinya adalah diskriminasi terhadap "orang tua" - " mereka pikir kalau sudah mencapai level tua, maka seseorang menjadi bebal dan tak bisa dimanfaatk

838 - Brondong

Image
Namanya bocah ABG usia antar 13 sampai 15tahun, orang bilang soal alat reproduksi yang baru berkembang memang masih "sedeng-sedengnya" - maksudnya sedang kulminasinya. Ditambah mulai repot mithes (memecah) jerawat yang tidak pakai tebang pilih di wajah. Mengintip filem porno di rumah teman, menyimpan majalah dewasa ditempat yang sukar ditemukan orang tuanya, mulai naksir temannya dan ini dia " oedipus " mulai merasuki dengan biasanya "cinta-sekolah" kepada guru wanitanya. Habis para bapak juga iseng. " Ibu gurumu cantik tidak ?" - kalau tanya kepada anak-anaknya. Dan hatinya makin membuncah ketika guru kelasnya digantikan seorang cewek berambut pirang, menutup leher, sampai kebahu, tapi tidak melewati punggung, sehingga kalau ikut bahasa tubuh " dia lebih cerdas daripada kamu - tauk " - si cantik tadi malahan pasang pengumuman agar dipanggil nama pertamanya, padahal disekolah harus memanggil guru Miss Molly, Miss Nenny. Tapi ini di Melb

837 - Penyanyi van WaruDoyong

Image
Penyanyi dari WaruDoyong ini seperti mengobati luka batin saya. Pasalnya sekitar enam tahun lalu saya baca sebuah artikel yang mengatakan bahwa peternak ayam pelung menjerit lantaran kasus flu burung membuat orang takut pelihara unggas. Lalu di Cianjur saya melihat sebuah " farm ayam pelung " - yang cukup besar, nampak babon ayam Pelung sedang mengeram dengan menggunakan alas sarang terbuat dari ijuk, bahkan dipamerkan foto-foto saat mereka memenangkan konkurs ayam pelung. Pemiliknya seorang ayah yang menilik foto keluarganya ada yang menjadi taruna Akabri. Tiga pasang ayam pelung saya beli. Belakangan ketahuan ayam tersebut berganti jenis menjadi ayam Kate. Lha ini kan penipuan terang-terangan dan telak. Katanya kehilangan peminat ayam dalam negeri, begitu ada orang ingin menyoba pelihara sudah ditipu. Tapi enam tahun kemudian tepatnya bulan November 2006, pak Mumuh dari WaruDoyong menawari saya secara gratis. Saya boleh milih ayam bangkok aduan, ayam Pelung dan ayam Kate

836 - Laptop papan atas

Image
Kalau anda punya duit, tapi bingung mau dikemanakan. Mari sini saya bisiki. Bagaimana kalau dibelikan Laptop. Mungkin dunia komputer jinjing masih berkutat dinomor seperti Dell, HP, Toshiba, Acer. Tapi bagaimana dengan komputer jinjing berlogo bunga Tulip. Sudah itu model yang dijual adalah E-GO yang ternyata bukan mengambil kata Ego bukan berarti Egois melainkan singkatan dari Easy Going. Sayang tidak seperti namanya, komputer jinjing buatan Belanda ini mematok harga yang ck,ck,ck yaitu US$ 350 ribu. Lantas apa kehebatan kompi semahal itu mengingat teknologinya yang tidak " wah ". Sebuah webcam yang konon bisa berfungsi sebagai cermin terutama bagi pemilik yang pesolek kosmopolitan, layar 12 inci, DVD, Wireless semua peralatan komputer standar. Jangan kepikiran teknologi duo core sudah ditanam disana. Rupanya desain yang bikin mahal adalah lapisan platinum dan hiasan berlian. Memang sih kalau komputer ini dijinjing mirip sebuah tas tangan ketimbang laptop yang terkesan s

835- Masih banyak korban penipuan SMS

Image
Gambar-1 Antrian di ATM mulai tak sabar, sebab seseorang menggunakan ATM sambil nampaknya dituntun oleh seseorang diujung tilpun yang lain. Jumat 17 Nopember 2006. Saat memarkirkan kendaraan di kawasan AlfaMart Jati Warna, Pondok Gede untuk mengambil uang di ATM BCA, sempat melihat sedikit kepanikan. Pasalnya mbak Imah (sebut saja begitu) sedang dituntun oleh seseorang melalui tilpun untuk mengisi voucher yang sebetulnya adalah nomor rekening sang penipu. Kami segera sadar penipuan sedang berjalan. Namun mbak Imah yang sudah ditowel berkali-kali oleh pengantri lainnya bahwa ia ditipu, nampaknya bergeming. Dia baru sadar setelah saldonya tinggal 100.000 rupiah sehingga tidak cukup untuk membeli pulsa lagi. Gambar-2. Seperti biasa, korban penipuan baru sadar setelah tabungannya dikuras habis melalui pembelian "pulsa" tilpun guna mendapatkan hadiah menarik. Yang menghadap kamera adalah mbak Imah korban penipuan SMS. Semula ia heran mendengar suara penilpun yang seperti mengubah

834 - Antara WaruDoyong dan Sentul

Rencananya kami akan mengambil sedikit uang di ATM BCA Jatiwarna, beberapa meter dimuka mulut Tol Jatiwarna, Pondok Gede, maklum perjalanan kali jauh-nggak-jauh-amat yaitu Pondok gede ke WaruDoyong dengan mengambil rute tol Jatiwarna, lalu tol Bogor. Namn untuk menjaga setiap kemungkinan, dompet harus diisi sekedar untuk beli bensin dan bayar tol. Teman yang akan kami datangi ini seorang pengurus Ponpres, kedatangan saya bukan " berguru " melainkan sekedar mengambil seekor ayam Pelung dewasa. Disamping memiliki indra keenam yang terasah, beliau memelihara banyak ayam disana sehingga mewakafkan salah satu kepada saya. Idhul Fitri 1427H (October 2006) - beberapa ayam peliharaannya dibagi-bagikan kepada tetangga yang tidak mampu. Namun untuk menghindari ayam pemberiannya di" lipat " - istilah lain untuk dijual, ayam diberikan dalam bentuk sudah disembelih. Rupanya BCA Jatiwarna yang saya andalkan ada kerusakan mesin. Daripada muter-muter mencari ATM seputar Pondok Gede

833- Anakku Keluar dari Perusahaannya

Nah lho kok akhirnya seperti bapaknya juga.Empat tahun anakku bekerja manis-manis di perusahaan Garment Singapore, tiba-tiba seperti disambar ngampar, dia bilang mau keluar dari perusahaannya. Lalu saya mulai membuat kilas balik. Sebagai senior, anakku kadang memberikan pelatihan berbalut bulu pengawasan melekat di Thailand, Hongkong, Malaysia dan kadang di Indonesia. Waktu dia ke Indonesia di wanti-wanti orang Singapore. Tidak boleh naik Taxi karena tidak aman, sering diperkosa ataupun di rampok. Harus mobil perusahaan. Harus tinggal di Hotel. Maka melayanglah putriku, ke Jakarta. Tilpun sana sini, yang namanya akomodasi mobil dilakukan kebijaksanaan ala Indonesia yaitu nebeng karyawati kantor yang memang dekat dengan kediaman kami. Hari Senin, sang karyawati yang akan ditebengi baru nongol jam 9:15 an. Anakku mulai wel-welan - panik sebab di Singapore sampai telat sekian lama selain malu, akan ada penyesuaian gaji alias dipotong sesuai dengan absensi. Sampai di kantor sudah jam 10:0

832 - Totok Energi

Ada sekelompok anak muda dari Indonesia Timur yang kerap berkumpul setiap. Anak-anak muda berkulit gelap, pawakan alias postur kekar dengan wajah sangar, masih ditambah rajahan hampir diseantero badannya, adalah anggota sebuah sasana tinju. Berbicara tinju tentunya tak lepas dari keseleo dan memar tubuh sehingga perlu penanganan oleh ahli pijat. Maka tak putus keinginan saya menyobai rasanya dipijat oleh pemijat para jago-kepruk ini. Ternyata tidak gampang juga menghubungi sang ahli sebab jadwal mereka memijat cukup padat. Sampai suatu siang di rumah saya datang seorang berkulit keriting, berkumis tebal ala Opik. Ia lalu memperkenalkan diri sebagai ahli pijat. Menilik tubuhnya, mungkin berusia sekitar 40-an. Hanya namanya kurang "ngAmboni" agak kurangberbau Nyong Ambon. Pak Apris menurutnya singkatan Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat, sebuah gagasan yang meniru Amerika dengan mendirikan negara bagian sampai akhirnya bermunculan negara-negara berdasarkan kesukuan. Suk

831- Rig Pengeboran Laut dalam Gambar

Image
Asap membubung dari rig pengeboran berasal dari pembakaran minyak hasil sampingan uji produksi. Sebuah rig pengeboran laut dilihat dari titik puncak menara bor. Huruf DIAMOND (Offshore tidak nampak) dalam keadaan sesungguhnya memiliki ketinggian 40 meter. Di sebelah kiri ada huruf H dalam lingkaran kuning adalah Helipad Baja yang mampu ditunggangi Sikosky sampai 9 ton beratnya. Sayap kanan adalah Pipe Rack tempat menyimpan pipa-pipa besar seperti "RISER". Di bagian selatan, adalah tumpukan pipa bor, pipa berat, casing. Bagian utara adalah haluan (Forward). Helokopter jenis Sikorsky yang merupakan penghubung antara "base camp" dengan rig. Pergantian pekerja menggunakan helikopter. ***** Suasana di lantai menara bor. Bandingkan besarnya rantai mesin dengan para pekerja bor yang bule-ule dan berbadan besar. Kacamata hitam (menunjukkan kerja siang hari), penutup telinga, sarung tangan adalah perlengkapan wajib. Pagawai paling kanan dengan coverall abu-abu adalah contoh

830- Hak Azasi Manusia jaman baheula

Raden Wiro Sastro masih jelas saat ia masih usia belasan. Hari pertama masuk Sekolah Menengah Pertama yang disebut MULO Meer Uitgebreid Lagar Onderwijs . Ini sekolah bagi para piyayi atawa menak. Muridnya hanya 29 orang, dan ia yang termasuk pribumi sekalipun keluarga terpandang tapi belum bisa menghilangkan rasa minder, lantaran bergaul dengan orang Belanda. Tiba-tiba seorang Belanda yang gendut bak Bajuri tapi menang tinggi besar, masuk ke kelas berteriak lantang " goede morgen, dames en heren ." Langsung dia merasa mak nyes, ketakutannya memudar. Bagaimana tidak seorang inlander bahan olokan sebagai bangsa yang malas, tiba-tiba dipanggil "Tuan dan Nyonya" oleh meneer Belanda. Alamak, betapa menggelembung hatinya lantaran raden Wiro Sastro dianggap dewasa. Mungkin dalam sejarah sekolahnya, Meneer van der Arpen cuma sekali menyebut mereka sebagai dabes en heren mungkin sekedar basa basi. Namun ucapan sang wali kelas mereka yang mendewasakan anak SMP dengan cara pen

829 - SDM diatas 50, mengapa tidak

Mempekerjakan pegawai orang tua? alaaah paling modalnya sakitan dan ngeyel (keras kelapa). Coba anda visualisasikan secara kenes dengan mulut menjab-menjeb persis seperti presenter Ivan Gunawan dalam iklan sebuah kartu tilpun.. Begitu juga Kepala Bagian Penerimaan Pegawai, langsung membuang surat lamaran manakala dilihat tahun kelahiran sudah generasi Baby Boomer. Mereka ingin generasi Y. MAsih belum yakin? Perhatikan iklan pencarian pegawai, selalu mencari di bawa 30-an, tetapi sarat pengalaman. Peserta harus ber IP sekolah tinggi apalagi (syukur) kalau mau digaji setinggi IP (Indek Penggajian) setara UMR buruh pabrik sendal jepit. Lalu bagaimana dengan SDM usia 45-50 keatas yang " amat sarat " dengan pengalaman, intuisi, kedewasaan berfikir. Biasanya golongan ini dianggap BABE alias barang bekas. Apalagi ada pepatah " jangan mengajar permainan baru kepada anjing tua.. " - dalam artian, SDM 50an biasanya gaptek, sulit diajak belajar sesuatu yang baru, sudah dirun

828 - Resto Padang dan daun singkong rebus

Berita di Warta Kota Kamis 9 Nopember 2006, sebuah cabang Rumah MakanPadang (RMP) yang terkenal di Ibukota telah dirampok pada pukul 04:30 dinihari. Perampok yang menurut saksi mata berbadan tegap, berkaos hijau dan hitam seperti layaknya petugas keamanan kita rupanya mengikuti mobil supplier bumbu dan sayur yang memang selalu datang setiap pagi. Setelah mengikat lima karyawannya, brandkas dibongkar pakai linggis dan 114 juta rupiah amblas dipagi buta. Belum termasuk uang didalam dompet para karyawan yang malang itu. Rumah makan legendaris ini didirikan pada dua puluh lima tahun lalu di kawasan Bendungan Hilir. Setelah berkembang mereka bergerak ke arah barat di kawasan Roxy. Sekarang puluhan RMP serupa didirikan dengan sistem waralaba. Rupanya setelah menjadi besar, maka banyaklah para investor mempertaruhkan modalnya di bidang jasa boga. Apalagi diprovokasi koran maupun tabloid bahwa berinvestasi dengan cara Franchise Rumah Makan adalah cara jitu mengeruk uang. Pemeo, siapapun Presid

827 - Not Recommended (1)

Memasuki rumah makan selalu terbayang masakan yang lidzat zidaan, plus pelayanan yang menggembirakan sehingga walaupun tidak diberi honor menulis tetap saja dibela-belain membuat jurnal dan menyebar warta kegembiraan ke seantero dunia. Terus bagaimana kalau ternyata tidak sesuai selera. Tersebut kisah di ujung jalan Kodau V alias WibawaMukti VI, aliasJalan Puri Gading, alias jalan Rawa Bogo yang sekarang mulai tumbuh rumah makan Padang magrong-magrong (besar), dan rumah makan kelas cere seperti yang saya datangi yaitu sebuah warung Soto Kudus dan Dawet. Sengaja saya sembunyikan nama warung ini. Berhubung resto baru mulai maka saya tidak mengharapkan pengunjung ramai ketika saya memasuki sudut resto tersebut, namun paling tidak akan ada pelayanan yang bagus termasuk riset sederhana " bagaimana masakan saya?, ada yang kurang sreg ". Lalu saya tarik sebuah bangku besi ala bakso berwarna hijau telor asin. Bau cat masih menyengat. Bukan itu saja, catpun ikutan lulut (nurut) pertam

826 - Air Force One

Dalam filem berjudul yang sama, nampak Presiden Amerika Serikat (Harrison Ford) dan keluarga bergelantungan ada seutas kabel yang dijulurkan dari satu pesawat penyelamat ke pesawat resmi presiden dengan call sign " Air Force One " pada ketinggian ribuan kaki yang kalau orang biasa pasti sudah beku lantaran suhu minus 20 derajat, tapi namanya filem, mereka nampak ethel (biasa-biasa) saja meluncur. Begitu Presiden berhasil memasuki buritan pesawat, pilot menyatakan bahwa Boeing Penyelamat sekian sekarang menjadi pesawat dengan call sign Air Force One. Artinya ada seorang presiden Amerika didalamnya. Sementara Air Force One yang lama kembali menyandang nama Boeing biasa. Biasanya ciri khas pesawat (Boeing) kepresidenan adalah adanya dua orang berseragam militer yang menunggu dan berjaga di tangga pesawat. Mereka ini orang yang sudah disumpah akan menelan peluru dengan mulutnya, jika ada seseorang yang berusaha mencelakai presiden. Dalam latihan-latihannya, mereka sudah harus ref

825 - Bu Sabar

Bagi yang doyan di pijat, maka kebutuhan yang satu ini memang bisa membuat kecanduan. Ada yang mampu membuat sakit tapi enak lantaran pijatan refleksi di telapak kaki yang membuat " unyeng-unyeng " di kepala seperti tercabut. Dan tak sedikit yang mampu menyisakan bilur biru sehingga alih-alih nikmat malahan biru memar yang diperoleh. Namun, kendati kerap ketanggor pemijat amatiran yang "nyiksa" entoch sebulan sekali tidak ditangani ahli pijat, maka badan seperti ngilu dan loyo mencari pemijat untuk meluruskan otot yang bengkok. Salah satu profesional, sebut saja Ibu Sabar 45tahun, wanita Jawa bertubuh kecil namun masih " roso-roso " urusan memencet ujung kaki membuat tubuh mengejang kesakitan, dan setelah itu muncul rasa nyaman. Ia memang jagonya totok darah dan pijat refleksi. Sebelum menjadi pemijat, bu Sabar adalah istri seorang pegawai negeri cukup terpandang sehingga terbiasa dihormati, dan mendapat pelayanan jalur khusus. Saat itu ibu Sabar hanya se

824 -Balada mbak Imah

Pulang mudik lebaran, usai mengunjungi sanak saudara, menyekar makam para leluhur. Melihat pagar rumah berdebu, tanaman hias mengering karena musim kemarau berkepanjangan, dedaunan yang kering dihalaman. Tuntas sudah ritual tahunan. Beberapa hari lagi akan kembali ke kantor, kembali ke aktivitas "normal" sehari-hari. Lemas tapi puas. Sementara Gubermen Jakarta tak putus menghimbau agar para pemudik, tak membawa pasukan urban ke Jakarta. Tapi eit.. tunggu dulu. Tidak sepenuhnya benar sinyalemen bahwa para pemudik membawa teman sekampung ke Jakarta. Buktinya, pembicaraan para ibu masih berkisar para Kitchen Kabinet yang belum nongol dari kampungnya. Mereka yang selama ini mendapat multi predikat " masak sering gosong, sayur terlampau asin, ngepel lantai basah kuyup, nyapu tidak sampai kolong, boros deterjen, dapur penuh kotoran dan minyak " - maka pada hari itu menjadi sosok dewi penolong yang sangat dinantikan, melebihi kedatangan Bush ke Hotel Salak- Bogor pada 20

823- Phobia

Robert Langdon tokoh sentral ahli tafsir simbol kuno dalam novel rekaan Dan Brown "Da Vinci Code", digambarkan sebagai profesor cerdas. Lukisan Lady Monalisa diutak atik menjadi judul spekulatip " Why Is This Man Smiling " - ini kan urusan melawan arus. Membaca novelnya maka harus siap sumbu-persepsi kita diputar 180 derajat bak kaya nenek " kehilangan kiblat ". Betapa tidak kalau guru menggambar saya di SD No 42, (didalam) Pasar Kertapati, Palembang selalu mengajarkan senyuman perempuan bernama Monalisa begitu misteri, ujug-ujug Dan Brown merevolusi sebagai lukisan pria (agak kewanitaan), yang senyum-senyum sebab berhasil mengelabuhi pemirsa selama berabad-abad. Pentagram (bintang Daud), digambarkan kombinasi simbol panah ke atas (simbol pria) dan panah ke bawah (simbol wanita) yang mencapai titik keseimbangan, maka terjelmalah pentagram yang banyak dipakai dalam serial novel berbau esoteris. Namun tokoh kontraversial ini jangan berdiri di depan lift. Ser