837 - Penyanyi van WaruDoyong



Penyanyi dari WaruDoyong ini seperti mengobati luka batin saya. Pasalnya sekitar enam tahun lalu saya baca sebuah artikel yang mengatakan bahwa peternak ayam pelung menjerit lantaran kasus flu burung membuat orang takut pelihara unggas. Lalu di Cianjur saya melihat sebuah "farm ayam pelung" - yang cukup besar, nampak babon ayam Pelung sedang mengeram dengan menggunakan alas sarang terbuat dari ijuk, bahkan dipamerkan foto-foto saat mereka memenangkan konkurs ayam pelung. Pemiliknya seorang ayah yang menilik foto keluarganya ada yang menjadi taruna Akabri.

Tiga pasang ayam pelung saya beli. Belakangan ketahuan ayam tersebut berganti jenis menjadi ayam Kate. Lha ini kan penipuan terang-terangan dan telak. Katanya kehilangan peminat ayam dalam negeri, begitu ada orang ingin menyoba pelihara sudah ditipu.

Tapi enam tahun kemudian tepatnya bulan November 2006, pak Mumuh dari WaruDoyong menawari saya secara gratis. Saya boleh milih ayam bangkok aduan, ayam Pelung dan ayam Kate (no thanks!). Lalu saya memilih ayam yang kelak diberi nama "Jeko" - lantaran ia sudah berusia lansia (4tahun) usianya sementara yang masih muda gempita, biarlah diberanak pinakkan.
Maka sejak itu rumah saya diramaikan oleh kukuruyuk baritonnya. Kalau ada tamu atau orang asing datang, maka bel bernyanyi pertama kali adalah kokoknya. Dan biasanya segera disahuti oleh temannya yang keling "cemani"

Kalau dikurung bersama ayam "keling" cemani


Mimbar Bambang Saputro
mimbar-list@yahoogroups.com

Comments

Popular posts from this blog

Polisi Ubah Pangkat

Daftar Pemain Nagasasra dan Sabukinten

Menu Makanan Kantin di Rig Terapung