Posts

Showing posts from November, 2017

Catatan Ardi's Family: Salju Arab Yang Selalu Bikin Heboh

Catatan Ardi's Family: Salju Arab Yang Selalu Bikin Heboh

Nasigoreng Sepiring Berduwah

Image

Dragon

Image
NAGA di Bekasi

Dikasih Pot Peringatan 90th CC

Image

Dikira Medusa

Image
Mantan mitra kerja saya, namanya pak Lanjar – tetapi sebaiknya saya samarkan sebagai Pak Uban, memiliki kenangan khusus atas putri semata wayang dari empat anaknya. Setelah jebrat-jebrat, jebral jebrol ketiga anaknya lanang semua, maka nama Lanjar yang disamarkan Pak Uban tadi mulai was-was.. Dalam bahasa Jawa ojo-ojo “opo arep Pandowo Limo” opo kleb balbalan. Maka pasutri ini rembug sehat dengan dokter, dengan suster yang kesimpulannya adalah KB tetapi yang mana? – kecuali “spiral.” Setelah instalasi ” per keong” maka seperti pemimpin kita yang kena sindrom “yang lama pasti jelek” bagi pasangan Pak Uban, terhapus sudah aturan jalur genap, jalur ganjil, hari ibur atau hari kerja, Mau lewat trotoir atau bemper suka-suka. Bahkan jalan becek, atawa jalan gronjalan. Pak Uban jalan terus. Disponsori bu Uban tentunya. Pokoke kata orang jawa tadi “tutug-no” alias puas-puasin selama per keong ada didalam sana. IUD dilawan.. Apa mau kata, kecuali Hweladalah, “per keong” ringsek ju

Dikunjungi Mantan

Image
Minggu lalu "mantan" saya datang sambil membawa undangan. Dia jauh-jauh menggunakan motor. Dari jalan Mesjid Nurul Iman. Namun karena nama Nurul Iman ini seperti generik, harus di pertegas dengan Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat. Rupanya "mantan" berhajat menikahkan anak ke empat, satu-satunya puri dari 4 orang anak-anaknya. Putri ini dipercaya memanajeri keuangan sang mantan yang sekarang kami sebut Pak Uban. Begitu saya membaca undangannya maka menarilah WAZE dimu ka, sebab sejak lelaki yang kerap dipanggil Pak Uban ini pensiun sebagai "pilot" - tak salah lagi posisi yang ia sandang otomatis jatuh "Mak -BLEG" - diwajahku. Maka waze menampilkan Stasiun Spoor Rawa Buaya sebagai "mark" kawasan tersebut. Kali ini saya bawa Tustel, ingin memotet ke empat anaknya dengan tiga cucunya. Saya harus kucing-kucingan memotretnya - sebab nampak sekali ia sungkan. Selain Pak Uban berbahagia, kamipun tak kurang "Mongkok-atiku&q

YU GEMI

Image
SIAPA YU GEMI ITU ? Mendadak nama ini muncul di HP saya, ketika saya melacak siapa saja yang telah menerima kiriman dokumen dari saya. Oh ya saya bercerita melompat lompat. Yang saya maksud dokumen adalah undangan pernikahan putra saya bulan Desember 2017. Mengirimkan undangan nikah, selain menilpun, WA terutama,  saya bergantung dengan jasa ekspedisi yang kadang menjengkelkan tetapi kalau diamati ada unsur pembelajaran. Misalnya - tidak setiap orang "update" dengan alamat, sekalipun alamat sendiri apalagi tempat bekerja kerabat. Untuk memonitor dokumen yang dikirim maka saya menggunakan aplikasi di HP untuk melakukan pelacakan. Dengan memasukkan Nomor Resi, maka bisa diketahui - status pengiriman, kapan kiriman tiba dan nama sang penerima. Yang paling mendebarkan kalau ternyata kiriman kita ditolak. Pasti ada yang salah. Ada nama yang unik misalnya YBS. Setelah di utak atik gathuk, maksudnya Yang Bersangkutan Sendiri.  Petugas ekspedisi kadang tidak ragu menulis

Bakmi Bangka

Image
Sebentar saja Mie Bangka ( Mie+Ayam+tauge) ditemani Bakso dan Pangsit sudah ludes. Rasanya belum nendang. Sekalian menunggu pesan minuman, maka semangkok Bakso kami pesan. Dan berhasil. Perut yang sudah puasa sejak pukul delapan belas kemarin mulai tenang. Sambil tunggu punya tunggu, sebuah mobil diurapi shampo kemudian masuk kedalam ruang bilas sambil di gosok dengan kemoceng otomatis. Mobil selesai dengan basah dan bersih, tetapi kerongkongan masih kering. Ternyata minuman belum juga datang. Akhirnya kedai Bakmi Bangka Super kami tinggalkan setelah sedikit berpesan - mbak kenapa pesanan minuman tidak kunjung tiba. Tapi sambil larak lirik, memang teman pengudap lain makan juga zonder minum.. TKP Jalan Raya Jati Makmur, Pondok Duta Satu Porsi Mie dan Bakso Lima Belas Ribu Rupiah

Musang

Image
Musang Pandan.. Sontoloyo (maafkan My French).. Hujan awet seharian, mahluk rawa, semak pada sembunyi di langit rumah.  Maklum rumah saya di kampung Rawa Bogo. Gerombolan ini kalau berlari mirip pak Tukang Kayu meriksa genteng suaranya. Lha kok tercium pandan seakan alat rice cooker menanak beras Pandan Wangi. Diikuti dengan suara mengucur benda cair mengenai sesuatu.. Jebul musang ngompol dari atas mengalir ke ranjang saya. Pantas terdengar suara menetes berkepanjangan. Rejeki hujan.. Lorot seprai, jemur kasur..

Mangga Pisang

Image
MANGGA PISANG (Zonder Jambu), karena dibawa dari Pasar Pasuruan Ini jenis mangga kondang masih satu trah dengan Mangga ALPUKAd alias Gadung-21. Nama latinnya Agrigardina Banana Mango. Mangga ini dinamakan Mangga Pisang, ya karena makannya dikupas seperti pisang. Buahnya manis, tidak berserat, serta ukurannya kecil sehingga pas untuk "cuci mulut". Selain Banana Mango, Pasuruan menghasilkan mangga kelas wahid. Disebut mangka alpukat lantaran makannya tidak dikupas (dikuliti) melainkan cukup diiris pinggangnya melingkar seperti membelah alpukad. Hampir seperti nyayian. Mangga Pisang dan Jambu Pokad. Terimakasih kepada Mukti Wibowo melaporkan dari Perkebunan Pasuruan..

Mangga dua Pilkada

Image
Dua pilkada - masanya- kepada tetangga sebelah yang sudah seperti ayah saya sendiri, saya pernah menghadiahkan (duile), pohon mangga cangkokan yang dibeli di kawasan MekarSari Bogor.   Artinya bibit unggulan. Tinginya sudah melebih tinggi rumah orang dewasa pastinya. Saya menikmati pemandangan dari tahun ketahun bagaimana Tumbuh Kembang pohon ini. Pohon memang tumbh bongsor. Namun kenyataannya, buahnya bisa dihitung dengan mudah. Sudah itu nasibnya berakhir "keluron" (keluron itu bahasa jawanya Miskram). Keluron yang pertama - ada kelompok penampungan Tenaga Kerja Indonesia - yang menjadi relawan memetik buah yang ia tidak pernah tanam, apalagi repot minta ijin pemiliknya. Keluron kedua ya akibat alam. Sudah buahnya sedikit, pakai gogrog pula saat masih belia. Ada yang menasehati di karbit batangnya, ada yang bilang batang ditato, bahkan seorang dosen PT menyarankan digertak dengan tumpukan kayu bakar lalu di teror : "kalau eluh masih belum le

Panen Kroto

Image
Kroto= semut merah

Dek Sangke (Tak Kusangka, Lahat)

Image
Foto ini sesungguhnya milik sepupu saya yang namanya sama dengan nama tengahku, Bambang..  Dari Lampung Tengah, ia yang memiliki nama  Bambang Margono  memposting buah Cempedak namun isinya Nangka. Jadi ingat ada lagu Lahat (Sumsel), "Dek Sangke Aku Dek Sangke, Ado Cempedak bebuah Nangke" - semula saya pikir sekedar pantun belaka. Si cempedak-nangka alias Nangka-Dak ini buahnya kenyal, manis dan tidak berserabut. Kata saudara saya, ya Bambang Margono tadi.. Semula postingannya a kan saya share, tetapi sudah nunak-nunuk cursor bergerak atas bawah seperti kebiasaan manusia You Tube yang ngeselin kalau presentasi sambil menggerakkan  kursor  kian kemari macam ular naga panjang. Kenapa tombol share tidak ada. Maka saya terpaksa melakukan kebiasaan bejat tak bermoral, mendownload foto pribadinya dan mengatas namakan saya yang punya... "Sound Familiar?"

Arisan

Image
Warga Kapling P&K pada arisan mingguan, jumlahnya awalnya tak lebih hitungan jari kaki dan tangan. Semua ikut serta meramaikan kecuali saya.  Bukan karena diajari oleh Ustad WA (Whats App), atawa Sekte  atau Panutan dari dalam negeri, apalagi Panutan Imporan bahwa arisan itu begini begitu (tentunya dijelekkan), namun ada semacam pengalaman tak sedap saat menjadi anggota arisan di tempat lain tentunya.  Rasanya saya seperti "Menepuk air di dulang diikuti menggaplok muka sendiri.." hasil arisan disisihkan sebagian yang ternyata menjadi mesin ATM kapling kami. Salah satunya adalah pembuatan jalan atau sarana lainnya. Warga malahan kerap tidak "ngeh" mendadak ada pengumuman bahwa  jalan akan di cor.  Tanpa membebani warga dengan sumbangan tambahan. Semua swasembada.  Mudah-mudahan nama Kapling P&K menjadi ikon mendidik bahwa - pekerjaan apapun kalau tidak diganggu dengan mismanagement, maka positif hasilnya. Juga kecurigaan saya bahwa arisan
Image
Terletak di lantai 2 pasar tradisional Grogol Jakarta Barat. Sebuah lantai dengan penampilan kumuh, kusam tak terawat. Namun tidak mengurangi semangat para Bakso Lur - untuk kerap mendatanginya. Butuh semangat patriotik kuliner tinggi serta militansi untuk melewati gang Kang Buah, babang Kopi, Gorengan, Tape Ulu dan penjual penganan siap saji. Beberapa lorong hanya menyajikan pemandangan berupa toko yang tutup alias bangkrut. Inilah BAKSO TOMO pemenang di hati para emak. Tidak mudah lho mempengaruhi  emak emak untuk memuji sebuah masakan orang lain. Arogansi mirip lulusan sarjana keluaran Perguruan Ngetop yang selalu Ngerungmangsani dia adalah putra mahluk setengah dewa, lawan bicaranya setengah codot. Namun bakso Tomo ini sudah membuktikan mandragunanya. Ia bertahan bepuluh tahun. Serangan bukan tidak datang membanjiri, apalagi kata orang Jakarta "timbang bikin Bakso". Pemain baru lebih piawai datang dengan kemasan baru dengan strategi mudah dicapai pelanggan. Se

Mendadak Larantuka, Mendadak Jokowi

Image
Disebuah akad pernikahan saya seperti biasa cari teman baru. Korban kali ini sebut saja pak Boro asal Larantuka. Dengar nama Larantuka maka zonder pikir panjang saya menarik arsip dikepala. "Ah waktu tahun 1979 an kami, pernah menggalang dana untuk disumbangkan ke Larantuka..." Bukan pamer..tetapi sedang melongok topik pembicaraan agar emosi lawan bicara merasa "di-wongke" dimanusiakan. Ah wajah ayah dua anak ini nampak sumringah. Saya makin agresif menambahkan.. "Sekampung meninggal saat tidur akibat uap racun gunung.." kata saya Ahlul Yaqin.. Wajahnya keheranan.. kalau dikartunkan ada tiga tanda tanya muncul. "Kok saya tidak pernah dengar ?, yang sering adalah tanah longsor atau gempa bumi..." katanya. Langsung saya menghubungi penasehat spirituil saya. "Mbah..dimana bencana uap racun yang fatal. " Ya ampiyun.. itu kawah Sinila.. bukan Larantuka.. Saya sukses memamerkan dungu dengan sukses. Lalu mulailah teknik pengalihan perhati

Mendadak Kalasan

Image
Pagi itu kami mendapat undangan menghadiri keramat menikah/pemberkatan di sebuah tempat ibadat di kawasan Bekasi Timur. Upacara dimulai terlambat, seharusnya pukul sepuluh namun pengantin tiba lima menit terlambat, dan ditambah beberapa menit untuk menenangkan dari emosi teringat ibunya yang telah meninggalkannya selama-lamanya. Sembilan puluh menit - upacara selesai, perut rasanya sudah tingkat dewa - tuntutannya. Kebetulan panitia datang membawa kantong plastik besar. Kami bergembira, paling tidak ada akua pelepas lelah dan penambah fokus. Jebule - kami kecele. Sebuah atraksi fatal, ketika dalam perhelatan, konsumsi tidak mencapai quota.  Menelan ludah menahan lapar, kendati mulut masam berkata peres "kami datang bukan untuk cari makan tetapi cari saudara". Perut tidak mendengar bahasa-bahasi tersebut.  Seorang bocah lelaki yang dibawa oleh orang tuanya - nampak gusar kepada orang tuanya.  "Ke Mal Ma!" katanya merajuk. Saya tidak menyala

Arisan OnLine

Image
Lelaki di depan truk ini tugas sehari-hari sebagai Satpam komplek. Ia memegang kontrol sepenuhnya atas portal komplek kami. Sekaligus satpam. Saya memanggilnya pak Tum. Pria asal Wonogiri ini semula tanpa uang sepeserpun meninggalkan desa kelahirannya menuju Batam, bergabung dengan team pembangunan Otorita Batam yang dikomandoi pak Habibie. Lepas dari sana ia berkelana sampai Dabo Singkep dan banyak daerah lain. Sekarang dimasa tuanya, ia memelihara Kambing sendiri, buka warung, apalagi sang istripun prigel dalam mencari uang tambahan. Kebahagiaannya bertambah setelah diberi cucu. Tabungan demi tabungan dikumpulkan sehingga nampaknya ia bisa membangun rumah sederhana pengganti bedeng sementaranya. Namun uang tabungan, tidak sempat dinikmatinya ketika sang Putri terlibat kandas dalam bisnis Arisan Online. "Lha nama saya dikatut-katutkan pak..." - jadi kesannya saya yang menipu mereka melalui bisnis Online ini. Saya diancam dipenjara kalau tidak membayar ganti ru

Calculator Perut

Image
Sekali tempo kami makan soto Mie Bogor di kawasan Fresh Market Cikunir. Sepaketan dengan Tahu Jelethot dan Sup Buah. Rekomendasi rekan-rekan seputaran Cikunir. Soal rasa saya mau copy paste artis kita dalam mendeskripsikan kuliner. "Pokoknya seru pemirsah, pokoknya enak" tak lupa bikin tanda jempol lalu makan lagi dan tayangan selesai. So-dangkal gitu loh. Habis makan terus reken-rekenan yang harus kami bayar.  Ternyata babang soto di dapuk menjadi juru tagih atas nama teman-temannya. Saya pikir dia akan pakai kalkulator, atawa smartphone buang itung itungane. Maklum makanan dari tiga lapak berbeda. "Saya makan Anu - dua"...Kata kami. Sibabang Soto -mukanya menunjukkan sedih mikir. Mengusap perut Six Bag-nya Lalu menyebut angka.. Tiga puluh ribu dua ratus "Minumnya ini," kata kami lagi Lagi-lagi sibabang mengusap si buncit sebelum menyebut angka. Empat puluh ribu kurang seratus Saya jadi penasaran .. Bang gimana sih cara

Aduh ada yang menggunakan Kartu Kredit tanpa ijin

Image
Transaksi tak dikenal ini konon dilakukan jam 05:00 pagi Jumat 03/11/2017 oleh Googlecc - etah apa itu.. Sementara kartu kredit saya blokir... Kalau kita transaksi online, selama ini akan ada OTP berupa enam angka (PIN), ke HP Saya.. Dan sontoloyo mengaku GooglCC bisa mendapatkan nomor HP, OTP... ini scam yang sudah cerdik.. Bapak-bapak di POLRI Cyber Crime.. mohon tindak lanjutnya..

Gendham

Image
Bocah yang membelakangi kamera ini namanya mirip nama depan tokoh pesbuker. Cuma nasibnya berbeda. Lulus SLA, sambil menyelesaikan kuliahnya , pemuda yang terkesan gondrong dan pendiam ini  oleh ayahnya diajak kesono kemari "dandan" atawa serpis masin cuci, AC, kadang masin jait sering juga kompor gas. Kami adalah pelanggannya semasa dua Pilkada, termasuk Pilkada normal dan yang Rasis. Suatu hari Uwaknya (kakak Ayah atau Ibu), memberi berita gembira. Ada loker - kerja di Taman Mini. Sudah itu, interview dilakukan bersamaan pameran, dan yang perlu dicatat ada pencetakan E-KTP massal di Taman Monas. Namanya anak muda ditawari kerja tidak perlu Ijazah  - cuma modal KTP doang.. apalagi tidak pakai uang pelicin..Lilahitaala deh. Uang saya sudah cukup - kepinginnya nolong orang yang cari kerja. Demikian kata orang baek tadi. Seperti diteruskan oleh sang Uwak. Hari yang dijanjikan - ia di jemput menemui Kepala HRD Taman Mini. Di Monas yang sedang tumplek bleg, lantara

MRT kebanjiran.

Image
Ketika Kebohongan Dibongkar di Singapura Selasa 31 Oktober 2017, MRT Singapura "kemasukan air". Bayangkan terowongan berisikan aliran listrik yang dipasang di bawah, harusnya anti air sekarang direndam. Setelah berkutat, air bisa dipompakan, namun lumpur menempel diperalatan listrik membuat MRT harus stop beroperasi. Kesalahan apa yang terjadi..? Ada pompa air yang sebetulnya harus dilakukan perawatan agar saat hujan deras, banjiran tidak sempat memasuki terowongan bawah tanah. Ternyata Pompa tersebut macet. Air masuk dari stasiun Bishan tanpa bisa dicegah. Padahal sudah ada BA Berita Acara, bahwa service sudah dilakukan pada Desember tahun lalu. Ternyata tidak. Suku cadang yang diperlukan belum dipesan sementara bagian mesin yang rusak sudah dicopot. Petugas yang terkait ternyata "falsified" data alias berbohong. Kebohongan yang harus dibayar macetnya jalur North-South Line selama 2x24jam plus 20jam. Padahal ada lima puluh orang yang bertanggung jawab

Tetes

Image
Warung Pojok ini biasanya top dalam hal kopi mengopi. Namun tidak siang ini. Saya tanya  Kopi Lintong Batak habis. Saya tanya  Gayo Aceh, stok tidak ada. Akhirnya saya memilih Kopi Dripping Vietnam yang di Warjok PIM  istilahnya kopi tetes. Tetapi waktu dihidangkan kopi sudah full seperti dalam gambar. Namun cita rasanya masih sukar ditandingkan sedap..

CAO

Image
Tidak boleh kepanasan, tetapi butuh sinar matahari. Harus direndam air tetapi jangan tinggi-tinggi permukaan airnya. Halah ribet, tetapi justru menjadi kesayangan orang serumah. Karena selama ini gagal membesarkannya.

Siapa Gondrong Bertopi ini

Image
Minggu siang kamera menangkap sesosok lelaki gondrong, bertopi melongok melalui celah dipagar, mengamati keadaan sekitar, lalu crek crek dia memotret. Ternyata memang benar, bahwa CCTV kalau sudah diperlukan - kentara betul kalau lensa asal-asalan, wajah pelongok tidak bisa ditengarai. Mbing, Iwan itu nama sekuriti kami segera saya datangi.. Siapa tahu manusianya belum jauh perginya. Cuma mau ditanya apa maunya. Sore hari, diantar oleh Mbing, lelaki yang namanya Jun ini rupanya petugas pemeriksa meteran PLN. Lha petugas yang lama itu kemana? "Kan saya pernah sekali nimariH (kemari), dikenalkan  oleh si "IM" petugas yang lama" kata Jun "Maap, selain saya sudah udzur, kamu pakai ramuan Obat Ganteng sih!" kata saya ngasal. Jun belum mengerti StandUp saya.. Ia nampak mengernyitkan dahi.. Lalu topinya dibuka sehingga nampak usaha menutupi rambutnya yang menipis. "Itu Ramuan Gantengmu,"  Jun: "Oh maksudnya topi..., ah