Posts

Showing posts from July, 2007

Buku Harian (bekas) Peternak Gurami - Ikan Mas

Judulnya ikan Gurami mengapa yang diceritakan ikan mas. Menurut para penasihat dadakan, ikan gurami membutuhkan masa pelihara lebih panjang ketimbang ikan mas (tombro), jadi saat menunggu gurami besar dan siap panen, kami sudah bisa memanen ikan mas empat kali. Dari buku para ahli ikan mas, disebutkan bahwa dalam waktu 3 bulan ikan mas yang dipelihara secara intensive akan siap dipanen dan dijual ke pasaran. Lalu pendapat ini saya uji silang kepada teman-teman dikantor yang terlebih dahulu bergerak secara kelompok membesarkan ikan di di karamba (jaring terapung) di danau. Sambil memperlihatkan wajah penuh optimis mereka menambahkan " pokoknya tidak akan rugi, ikan berapa ton akan dilahap pasar. ." - coba siapa yang tidak menabuh semangat empat lima kalau sudah begini. Maka pulang kantor saya banyak berendam di kolam TKP Citayam. Membeli berkarung-karung pakan pabrik berupa butiran (pelet) di Parung, Bogor dan kolam ikan mas mulai dibombardir dengan pakan bermutu tinggi dengan

Helm

Tahun 1975-an saat mendapat kesempatan kerja praktek di Pertamina Wilayah Jawabarat, Cirebon saya berkesempatan menyaksikan sebuah operasi yang dinamakan penyemenan. Yang kira-kira mirip mengelem pipa besi dengan lubang bor yang tanah agar kedudukan casing tidak mudah goyah dan bocor. Semen yang dipakai disini agak khusus karena harus mampu bertahan pada temperatur bumi yang panas. Yang dipompakan hanyalah campuran semen air dan beberapa bahan kimia dan tidak ada campuran pasirnya sehingga asli bubur semen encer berwarna keabu-abuan. Dengan campuran bahan kimia, semen bisa mengeras setelah tiga jam Truk-truk bercat jingga, berupa mesin pengaduk semen beserta pompa pendorong bubur semen bertekanan tinggi sudah siaga dengan pipa-pipa panjang berdiameter tiga inci melintang disana sini bak tentakel raksasa. Pekerjaan ini beresiko, sebab kalau terjadi gangguan operasi, bisa-bisa semen mengeras didalam pipa-pipa saluran dan biaya operasi akan membengkak. Hari masih belum beranjak dari pukul

Menjual EsKrim kepada Eskimo

Niat ingsun, dalam hati bergabung dengan Jurnalistik Publik di Wikimu.Com adalah untuk meluruskan teknik menulis agar tidak mencang mencong seperti yang saya alami selama ini. Maka terasa aneh ketika pengurus Wikimu meminta saya menjadi pembicara untuk berkisah mengenai bagaimana saya menulis di Wikimu selama ini. Padahal anggota wikimu yang aktip umumnya profesional yang memang pekerjaannya tidak jauh dari kegiatan menulis. Sebut saja wartawan TV, Tabloid, Koran, Majalah Otomotif yang notabene dari merekalah saya menggali atau istilahnya meniru, mengklipping penggalan kalimat yang mereka gunakan untuk menjadi perbendaharaan saya sendiri. Tapi mungkin unik, kalau seseorang awam, yang sehari berkecimpung dalam dalam dunia industri pengeboran minyak lalu berbicara soal olah menulis mirip halnya dengan mendongeng dinginnya eskrim didepan orang Eskimo. Inilah sejarah hidup seseorang, kadang kita tidak bisa meramal apa yang akan terjadi. Maka, serentak mendapat order mendongeng, saya memp

Memindahkan Taman Sriwedari

Beberapa hari ini putri Citradewi sang pengantin baru sering nampak murung di istana Maespati. Para dayang dan emban menjadi berduka lantaran nasi liwet Solo dengan areh ayam tidak disenggolnya. Dipesankan Wedang Ronde dengan butiran beras ketan isi kacang ijo, juga ditampiknya. Mau dibilang hamil, lha wong baru kawin belum genap sebulan, emangnya selebrities kita , yang berani sumpah tetapi ditanggung hamil duluan. Apalagi tadi pagi mbok emban masih menemukan potongan plester Body Charm dalam keranjang sampah tuan puterinya. Selidik punya usut rupanya Citradewi kangen dengan keadaan Taman Sriwedari di kerajaan Magada tumpah darahnya. Padahal gazebo taman sering bau pesing lantaran orang istana lebih suka menuruti guru "animal instinct" kencing berdiri "kealingan" dibalik tembok atau dibawah pohon rindang, ketimbang mendatangi toilet yang sudah dijaga para janitor sambil mengharap "uang kecil". Masih bagus kencing tidak sampai menekuk lutut dan mengangkat

Gara-gara Meremehkan Catatan

Padahal saya selalu mengatakan kepada diri sendiri dan kerabat bahwa "fardhu" hukumnya untuk mencatat lokasi, lantai tempat kita meninggalkan kendaraan yang diparkir. Cukup dengan menulis dibelakang karcis parkir, beres. Tetapi lama kelamaan ada suara kecil yang bernegosiasi, kira-kira bunyinya demikian "apa susahnya mencari mobil kijang warnanya perak?, pakai repot mencatat, apalagi ada alarm untuk mencari kendaraan. Tinggal dipencet, Kijang langsung berteriak." Ditambah lagi, karcis parkir yang saya peroleh kali ini berupa kartu berlaminasi plastik tebal tak mungkin untuk ditulisi maka lengkap alasan untuk melanggar pakem. Gangguan ingatan mulai terasa ketika menanyakan kepada pihak sekurity mengenai kegiatan dari Wikimu.com di Kolam Renang Apartemen Pavilion, mereka langsung mahfum dengan mengatakan "betul, ada acara ulang tahun disana, sudah diset untuk jam 15:00." - msempat terbersit, lho kok acara ulang tahun?. Lalu setelah mendapatkan ruang parkir

Catatan mbak UkirSari wartawati Otomotif ttg saya?

Gathering Wikimu: Perkenalken .... ini Pak Mimbar Senin, 16-07-2007 16:55:25 oleh: ukirsari Kanal: Opini Jreng! Akhirnya kesampaian juga niatan saya untuk bisa hadir dalam gathering Wikimu yang 'iming-imingnya' adalah menampilkan Pak Mimbar Saputro sebagai salah satu pembicara. Jujur saja, beliau adalah penulis favorit saya dalam komunitas citizen journalism yang berbasis di Jakarta ini. Setelah hampir seharian sibuk melakukan fitting bersama rekan tersayang Nawita -sebuah 'kemewahan' bagi saya pribadi, karena akhir pekan biasanya tak banyak beda dengan hari-hari kerja saya: memanggul kamera video sekitar 2,5 kg dan mengantongi handy-talkie serta mondar-mandir di lokasi shooting mulai pukul 09.00 - 16.00 wib- toh tampilan akhirnya jatuh ke situ-situ juga. Celana cargo, tee-shirt, sepatu keds dan tas cangklong. Nawita kurang lebih senada, cuma pastinya lebih chic ;) Dan oh la la ... di medan pertemuan yang berlokasi di lobby Apartment Pavillion, pandangan kami langsung

Kutipan dari Kumpul Jurnalis Citizen

Seru! (Gathering Wikimu Jakarta) Senin, 16-07-2007 17:58:53 oleh: bajoe Kanal: Peristiwa Gathering wikimu di Jakarta kemarin Sabtu 14 Juli, sangat seru! Buat yang tidak bisa hadir, ini sekelumit kisahnya : Pukul 14.45 WIB, aku dan Melani sampai di Apartemen Pavilion. Sudah nampak Pak Mimbar dan Retty di situ. Aduh, panitianya ketinggalan ;). Memang Pak Mimbar ini terkenal tepat waktu. Sejak berangkat dari rumah, selalu diperhitungkan soal waktu tempuh dan kemacetan, supaya tidak terlambat di acara. Tempat gathering mesti berpindah dari pool side ke ruang tamu di tower 3. Pindahnya lokasi ini, karena ada kekeliruan administrasi dari pihak pengelola. Ok deh, yang penting gathering ini jalan terus. Satu per satu anggota wikimu datang. Mulai dari Pak Mimbar, Pak Berthold, Retty, Melani, Gus Wai, Suri, Ukirsari, Nawita, Pak Andreas, Pak Adri, Umar, Dian Astuti lalu ada Raymond dan Hoshino Keciichiro dari Jakarta Shimbun yang pengen nulis soal wikimu. Acara pun dimulai pukul 16.00 WIB (terla

Mengantuk

"Bu, aku agak mengantuk," seru saya memecah keheningan lantaran seisi mobil kecuali saya sedang terlelap dalam mimpi dan kelelahan setelah perjalanan dari Yogya menuju Jakarta. "Ya berhenti dulu sebentar...," kata ibunda. Namun melihat sekitar penuh sawah dan keadaan gelap gulita pada 02:00 dinihari di tahun 1975, saya jeri jangan-jangan ada yang berniat jahat sekalipun seorang anggota polisi (aseli) tidur ada didalam kendaraan. Sebetulnya yang paling melelahkan adalah saat berpapasan dengan iringan truk gandeng atau mobil yang tertib, lalu bis malam dibelakangnya mulai tak sabar untuk berada dalam antrian lantas menyerobot barisan didepannya tanpa mau perduli bahwa jalan hanya pas dua jalur. Dengan sorotan lampu tinggi yang amat menyilaukan. Maka berlakulah hukum rimba, siapa yang besar dan nekad dia yang memang. Namun disuatu persimpangan saya bingung kemana arah ke Jakarta sehingga perlu meminggirkan kendaraan (untuk menyegarkan diri), dan memasuki warung remang-

Gocekan Bakmi Pele - Yogya

Image
Telor bebek, potongan kubis dan taburan bawang goreng, barangkali itulah resep mengapa Bakmi Godok ala Yogya memiliki rasa lain dari yang lain. Salah satunya adalah bakmi Pele. Bahkan kedatangan terakhir almarhum Taufik Savalas di Yogyakarta adalah mengirimkan SMS kepada teman-temannya untuk ditraktir Bakmi Pele. Penampilan bakmi Godog yang "nyemek" seperti melintasi dua dunia berkuah dan kering memang ciri khas lain dari bakmi Jawa ini. Anda bisa memesan bakmi, bihun godog, bakmi goreng, dan nasi goreng dengan "uritan" alias jerohan ayam berupa ampela, usus dan hati ayam sehingga aroma yang tercium antara sengatan telur goreng, bawang goreng disertai sedikit aroma dari arang dari tungku membuat penggemar gocekan bakmi Pele seperti sukar untuk dilupakan penggemarnya. Jangan tinggalkan Yogya sebelum menikmati Bakmi Pele. Mimbar Bambang Saputro mimbar [dot] saputro [at] gmail [dot]com +62 811806549 - TEXT PLEASE

Nasi Goreng Ketandan Yogyakarta

Image
Bondan Winarno pernah menyebut warung bakmi bersahaja "kareman" alias kesukaan almarhum Umar Khayam ini sebagai bakmi " sepuluh lagi " - pasalnya, sekalipun nama warungnya adalah Ketandan dan ber TKP di jalan Jlagran (300 meter ke utara pertigaan PKU Muhammadiah), namun pembeli yang berjibun membuat pemesan bakmi atau nasi goreng akan di" semayani " (jawab), masih sepuluh piring lagi yang harus dibuat sebelum giliran anda tiba. Dua anglo arang membara melayani masakan porsi per porsi. Letikan bunga api yang meledak sambil berterbangan sekitar arena masak, bau bawang putih yang harum memang ciri khas masakan ini. Bagi "Poh" - sang juru masak, membuat makanan secara "kodian" akan menyebabkan cita rasa masakan menjadi luntur. Akibatnya, seperti halnya pada bakmi Kadin, anda harus mengikuti tradisi, pasrah van Yogya. Secara kebetulan saya men scanning warung ini ketika melihat kumpulan orang terutama warga keturunan berkumpul di sebelah b

Tongseng Soraren van Pasar Bibis Yogya

Image
Ketika berada di Yogyakarta, saya berniat mengulangi sukses makan soto ayam hangat di warung Soto Pak Slamet, yang berlokasi di daerah Gamping, Godean Sleman, Yogyakarta. Sekalipun namanya Soto Slamet, namun beberapa orang menyebut soto Sawah karena berada di antara sawah membentang di kiri kanan jalan. Ada juga yang menyebut soto Teteg (sepur) karena lokasinya di sebelah barat perlintasan kereta api. Namun karena musim liburan, pengunjung demikian membludak, ditambah serbuan pendatang dari luar Yogya (dilihat dari nomor plat kendaraan), sehingga tiada kursi tersisa. Terpaksa, keinginan makan kaldu ayam yang segar dicampur dengan cincangan kubis, kecambah, tomat, dan potongan ampela dan hati bertabur usus yang berhiaskan kucuran kecap manis, kali ini saya kubur sementara. Lalu kendaraan saya jalankan pelan-pelan sekitar 2 kilometer kearah barat. Mudah-mudahan saya mampu men scanning warung atau tenda makanan yang unik. Tepatnya di pangkal pasar Bibis, saya melihat sebuah warung tongse

Kopi Eva Riwayatmu Kini

Image
Dalam perjalanan melalui darat dari Jakarta, menanjak di Bedono, Ambarawa kami menyempatkan diri beristirahat di sebuah tempat persinggahan legendaris, Kopi Eva. Pada masa Narayana (muda)1970-an, sebelum memarkirkan Honda S90Z, saya harus tepuk paha 3x untuk meyakinkan bahwa isi dompet masih bisa bertahan sebulan menunggu kiriman wesel orang tua selanjutnya. Begitu " jleg " rem tangan diangkat, segera saya menuju peturasan yang langsung diikuti oleh seorang petugas berbaju putih. Rupanya begitu WC dipakai, mereka langsung menyiramnya mengingat kebiasaan sementara kita sekalipun air berlimpah ruah, tangan tinggal memencet tombolpun sering rasanya menyerahkan urusan "sentor-menyentor" kepada orang lain. Masih terlalu sore untuk makan malam sehingga saya tidak mencoba Gudeg Manggar yang sering dibicarakan penulis kuliner. Gudeg "manggar" tidak dibuat dari buah nangka melainkan bunga pohon kelapa. Kopi segera kami pesan dan tidak lama kemudian sudah terhidan

Diejek Ayam Tak Mampu Berkokok, Istri ditebas

Selayaknya mesin empat tak, And sudah menggeber kompresi yang dimilikinya agar didapatkan daya yang maksimal. Apalagi kegiatan pasutri (pasangan suami istri) ini sah adanya, maka seperti kata orang istrimu adalah kebunmu, boleh kau semaikan bibit terbaik, bisa dicangkul dari depan, dan tidak ada larangan menyalib dari belakang. Apalagi Kar, isterinya, baru berusia 35 tahun. Umur yang sedang matang-matangnya dalam olah asmara. Saat arus bawah masih gampang tersulut. Maka ajakan memilin asmara memang dinantikannya. Tapi pikiran dengan fisik sering kurang sinkron. Onderdil tuanya (51) sering kewalahan untuk distart "dingin," padahal sudah diengkol habis-habisan oleh Kar, namun era pandangan hidup sudah beralih ke perjuangan hidup sebuah mesin setengah umur. Celakanya lagi, kalaupun mesin sanggup mengudara. Sering kali mati di atas. Lagi-lagi And harus mendarat darurat penuh malu dan frustrasi. Sakit rasanya. Padahal mulai dari Ginseng, Telor Bebek, makanan berlada sudah di

Jalur Pantura - Kedai Masakan Laut Pesona-Laut

Image
Membawa anak-anak dalam perjalanan darat yang cukup jauh, misalnya, Jakarta-Yogya melalui Jalur Pantura (Pantai Utara Jawa) diperlukan trik tersendiri. Berbeda dengan para orang tua yang cenderung duduk manis-manis dan terburu-buru sampai di tempat tujuan, maka anak-anak perlu di umbar setiap dua atau tiga jam sekali. Pasalnya anak-anak yang energik bila dikurung dalam ruang sempit seperti mobil seringkali mereka mengatasi kebosanan dengan berkelahi satu sama lain. Padahal secara insting adalah melepaskan energi yang berlimpah. Jam tangan digital dipergelangan tangan menunjukkan pukul 7:30 pagi, berarti sudah mendekati tiga jam lebih kami berkendaraan dari Jakarta menuju Yogyakarta . Perut sudah keroncongan minta diisi, sementara harus menghadapi Jalur Pantura yang konon dari lebaran ke lebaran selalu tak putus dipeluk kerusakan sana sini. Sambil memberikan waktu pengemudi merokok dan melepas lelah, kendaraan kami belokkan menuju rumah makan di kawasan Eretan- Kecamatan KandangHa

Kamar Barokah = 50 SR

Ketika membaca tulisan saya yang mengudak-aduk soal kuliner termasuk Warung Mie Barokah (berkah) dan Sup Kerbau Barokah, teman saya yang baru kembali dari tanah suci bercerita melalui email Omong-omong tentang warung makan barokah. Saya jadi teringat sebuah warung di Makkah yang populer di kalangan rombongan jamaah haji terutama asal Indonesia. Warung yang terkenal dengan nama "Warung si Doel" tersebut lokasi-nya tidak jauh dari Masjidil Haram. Persisnya di sebelah selatan Pasar Seng" yang bersebelahan dengan Masjidil Haram. Pasar seng yang sekarang berubah menjadi pasar beton memang cukup top di kalangan jamaah Indonesia sebab banyak juga para jamaah kita yang menghabiskan waktu belanja buat sanak keluarga di pasar Seng ini ketimbang di Masjidil Haram. Pemandangan unik ketika ilustrasi pada botol kemasan seringkali mempertontonkan hal menyentuh zone "aurat" sehingga harus diblok dengan tinta hitam. Bagi non muslim, kata Haram mungkin membingungkan, katanya har

Salah Kamu

Salah kamu Jumat, 06-07-2007 22:19:15 oleh: Mimbar Saputro Jeritan kecil campur kaget kedengarannya berasal dari arah toilet airport lounge di Bandara Simpang Tiga Pekanbaru. Rupa-rupanya ada seorang penumpang perempuan sedang asyik ber "wiwi" sambil jongkok ketika tiba-tiba pintu WC dibuka oleh seorang penumpang pria. Sang wanita menyalahkan pria yang tidak mengetuk pintu, sementara pria muda berkulit gelap tidak kalah sengit menuding " salahnya ibu, kenapa pintu toilet tidak dikunci ". Malahan sang pendobrak menambahkan kata-kata " jangan takut di Irian saya biasa lihat begituan, lagian saya sudah kawin.. " " Wah alamat sial itu.... " pikiran klenik saya muncul. Kata orang dulu kalau nontonin aura(t) lawan jenis non muhrim maka akan ketiban sial. Mungkin "sanepo" peringatan para orang tua dulu maksudnya agar para lelaki tidak gampang terkokang bilamana bertemu dengan urusan arus bawah. Lalu pria y

Penumpang Garuda Bersepatu Merah Darah

Kamis, 05-07-2007 02:42:29 oleh: Mimbar Saputro Di ruang tunggu Airport Perth wanita muda ini duduk satu deretan bangku dengan saya. Tas tangannya diselempangkan sejajar pinggang kanan lalu ia duduk sambil menyilangkan kakinya. Hemm, nampaknya menggunakan celana legging hitam sampai mata kaki, sepatu merah dan rok merah diatas lutut. Sebuah peragaan busana yang lumayan berani dan mengundang tsk...tsk mengingat udara Perth sampai menggeletarkan tulang sumsum saking dinginnya. Beberapa detik kemudian, tangannya menyambar handphone dalam tas coklat sambil membuka kata " hallo darling ." Saat mengucap kata “darling” ia menekan hurup "r" seperti mengajar balita bernyanyi lagu berdarah "Potong Bebek Angsa." Dengan penekanan pada hurup “r” pada bait akhir tralala... Wanita muda bertubuh langsing ini tingginya sekitar 155cm, saya taksir usianya mendekati seperempat abad. Rambut hitam lurusnya dibiarkan berponi dengan ujung rambut be

RTRW Net Ketika Cupu Berkenalan dengan Onderdil Nir Kabel

Image
Keesokan harinya seperti yang telah dijanjikan, mas Irsat dan Abu dari RTRW Net sudah datang dengan membawa seperangkat antene yang dikenal antene kupu-kupu atau "grid." Ada dua macam (mungkin lebih) antene dipasaran. Pertama antene YAGI dan Antena Grid. Antene YAGI biasanya untuk jarak dekat sedangkan jenis Grid dipakai bila dibutuhkan sistem yang lebih sensitif penangkapannya. Karena berbicara mengenai antene, tidak lepas pula pemakaian tiang besi untuk penyangga antene. Bila antene sudah terangkai, maka ada sepotong kabel yang menghubungkan antene dengan radio penerima. Kabel ini disebut " PigTail ," berfungsinya sebagai tatap muka antara antene dengan radio. Lalu ada benda kecil yang dinamakan POE (Power over Ethernet) alias catu daya untuk antene sekaligus catu daya untuk radio. Dari radio inilah di sambungkan kabel LAN (Local Area Network) umumnya empat pasang kabel yang hingar bingar dengan warna warni agar tidak tertukar satu saat dipasang pada ujung RJ45.

Puntadewa

Kata ibunda pada usia 4 tahun saya sudah dimasukkan sekolah TK sebab memang belum ada playgrup. Kata bunda pula, saya sudah mulai mengunyah setiap koran, seperti Sulindo (Suluh Indonesia), membaca cerita bergambar serial Rip Kirby dan Desmond yang berbahasa Inggris dan tentu membaca bagian terjemahannya. Maka tatkala entah darimana kitab komik RA Kosasih berjudul Mahabrata mulai diperkenalkan, hati saya bukan main girangnya. Pesan ibu, cerita ini menggambarkan seorang Ksatria selalu menolong orang yang kesusahan. Siapa menanam ia yang menuai. Setiap manusia tak lepas dari karma perbuatannya. RA Kosasih menggiring opini saya bahwa Pandawa berlima yaitu Yudistira, Bima, Arjuna, kemba Nakula dan Sadewa adalah kelompok putih sementara Doryudana dan adik-adiknya adalah pihak pengacau. Yudistira sebagai kaka tertua digambarkan jujur, tak pernah berkelahi. Lalu bagaimana hati tidak tercekat, menangis saat itu ketika membaca serial Mahabrata saat Yudistira atau Puntadewa atau Samiadji, berhasi

RTRW Net - cari pemasok

Dua tahun sudah saya berlangganan email "lumpsum" (harga putus) melalui CDMA. Seperti cerita bersambung mengenai ISP (Internet Provider) lainnya, main lama kualitas mereka semakin lama semakin tiarap sehingga berulangkali sebuah email harus kembali, atau email yang datang berulangkali di download dari servernya lantaran terputus ditengah jalan. Tetapi saya tidak memiliki pilihan lain. Sementara ide berlangganan Speedy, terpaksa harus dikubur dalam-dalam. Pasalnya Telkom sudah hilang selera untuk menanam modal dengan pembelian tiang tilpun, menanam kabel tembaga yang rawan putus. Ingin berlangganan Kabelvision, entah kapan kabel tersebut singgah di daerah saya yang relatif baru. Lho kok sekarang ada kegiatan internet keroyokan model RT/RW-Net. Semacam usaha membuat "HotSpot" yang dikelola swadaya RTRW. Di kawasan seperti Villa Nusa Indah Bekasi, kegiatan macam ini menjamur. Lalu saya ingat pada tahun 1985-an ketika bersama teman se RT menariki kabel Coaxial hanya