Jalur Pantura - Kedai Masakan Laut Pesona-Laut
Berbeda dengan para orang tua yang cenderung duduk manis-manis dan terburu-buru sampai di tempat tujuan, maka anak-anak perlu di umbar setiap dua atau tiga jam sekali. Pasalnya anak-anak yang energik bila dikurung dalam ruang sempit seperti mobil seringkali mereka mengatasi kebosanan dengan berkelahi satu sama lain. Padahal secara insting adalah melepaskan energi yang berlimpah.
Jam tangan digital dipergelangan tangan menunjukkan pukul 7:30 pagi, berarti sudah mendekati tiga jam lebih kami berkendaraan dari
Sayang karena airnya yang selalu keruh dan banyaknya karang yang menonjol disana sini maka mandi disini tidak diijinkan.
Diantaranya nampak seperti bagan terbuat dari besi, inilah sebuah anjungan produksi minyak Laut Jawa yang sedang sekarat.
Semula anjungan ini milik perusahaan asing ARCO lalu setelah masa kontrak bagi hasil selesai, anjungan diserah terimakan kepada Pertamina Wilayah Jawa Barat dalam keadaan tak berfungsi. Beberapa onderdil penting dikabarkan sudah raib digondol maling dari pelbagai kalangan. Maksud kami, kalangan yang memang penjahat dan kalangan yang seharusnya memberantas penjahat ikut bermain disana.
Pelayanan Pesona Laut cukup cepat. Ayam goreng, sup kepala ikan kakap, Kangkung Cah dan Kopi disediakan oleh pelayan yang sopan.
Menu dibagi dalam beberapa bagian misalnya masakan Ikan, masakan Cumi, Udang, Kepiting, Rajungan, Ayam, Aneka Sup, Mie dan Sayuran.
Saat menengok suasana Mushala (tempat Ibadah Umat Muslim), dan ruang peturasan saya kagumi kebersihannya. Pasalnya para petugas selalu dengan sigap menyiram kakus yang baru dipakai pelanggan sehingga tidak tercium bau pesing yang umumnya dihasilkan dari rumah produksi berjudul Peturasan.
Tambahan lain, mereka tidak memungut biaya ataupun menaruh “tromol” berupa kotak kayu yang diberi lubang pipih diatasnya, juga tidak dijumpai penjaga didepan toilet yang tak henti-hentinya memainkan coin nominal seribu rupiah dalam genggamannya.
Sebuah rak buku kecil tersedia buku-buku selingan bacaan bagi yang berminat. Saya mendapatkan buku 81 Seruan Untuk Kemajuan bangsa yang merupakan suntingan kata-kata Pramoedya Ananta Toer.
Resto yang mulai beroperasi sejak 1980-an ini buka dari jam 07:00 sampai 22:00. Ketika saya datangi, hampir seluruh bangku-bangku nampak bekas sisa makanan dan piring berserakan. Pertanda reso ini cukup digemari. Tidak berapa lama kemudian, petugas dengan sigap membersihkan meja sehingga bisa digunakan oleh pelanggan lainnya.
Mengenai harga cukup melawan sehingga anda tidak perlu takut tertipu oleh mereka. Di ruang kasir akan nampak bergantungan CD yang telah ditandatangani oleh para selebrities
Mimbar Bambang Saputro
mimbar [dot] saputro [at] gmail [dot]com
+62 811806549 - TEXT PLEASE
Comments