Masukkan PIN Kartu Kredit anda
Bandara Changi Singapore contoh menarik melakukan transaksi, beli sepotong sikat gigi, sebatang coklat, cukup gesek kartu kredit anda, lalu tanda tangan. Transaksi beres. Di Glodok atau pertokoan Jakarta, misalnya anda akan membeli HP, pertama pemilik toko melihat anda dengan menyiagakan seluruh aparat intel dalam tubuhnya. Mencorong melalui pandangan menyelidik. Lalu keluar kata sakti "kena tiga persen charge," - itupun belum cukup, anda masih ditilpun oleh penyedia kartu kredit anda untuk meyakinkan bahwa anda tidak akan menipu mereka dengan berbelanja satu juta rupiah.
Tapi yang dialami Andrew lebih unik. Sebagai warga Australia dia sering ditugaskan ke negara lain termasuk Inggris sampai berminggu lamanya. Selama ini ia tenang-tenang saja bepergian. Urusan pembayaran hotel, makan semua dipercayakan pada uang plastik ajaib bernama kartu kredit.
Maka bagai disengat lebah ketika kartu emasnya ditolak di beberapa pertokoan Inggris termasuk pom bensin dan restoran waralaba terkenal lainnya. Bahkan pemilik kartu kredit keluaran Amerikapun mengalami kesulitan berbelanja di Inggris dan Eropa.
Parahnya lagi, di setasiun Inggris ditulis "no chip, no pin, no sale."
Dari beberapa forum internet dikabarkan bahwa Perancis, Denmark, Belanda dan Swis sudah memberlakukan sistem pin tersebut.
Rupanya pihak penyedia kartu kredit di Australia kurang memberikan informasi bahwa untuk mengurangi angka pemalsuan kartu kredit, Inggris dan beberapa negara Eropa mulai mengganti kartu kredit strip magnit dengan chip. Akibatnya, setelah menggesek kartu plastik tersebut sang pemilik kartu harus mengisikan PIN mereka, bukan tanda tangan seperti yang lazim dilakukan selama ini.
Penyedia kartu kredit di Australia seperti Westpac, NAB, Commonwealth sudah mulai ancang-ancang mengganti kepemilikan kartu kredit ber-pin sejak awal bulan September ini. Sementara ANZ sudah menggunakannya sejak 2001. Ketika ditanya mengapa Australia seperti terlambat mengantisipasi hal semacam ini, enteng mereka menjawab, pasalnya pemalsuan kartu kredit di Australia terbilang kecil.
Tidak ada salahnya anda mengecek kartu kredit anda. Dan jangan gampang menelan jawaban "Selama ada logo Visa dan Master terpampang tidak boleh ada yang menolak bentuk apapun kartu kredit."
Dan yang penting jangan lupa mengingat PIN kartu kredit anda.
Mimbar Bambang Saputro
mimbar [dot] saputro [at] gmail [dot]com
+62 811806549 - TEXT PLEASE
Tapi yang dialami Andrew lebih unik. Sebagai warga Australia dia sering ditugaskan ke negara lain termasuk Inggris sampai berminggu lamanya. Selama ini ia tenang-tenang saja bepergian. Urusan pembayaran hotel, makan semua dipercayakan pada uang plastik ajaib bernama kartu kredit.
Maka bagai disengat lebah ketika kartu emasnya ditolak di beberapa pertokoan Inggris termasuk pom bensin dan restoran waralaba terkenal lainnya. Bahkan pemilik kartu kredit keluaran Amerikapun mengalami kesulitan berbelanja di Inggris dan Eropa.
Parahnya lagi, di setasiun Inggris ditulis "no chip, no pin, no sale."
Dari beberapa forum internet dikabarkan bahwa Perancis, Denmark, Belanda dan Swis sudah memberlakukan sistem pin tersebut.
Rupanya pihak penyedia kartu kredit di Australia kurang memberikan informasi bahwa untuk mengurangi angka pemalsuan kartu kredit, Inggris dan beberapa negara Eropa mulai mengganti kartu kredit strip magnit dengan chip. Akibatnya, setelah menggesek kartu plastik tersebut sang pemilik kartu harus mengisikan PIN mereka, bukan tanda tangan seperti yang lazim dilakukan selama ini.
Penyedia kartu kredit di Australia seperti Westpac, NAB, Commonwealth sudah mulai ancang-ancang mengganti kepemilikan kartu kredit ber-pin sejak awal bulan September ini. Sementara ANZ sudah menggunakannya sejak 2001. Ketika ditanya mengapa Australia seperti terlambat mengantisipasi hal semacam ini, enteng mereka menjawab, pasalnya pemalsuan kartu kredit di Australia terbilang kecil.
Tidak ada salahnya anda mengecek kartu kredit anda. Dan jangan gampang menelan jawaban "Selama ada logo Visa dan Master terpampang tidak boleh ada yang menolak bentuk apapun kartu kredit."
Dan yang penting jangan lupa mengingat PIN kartu kredit anda.
Mimbar Bambang Saputro
mimbar [dot] saputro [at] gmail [dot]com
+62 811806549 - TEXT PLEASE
Comments