Buku Harian Seorang Peternak Gurami (3)
Dari minyak ke Burayak - Sebuah catatan ketika berusaha memasuki dunia asing
Didatangi Wartawan
Suatu hari (29.6.01) saya menerima tilpun dari seseorang yang mengaku wartawan Tabloid, dan membaca masalah Gurami dari homepage saya. Wartawan tersebut ingin menggali lebih jauh mengenai cara ternak Gurami. Saya ajak kedua reporter tersebut keluar masuk kolam Gurami, nampaknya salah satu dari mereka adalah anak petani Gurami juga sehingga cara bertanyanya sangatlah antusias sekali. Artikel muncul di Tabloid tersebut dengan judul Gurami, Gurame sang Ningrat. Rupa-rupanya, kolom ini menarik minat para calon investor sehingga Tabloid tersebut kewalahan menjawab animo masyarakat.
Menjadi Pembicara di Radio 68H
Pada 31.8.2001 saya di tilpun oleh seseorang yang bernama Christiantoko, isinya ajakan untuk mengisi talkshow mengenai gurami di Kantor Berita Radio 68H, untuk dipancar luaskan di 200 stasiun radio se Indonesia. Sekalipun sehari sebelumnya saya masih dalam keadaan berduka ditinggalkan oleh ibunda tercinta di Lampung, namun dilain pihak kesempatan langka ini tidak boleh dilewatkan. Maka saya terima tawaran dari pihak Kontan. Malam itu juga saya cabut dari rumah duka di Lampung ke Jakarta dengan mengendarai mobil.
Hanya 30 menit acara berlangsung tetapi segmen Bisnis dan Investasi yang diudarakan mendapatkan respons yang luar biasa. Acara ini sebetulnya semacam "early warning" kepada masyarakat untuk tidak mudah tergiur kepada iming-iming investasi agribisnis yang sepintas kelihatannya untung, tetapi bikin tabungan kutung.
Kelanjutan dari acara TalkShow ini adalah undangan untuk mengisi Talkshow di Quick Channel milik Indovision, bekerja sama dengan tabloid Kontan. Ide utama dari TalkShow ini secara tidak langsung memberikan penerangan kepada masyarakat yang sedang demam investasi Agrobisnis yang sangat menggiurkan agar bersikap hati-hati. Pasalnya, ikan gurami, bebek atau bisnis hewan hidup selalu rentan terhadap serangan penyakit atau epidemi.
Gurami demikian pula. Adalah hal yang mustahil investasi dalam 6 bulan sudah menghasilkan laba yang menggiurkan. Sayang pada saat acara ditayangkan terjadi gangguan teknis sehingga acara di TV tersebut tidak ditayangkan secara interaktip. Lagian Quick Channel biasanya ditonton oleh kaum "the have".
Buka Pelatihan Gurami
Kolam saya sudah lengkap dari mulai induk gurami, telur gurami, burayak gurami sampai aneka ukuran ikan gurami. Saya juga pernah mengikuti beberapa pelatihan yang terus terang tidak sesuai dengan yang saya inginkan. Saya orang praktisi yang kalau diberi teori menjadi tidak "mudeng". Maka Oktober 2001, kami mulai menerima beberapa siswa yang ingin mengetahui masalah gurami secara lebih khusus.
Didatangi Produsen pakan ikan dari Taiwan
Akhir Desember 2002 saya menerima e-mail dari seseorang yang mengaku dari representatip sebuah perusahaan Aquaculture dari Taiwan. Intinya mereka ingin datang melihat kolam ikan saya. Tentu saja tawaran tersebut saya terima.
Rupanya mereka datang bertiga, dengan penerjemah seorang ABG cantik bernama Angel Chen. Angel kurang memahami seluk beluk AquaCulture, tetapi dua engineer-nya kurang memahami Bahasa Inggris. Lucu sekali ketika saya mengajak berkomunikasi dalam bahasa Tarsan, ternyata isyarat yang saya gunakan tidak berlaku dalam bahasa isyarat Taiwan. Karena merasa salting alias salah tingkah, setiap lima menit tamu yang tak berbahasa Inggris tadi merokok terus menerus sehingga ada alasan baginya untuk meninggalkan kami. Tamu ini lalu meninggalkan contoh Artemia untuk saya uji coba.
Prinsipnya mereka inginkan saya melobby pengusaha udang agar menggunakan produk mereka, lalu saya diminta memuka cold storage, dan semua LC harus beres sebelum barag dikirim. Lho kok enak betul. Sejak itu kami tidak pernah berkomunikasi.
Coba beralih ke Patin, Nilam Lel Dumbo, Bawal Air Tawar
Desember 2002
Betul juga kata orang, Gurami lambat pertumbuhannya. Untuk menyikapi kejenuhan tadi, saya mulai membesarkan Patin, Nila Merah, Bawal, Lele Dumbo. Khusus Lele Dumbo, para awak nampaknya menikmati betul bagaimana ikan dalam 3 minggu sudah "nyata benar bedanya".
Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak lama lagi, kami bisa mengadakan pelatihan ikan lele, bawal dsb...
Didatangi Wartawan
Suatu hari (29.6.01) saya menerima tilpun dari seseorang yang mengaku wartawan Tabloid, dan membaca masalah Gurami dari homepage saya. Wartawan tersebut ingin menggali lebih jauh mengenai cara ternak Gurami. Saya ajak kedua reporter tersebut keluar masuk kolam Gurami, nampaknya salah satu dari mereka adalah anak petani Gurami juga sehingga cara bertanyanya sangatlah antusias sekali. Artikel muncul di Tabloid tersebut dengan judul Gurami, Gurame sang Ningrat. Rupa-rupanya, kolom ini menarik minat para calon investor sehingga Tabloid tersebut kewalahan menjawab animo masyarakat.
Menjadi Pembicara di Radio 68H
Pada 31.8.2001 saya di tilpun oleh seseorang yang bernama Christiantoko, isinya ajakan untuk mengisi talkshow mengenai gurami di Kantor Berita Radio 68H, untuk dipancar luaskan di 200 stasiun radio se Indonesia. Sekalipun sehari sebelumnya saya masih dalam keadaan berduka ditinggalkan oleh ibunda tercinta di Lampung, namun dilain pihak kesempatan langka ini tidak boleh dilewatkan. Maka saya terima tawaran dari pihak Kontan. Malam itu juga saya cabut dari rumah duka di Lampung ke Jakarta dengan mengendarai mobil.
Hanya 30 menit acara berlangsung tetapi segmen Bisnis dan Investasi yang diudarakan mendapatkan respons yang luar biasa. Acara ini sebetulnya semacam "early warning" kepada masyarakat untuk tidak mudah tergiur kepada iming-iming investasi agribisnis yang sepintas kelihatannya untung, tetapi bikin tabungan kutung.
Kelanjutan dari acara TalkShow ini adalah undangan untuk mengisi Talkshow di Quick Channel milik Indovision, bekerja sama dengan tabloid Kontan. Ide utama dari TalkShow ini secara tidak langsung memberikan penerangan kepada masyarakat yang sedang demam investasi Agrobisnis yang sangat menggiurkan agar bersikap hati-hati. Pasalnya, ikan gurami, bebek atau bisnis hewan hidup selalu rentan terhadap serangan penyakit atau epidemi.
Gurami demikian pula. Adalah hal yang mustahil investasi dalam 6 bulan sudah menghasilkan laba yang menggiurkan. Sayang pada saat acara ditayangkan terjadi gangguan teknis sehingga acara di TV tersebut tidak ditayangkan secara interaktip. Lagian Quick Channel biasanya ditonton oleh kaum "the have".
Buka Pelatihan Gurami
Kolam saya sudah lengkap dari mulai induk gurami, telur gurami, burayak gurami sampai aneka ukuran ikan gurami. Saya juga pernah mengikuti beberapa pelatihan yang terus terang tidak sesuai dengan yang saya inginkan. Saya orang praktisi yang kalau diberi teori menjadi tidak "mudeng". Maka Oktober 2001, kami mulai menerima beberapa siswa yang ingin mengetahui masalah gurami secara lebih khusus.
Didatangi Produsen pakan ikan dari Taiwan
Akhir Desember 2002 saya menerima e-mail dari seseorang yang mengaku dari representatip sebuah perusahaan Aquaculture dari Taiwan. Intinya mereka ingin datang melihat kolam ikan saya. Tentu saja tawaran tersebut saya terima.
Rupanya mereka datang bertiga, dengan penerjemah seorang ABG cantik bernama Angel Chen. Angel kurang memahami seluk beluk AquaCulture, tetapi dua engineer-nya kurang memahami Bahasa Inggris. Lucu sekali ketika saya mengajak berkomunikasi dalam bahasa Tarsan, ternyata isyarat yang saya gunakan tidak berlaku dalam bahasa isyarat Taiwan. Karena merasa salting alias salah tingkah, setiap lima menit tamu yang tak berbahasa Inggris tadi merokok terus menerus sehingga ada alasan baginya untuk meninggalkan kami. Tamu ini lalu meninggalkan contoh Artemia untuk saya uji coba.
Prinsipnya mereka inginkan saya melobby pengusaha udang agar menggunakan produk mereka, lalu saya diminta memuka cold storage, dan semua LC harus beres sebelum barag dikirim. Lho kok enak betul. Sejak itu kami tidak pernah berkomunikasi.
Coba beralih ke Patin, Nilam Lel Dumbo, Bawal Air Tawar
Desember 2002
Betul juga kata orang, Gurami lambat pertumbuhannya. Untuk menyikapi kejenuhan tadi, saya mulai membesarkan Patin, Nila Merah, Bawal, Lele Dumbo. Khusus Lele Dumbo, para awak nampaknya menikmati betul bagaimana ikan dalam 3 minggu sudah "nyata benar bedanya".
Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak lama lagi, kami bisa mengadakan pelatihan ikan lele, bawal dsb...
Comments