Menu Makanan Kantin di Rig Terapung
Date: Mon Dec 12, 2005 11:11 pm
Jauh dari keluarga, apalagi rig lepas pantai beban utamanya adalah stress. Pasalnya ditempat kerja seperti begini kata "salah" tidak bisa ditolerir sehingga saya membukukan banyak teman-teman yang mengalah dan memilih pindah departemen yang lebih sedikit stress, kendati nama mahluk ini dimana-manapun ada dan sama saja. Sebagai kompensasinya, segala kebutuhan hidup disediakan "polpolan" sehingga tidak perlu orang ke proyek sambil membawa biskuit, coklat, permen. Kecuali yang perokok memang harus sangu sendiri.
Tetapi kalau mau disikapi bekerja di rig juga bisa dianggap liburan , bisa saja. Dimana sih misalnya, handuknya sekali pakai langsung diganti, sabun dibiarkan bebas (dan tak ada yang bawa pulang untuk supenir) kamar berpendingin udara, lengkap TV Fox Channel (Indovisionnya kita), bahkan dibeberapa kamar masih ada disediakan VHS player dan peralatan stereo set. Setelah satu tahun, matras atau kasur, selimut, handuk di apkir, diganti yang baru. Bahkan kursi-kursi putar ala bos di filem-filem kita, juga kerapkali dibuang dan diganti yang baru. Betul-betul sebuah pamer kemewahan yang tentunya bagi rakyat Australia "biasa-biasa" saja.
Dulu jaman saya, tempat hiburan adalah TV-Room, duduk bersama-sama memutar Video. Namun belakangan peran tersebut sudah digantikan Laptop, Video Player sehingga TV Room hanya berfungsi sebagai ruang rapat.
Yang masih berperan sampai sekarang adalah kantin. Siapa sih yang yang tidak perlu makan.
Rasa Barbie
Masuk kantin yang berkapasitas dua lusin orang ini, anda sudah dihadang sebuah freezer setinggi dada berisikan es cream, mulai vanila, strawberry dan coklat. Itupun masih dilengkapi topping dan conthong kerupuknya. Kalau masih kepingin banana split, disediakan pisang Australia. Bagi penggemar rasa Nangka atau Durian, mohon maaf kedua buah itu kurang disukai disini. Lantaran ditaruh didekat pintu, maka tangan seringkali iseng menciduk strawberry yang seperti Barbie, atau es cream coklat. Soal berat tubuh makin membontet (Palembang=gemuk), yang penting kecup dulu "cone" atau contongnya.
Salad Bar
Dua langkah dari situ tergelar satu buffet yang khusus salad, anda bisa memilih mulai dari udang dingin, muzel (kerang), tuna, asparagus, letus, kol, wortel, ketimun, bit, olive entah apa lagi namanya. Salad biasanya dimakan sebagai "salam pembuka" bagi perut, sebelum menyantap hidangan besar. Namun saya tampil beda, makan dulu baru salad. Akhirnya bule pada gemerendeng, Mimbar sedang membingungkan sistem perutnya. Bule juga heran ketika ada anak Malaysia, makan nasi, lalu diatas piringnya ditumpuki lalapan dari letus dsb.
Lagi-lagi Osie bertanya "what are you doing" dalam hati, kalau lihat cara santap ala Saung Kuring ente bakal lebih DOING DOING WHAT WHAT ARE YOU
Kalau perut tadahnya kecil. Sampai sini saja kita sudah kenyang kemlakeran.
Salad bar dibuka saat makan siang (11-13) dan malam (17-19), sedangkan sarapan pagi (05-07) diisi potongan buah segar, dan buah kaleng, bagi yang kurang terbiasa makan berat dipagi hari.
Dua langkah lagi anda akan bertemu sebuah lemari pendingin setinggi tegak berpintu dua isinya Soya Milk (heiran susu kedelai disini kok nggak penguk), Full Crim, Skim milk, Juice Tomat, Jeruk, Jambu Batu, CampurBawur, GrapeFruit yang asam getir, jus apple yang kalau saya selalu "suduken" habis meminumnya. Buahan dalam kaleng (sudah dibuka), yoghurt dan entah apa lagi namanya. Lalu lemari pendingin kedua berisi TimTam, Tart, Bolu, Agar-agar konjaku, aneka penganan coklat, dan aneka kue lainnya. Lemari ini terbuka 24jam. Dan lemari ini juga sangat menggoda untuk dijenguk.
Saya akan ajak anda tour maju dua langkah lagi, karena disini ada mesin CocaCola, Sprite, Air Soda, Lemon dan Air Es biasa. Tinggal tekan dan cur, sruput glek, nyem. Minuman dingin ini terbuka 24 jam.
Kurang suka dengan minuman dingin? melangkah dua langkah lagi, ada mesin panas bertuliskan Nescafe seperti kalau kita service mobil di Auto 2000, ada Capucino, Mokacini, Decaffein, Kopi, dan air panas biasa. Decaffein adalah kopi yang sudah dihilangkan cafeinnya sehingga hanya aroma yang tersisa.
Bagi yang suka ngeteh, tersedia air panas, aneka teh celup, kopi, susu kalau memang suka menyeduh sendiri.
Aturan main dalam kantin ini, mug (cangkir) dan gelas hanya boleh dipakai didalam kantin. Di luar kantin, misal ingin dibawa ke kamar atau ruang video, anda "harus" pakai gelas kertas, dan harus pakai tutup. Sekalipun mungkin cuma air es tawar, tetapi harus pakai tutup. Pertama alasan higines, kedua alasan kesehatan. Tapi bagi saya yang anak Tangsi, gelas kertas saya pakai berulang-ulang dan baru diganti kalau lapisan lilinnya mulai lepas.
Bila minuman dingin ini masih belum mampu melepaskan dahaga, anda melangkah dua langkah lagi untuk menciduk es batu ala es serut. Maaf saja bagi yang tanya minuman beralkohol, sebab peraturan di proyek, sangat terlarang mengonsumsi alkohol. Bahkan di Airport kadang secara acak dilakukan pengucian "Breathaliser" sehingga penumpang yang kedapatan index alkoholnya tinggi, dilarang naik ke rig.
Kemudian barulah soal ke "main-course" tapi eit nanti dulu, sup-nya boleh dijajal. Kadang ada asparagus, atau kepiting, atau sup buntut, lentil. Bahkan oleh "Fred" sang juru masak, sengaja dia memasakkan saya "Laksa Seafood" atau Bakmi Hoakian lantaran saya dari Indonesia jadi masakannya Laksa (aduh Fred, Laksa kan masakan Malaysia, tapi what the heck!")
Hidangan wajib disini adalah "chips" kentang kita sebut French Fries, kentang bakar, kentang ongklok dan nasi. Sementara lawuhnya sangat bervariasi sehingga kadang saya tidak tahu namanya, kecuali saya sebut generiknya seperti beef, fish, lamb atau lainnya. Jangan lupa kolesterol kalau Sirloin Steak dan T-bone steak, Chicken drum selalu menarik selera. Sesekali ada hidangan extra berupa Lobster.
Bagi yang karena sesuatu hal masih kurang sreg dengan makanannya disediakan aneka macam sereal, saya hitung ada 10 jenis, lalu ditaruh dalam toples "tupperware" dan setiap hari Sabtu, wadah ini dibersihkan, sementara kalau ada isinya ya di "buang" - rasanya sedih melihat makanan di apkir begitu saja. Untuk membantu kelancaran evakuasi "pintu belakang" tersedia macam-macam buah yang sudah dikeringkan ala manisan seperti plum dsb.
Dijamin anda tidak perlu melotot manakala duduk di WC. Kalau suka iseng ngemil brondong jagung, maka sebuah microwave (Icih pembantu saya selalu keseleo Microlet) disediakan untuk keperluan tersebut.
Aneka makan yang tersedia memang disengaja, terutama saat sarapan, bisa dari Pancake, Toast, Harshbrown, Chip Potatoes, dadar telur, orak-arik telur, mata sapi karena kecenderungan kita bila makan yang itu-itu saja akan membuat otak sudah memberikan signyal, rasanya pasti begini, bumbunya begitu. Tidak ada kejutan sehingga berakhir dengan bosan.
Dan saat mengantarkan piring bekas makan ke cucian piring, sisa makanan dibuang ke kotak bertuliskan "scrap food" sementara kotak atau botol bekas minuman dibuang ketempat "waste basket"
Peralatan lain seperti sendok, garpu, pisau diletakkan di bejana berisi air panas dan sabun, piring tanpa sisa makanan ditaruh dirak cucian, sambil tak lupa mengucapkan "Cheers mate" kepada si petugas "isah-isah" syukur kalau mau menambahkan "your soup is excellent" sambil menjepit jempol dan telunjuk untuk diletakkan didepan bibir. Sebuah kebiasaan kecil yang sering kita lupakan. Petugas kantin biasanya akan senyum sambil bilang "No worry mate!" mengucapkan terimakasih secara tulus nampaknya kita masih harus belajar. Pasalnya kita terbiasa berterimakasih dengan mengatakan "sopnya keasinan" "kerupuknya bantet", "nasinya kejemekan"
Padahal dengan sedikit modal "terimakasih" orang merasa dihargai dan pada gilirannya dunia tersenyum kepada kita sehingga berada dimana saja dibagian dunia, kita akan "feel home"
Jauh dari keluarga, apalagi rig lepas pantai beban utamanya adalah stress. Pasalnya ditempat kerja seperti begini kata "salah" tidak bisa ditolerir sehingga saya membukukan banyak teman-teman yang mengalah dan memilih pindah departemen yang lebih sedikit stress, kendati nama mahluk ini dimana-manapun ada dan sama saja. Sebagai kompensasinya, segala kebutuhan hidup disediakan "polpolan" sehingga tidak perlu orang ke proyek sambil membawa biskuit, coklat, permen. Kecuali yang perokok memang harus sangu sendiri.
Tetapi kalau mau disikapi bekerja di rig juga bisa dianggap liburan , bisa saja. Dimana sih misalnya, handuknya sekali pakai langsung diganti, sabun dibiarkan bebas (dan tak ada yang bawa pulang untuk supenir) kamar berpendingin udara, lengkap TV Fox Channel (Indovisionnya kita), bahkan dibeberapa kamar masih ada disediakan VHS player dan peralatan stereo set. Setelah satu tahun, matras atau kasur, selimut, handuk di apkir, diganti yang baru. Bahkan kursi-kursi putar ala bos di filem-filem kita, juga kerapkali dibuang dan diganti yang baru. Betul-betul sebuah pamer kemewahan yang tentunya bagi rakyat Australia "biasa-biasa" saja.
Dulu jaman saya, tempat hiburan adalah TV-Room, duduk bersama-sama memutar Video. Namun belakangan peran tersebut sudah digantikan Laptop, Video Player sehingga TV Room hanya berfungsi sebagai ruang rapat.
Yang masih berperan sampai sekarang adalah kantin. Siapa sih yang yang tidak perlu makan.
Rasa Barbie
Masuk kantin yang berkapasitas dua lusin orang ini, anda sudah dihadang sebuah freezer setinggi dada berisikan es cream, mulai vanila, strawberry dan coklat. Itupun masih dilengkapi topping dan conthong kerupuknya. Kalau masih kepingin banana split, disediakan pisang Australia. Bagi penggemar rasa Nangka atau Durian, mohon maaf kedua buah itu kurang disukai disini. Lantaran ditaruh didekat pintu, maka tangan seringkali iseng menciduk strawberry yang seperti Barbie, atau es cream coklat. Soal berat tubuh makin membontet (Palembang=gemuk), yang penting kecup dulu "cone" atau contongnya.
Salad Bar
Dua langkah dari situ tergelar satu buffet yang khusus salad, anda bisa memilih mulai dari udang dingin, muzel (kerang), tuna, asparagus, letus, kol, wortel, ketimun, bit, olive entah apa lagi namanya. Salad biasanya dimakan sebagai "salam pembuka" bagi perut, sebelum menyantap hidangan besar. Namun saya tampil beda, makan dulu baru salad. Akhirnya bule pada gemerendeng, Mimbar sedang membingungkan sistem perutnya. Bule juga heran ketika ada anak Malaysia, makan nasi, lalu diatas piringnya ditumpuki lalapan dari letus dsb.
Lagi-lagi Osie bertanya "what are you doing" dalam hati, kalau lihat cara santap ala Saung Kuring ente bakal lebih DOING DOING WHAT WHAT ARE YOU
Kalau perut tadahnya kecil. Sampai sini saja kita sudah kenyang kemlakeran.
Salad bar dibuka saat makan siang (11-13) dan malam (17-19), sedangkan sarapan pagi (05-07) diisi potongan buah segar, dan buah kaleng, bagi yang kurang terbiasa makan berat dipagi hari.
Dua langkah lagi anda akan bertemu sebuah lemari pendingin setinggi tegak berpintu dua isinya Soya Milk (heiran susu kedelai disini kok nggak penguk), Full Crim, Skim milk, Juice Tomat, Jeruk, Jambu Batu, CampurBawur, GrapeFruit yang asam getir, jus apple yang kalau saya selalu "suduken" habis meminumnya. Buahan dalam kaleng (sudah dibuka), yoghurt dan entah apa lagi namanya. Lalu lemari pendingin kedua berisi TimTam, Tart, Bolu, Agar-agar konjaku, aneka penganan coklat, dan aneka kue lainnya. Lemari ini terbuka 24jam. Dan lemari ini juga sangat menggoda untuk dijenguk.
Saya akan ajak anda tour maju dua langkah lagi, karena disini ada mesin CocaCola, Sprite, Air Soda, Lemon dan Air Es biasa. Tinggal tekan dan cur, sruput glek, nyem. Minuman dingin ini terbuka 24 jam.
Kurang suka dengan minuman dingin? melangkah dua langkah lagi, ada mesin panas bertuliskan Nescafe seperti kalau kita service mobil di Auto 2000, ada Capucino, Mokacini, Decaffein, Kopi, dan air panas biasa. Decaffein adalah kopi yang sudah dihilangkan cafeinnya sehingga hanya aroma yang tersisa.
Bagi yang suka ngeteh, tersedia air panas, aneka teh celup, kopi, susu kalau memang suka menyeduh sendiri.
Aturan main dalam kantin ini, mug (cangkir) dan gelas hanya boleh dipakai didalam kantin. Di luar kantin, misal ingin dibawa ke kamar atau ruang video, anda "harus" pakai gelas kertas, dan harus pakai tutup. Sekalipun mungkin cuma air es tawar, tetapi harus pakai tutup. Pertama alasan higines, kedua alasan kesehatan. Tapi bagi saya yang anak Tangsi, gelas kertas saya pakai berulang-ulang dan baru diganti kalau lapisan lilinnya mulai lepas.
Bila minuman dingin ini masih belum mampu melepaskan dahaga, anda melangkah dua langkah lagi untuk menciduk es batu ala es serut. Maaf saja bagi yang tanya minuman beralkohol, sebab peraturan di proyek, sangat terlarang mengonsumsi alkohol. Bahkan di Airport kadang secara acak dilakukan pengucian "Breathaliser" sehingga penumpang yang kedapatan index alkoholnya tinggi, dilarang naik ke rig.
Kemudian barulah soal ke "main-course" tapi eit nanti dulu, sup-nya boleh dijajal. Kadang ada asparagus, atau kepiting, atau sup buntut, lentil. Bahkan oleh "Fred" sang juru masak, sengaja dia memasakkan saya "Laksa Seafood" atau Bakmi Hoakian lantaran saya dari Indonesia jadi masakannya Laksa (aduh Fred, Laksa kan masakan Malaysia, tapi what the heck!")
Hidangan wajib disini adalah "chips" kentang kita sebut French Fries, kentang bakar, kentang ongklok dan nasi. Sementara lawuhnya sangat bervariasi sehingga kadang saya tidak tahu namanya, kecuali saya sebut generiknya seperti beef, fish, lamb atau lainnya. Jangan lupa kolesterol kalau Sirloin Steak dan T-bone steak, Chicken drum selalu menarik selera. Sesekali ada hidangan extra berupa Lobster.
Bagi yang karena sesuatu hal masih kurang sreg dengan makanannya disediakan aneka macam sereal, saya hitung ada 10 jenis, lalu ditaruh dalam toples "tupperware" dan setiap hari Sabtu, wadah ini dibersihkan, sementara kalau ada isinya ya di "buang" - rasanya sedih melihat makanan di apkir begitu saja. Untuk membantu kelancaran evakuasi "pintu belakang" tersedia macam-macam buah yang sudah dikeringkan ala manisan seperti plum dsb.
Dijamin anda tidak perlu melotot manakala duduk di WC. Kalau suka iseng ngemil brondong jagung, maka sebuah microwave (Icih pembantu saya selalu keseleo Microlet) disediakan untuk keperluan tersebut.
Aneka makan yang tersedia memang disengaja, terutama saat sarapan, bisa dari Pancake, Toast, Harshbrown, Chip Potatoes, dadar telur, orak-arik telur, mata sapi karena kecenderungan kita bila makan yang itu-itu saja akan membuat otak sudah memberikan signyal, rasanya pasti begini, bumbunya begitu. Tidak ada kejutan sehingga berakhir dengan bosan.
Dan saat mengantarkan piring bekas makan ke cucian piring, sisa makanan dibuang ke kotak bertuliskan "scrap food" sementara kotak atau botol bekas minuman dibuang ketempat "waste basket"
Peralatan lain seperti sendok, garpu, pisau diletakkan di bejana berisi air panas dan sabun, piring tanpa sisa makanan ditaruh dirak cucian, sambil tak lupa mengucapkan "Cheers mate" kepada si petugas "isah-isah" syukur kalau mau menambahkan "your soup is excellent" sambil menjepit jempol dan telunjuk untuk diletakkan didepan bibir. Sebuah kebiasaan kecil yang sering kita lupakan. Petugas kantin biasanya akan senyum sambil bilang "No worry mate!" mengucapkan terimakasih secara tulus nampaknya kita masih harus belajar. Pasalnya kita terbiasa berterimakasih dengan mengatakan "sopnya keasinan" "kerupuknya bantet", "nasinya kejemekan"
Padahal dengan sedikit modal "terimakasih" orang merasa dihargai dan pada gilirannya dunia tersenyum kepada kita sehingga berada dimana saja dibagian dunia, kita akan "feel home"
Comments