Perpanjang Visa 456 ke 457
Ceritanya Visa saya berakhir pada 22 Maret 2006. Visa ini diberi kode 456 yang berarti "Kunjungan Singkat" - tidak boleh melebihi 3 bulan tinggal di Australia. Artinya Kerja 4 Minggu, Libur 4 Minggu yang artinya setahun "bisnis ayakan plus fitness" cuma 6 bulan. Ditambah 2 minggu cuti tahunan, maka lima setengah bulan aku bekerja. Memang sih kurang Indonesiawi, kata teman-temanku.
Lalu 3 bulan sebelum hari "H" saya sudah opyak binti kelabakan, kira-kira kalau diterjemahkan "woi visanya habis, aku mau di gimanain nih, urus di Jakarta (prefer) atau urus di Setrali..."
Menjelang H minus 2 bulan opyak saya semakin kenceng saya ikuti terjemahan ala padangpasir yang kendati agak lucu ditelinga, sehingga saya selalu senyum mendengarnya, "Wahaaayyy para pembesar di Australia, dengarlah ijin masuk saya habis, mau diapain nih saya..."
Mungkin karena ikutan gaya pembicaraan padangpasir, saya seperti tereak sendirian di padang pasir, sampai kata pak Ustad Sanusi, seharusnnya terdengar sampai 40 rumah. Namun belum ada jawaban...
Lalu saat saya libur di Jakarta, sampai detik jam dan coretan pada almanak menerjang 4 Maret 2003, baru ada jawaban "Wahayyy saudaraku Mimbar (maunya...), ketahuilah barangsiapa...Visanya habis ia harus memperpanjang, as soon as possible. Treat this as urgently matter.....your form no longer 456 but 457 instead"
Angka 456 merujuk pada "Ijin Masuk Tak Lebih 3 bulan", sementara angka 457 menunjuk "Ijin Tinggal Sementara" atau sebutlah Temporary Resident.. Apa bedanya saya masih "LatMi" menangkap sisi cerah lainnya dari naik kelas 456 ke 457.
Keruan saya nyumpah "Geblek, sudah lama ditanyain diem saja sekarang baru bilang kerjakan secepat kilat secepat mungkin...." - tapi yang terlontar hanya SMS "Allradio - I will do my best" - di Perth atau Darwin sekalipun, Australian slank mengubah Allright menjadi Alradio (ini antara Allright dengan Already di selingkuhkan)
Tapi saya juga Maklum(at) bahwa, kalau jatah kita libur, orang sana menganggap privasi untuk tidak diganggu gugat. Sementara kita terbiasa, "mumpung preyi.." - ini bawaan dari sekolah, kalau anak liburan harus dipompa padat dengan PR dan PR.[saya harus menyetop pembicaraan haya sampai bab Visa]
- Teman-teman saya kalau libur saya lihat akrobatik pakai pesawat model "gelatik" - atau membuat gitar sampe-sampe bingung aku diberitahu urutan membuatnya dari mengiris kayu gelondongan, proses pemilihan urat-uratnya (kortison), sampai hasil akhir.
MEDICAL TEST
Hari itu juga Sabtu 4 Maret 2006, saya jejak bumi, nyengklak kendaraan berpacu ke pangeran Antasari dan baru tahu bahwa klinik AEA yang dulu sudah ganti wajah menjadi Klinik SOS. Dan jangan coba tanya arsip kesehatan kita lantaran sudah dianguskan. Medical Check, termasuk X-Ray adalah syarat mengurus Visa. Agar tidak terjadi manipulasi, pihak SOS yang mengirimkan hasil pemeriksaan termasuk rontzen (ejaan) langsung ke Australia. Dan hanya SOS inilah salah satu yang diakui mereka.
RESUME - ah ini enteng.
JOB DESCRIPTION - ah cemen..
PHOTOGRAPH (Passport Size) edisi terakhir dengan latar belakang sebainya merah sebanyak 4x - ah idem dito alias cemen, kata saya bungah ibn gumbira, tapi nanti dulu masih ada tambahan instruksi Foto harus dilegalisir. Siapa petugas berwewenang dalam hal ini ? Foto Studio Tarzan, Darwin Triadi. - catatan Lawyer atau Notaris.. dalam bahasa Inggris...
Saya mulai mencium anyir problem... Kalau anak militer saatnya menyiapkan plan A, B, C dst... kalau bahasa kaum snobis Contingency Plan.
AKTE NIKAH yang di Certified dan ditranslate (sekalian saya belajar bahasa Australia). Bahasa dilegalisir adalah Certified. Ini juga sedikit repot, aku akte kawin di Yogya. Lha wong orang tua saja waktu itu nggak ngeh "100%" soal aku mo kawin.
AKTE LAHIR yang di certified dan ditranslate. Ini juga mebingungkan
sesaat. Pasalnya lahir di Pandegelang Banten, tapi Kenal Lahir di Bandar Lampung. Anak tangsi mana kenal Akte Lahir.
IJAZAH yang dicertified dan ditranslate. Untunglah untuk yang satu ini aku musti terimakasih mas Darmoyo Jurusan Teknik Perminyakan yang menolongku memberikan Certified Salinan Diploma.
FOTOCOPY Passport yang di Ceritified. Ya olooooh, macem-macem banget Kang-Guru ini. Dengan biadab meminta certified fotocopy Passport alamat-jelas-jelas aku akan menghabiskan umurku 3 hari di PostWeg, dan Staadhuis di Kota.
FOTOCOPY Visa....hanya ini tidak perlu di-certified.. Ya alhamd. Yaa Syukron..
--
Bekasi
3/11/2006
Mimbar SAPUTRO
Text Msg: +62811806549
Lalu 3 bulan sebelum hari "H" saya sudah opyak binti kelabakan, kira-kira kalau diterjemahkan "woi visanya habis, aku mau di gimanain nih, urus di Jakarta (prefer) atau urus di Setrali..."
Menjelang H minus 2 bulan opyak saya semakin kenceng saya ikuti terjemahan ala padangpasir yang kendati agak lucu ditelinga, sehingga saya selalu senyum mendengarnya, "Wahaaayyy para pembesar di Australia, dengarlah ijin masuk saya habis, mau diapain nih saya..."
Mungkin karena ikutan gaya pembicaraan padangpasir, saya seperti tereak sendirian di padang pasir, sampai kata pak Ustad Sanusi, seharusnnya terdengar sampai 40 rumah. Namun belum ada jawaban...
Lalu saat saya libur di Jakarta, sampai detik jam dan coretan pada almanak menerjang 4 Maret 2003, baru ada jawaban "Wahayyy saudaraku Mimbar (maunya...), ketahuilah barangsiapa...Visanya habis ia harus memperpanjang, as soon as possible. Treat this as urgently matter.....your form no longer 456 but 457 instead"
Angka 456 merujuk pada "Ijin Masuk Tak Lebih 3 bulan", sementara angka 457 menunjuk "Ijin Tinggal Sementara" atau sebutlah Temporary Resident.. Apa bedanya saya masih "LatMi" menangkap sisi cerah lainnya dari naik kelas 456 ke 457.
Keruan saya nyumpah "Geblek, sudah lama ditanyain diem saja sekarang baru bilang kerjakan secepat kilat secepat mungkin...." - tapi yang terlontar hanya SMS "Allradio - I will do my best" - di Perth atau Darwin sekalipun, Australian slank mengubah Allright menjadi Alradio (ini antara Allright dengan Already di selingkuhkan)
Tapi saya juga Maklum(at) bahwa, kalau jatah kita libur, orang sana menganggap privasi untuk tidak diganggu gugat. Sementara kita terbiasa, "mumpung preyi.." - ini bawaan dari sekolah, kalau anak liburan harus dipompa padat dengan PR dan PR.[saya harus menyetop pembicaraan haya sampai bab Visa]
- Teman-teman saya kalau libur saya lihat akrobatik pakai pesawat model "gelatik" - atau membuat gitar sampe-sampe bingung aku diberitahu urutan membuatnya dari mengiris kayu gelondongan, proses pemilihan urat-uratnya (kortison), sampai hasil akhir.
MEDICAL TEST
Hari itu juga Sabtu 4 Maret 2006, saya jejak bumi, nyengklak kendaraan berpacu ke pangeran Antasari dan baru tahu bahwa klinik AEA yang dulu sudah ganti wajah menjadi Klinik SOS. Dan jangan coba tanya arsip kesehatan kita lantaran sudah dianguskan. Medical Check, termasuk X-Ray adalah syarat mengurus Visa. Agar tidak terjadi manipulasi, pihak SOS yang mengirimkan hasil pemeriksaan termasuk rontzen (ejaan) langsung ke Australia. Dan hanya SOS inilah salah satu yang diakui mereka.
RESUME - ah ini enteng.
JOB DESCRIPTION - ah cemen..
PHOTOGRAPH (Passport Size) edisi terakhir dengan latar belakang sebainya merah sebanyak 4x - ah idem dito alias cemen, kata saya bungah ibn gumbira, tapi nanti dulu masih ada tambahan instruksi Foto harus dilegalisir. Siapa petugas berwewenang dalam hal ini ? Foto Studio Tarzan, Darwin Triadi. - catatan Lawyer atau Notaris.. dalam bahasa Inggris...
Saya mulai mencium anyir problem... Kalau anak militer saatnya menyiapkan plan A, B, C dst... kalau bahasa kaum snobis Contingency Plan.
AKTE NIKAH yang di Certified dan ditranslate (sekalian saya belajar bahasa Australia). Bahasa dilegalisir adalah Certified. Ini juga sedikit repot, aku akte kawin di Yogya. Lha wong orang tua saja waktu itu nggak ngeh "100%" soal aku mo kawin.
AKTE LAHIR yang di certified dan ditranslate. Ini juga mebingungkan
sesaat. Pasalnya lahir di Pandegelang Banten, tapi Kenal Lahir di Bandar Lampung. Anak tangsi mana kenal Akte Lahir.
IJAZAH yang dicertified dan ditranslate. Untunglah untuk yang satu ini aku musti terimakasih mas Darmoyo Jurusan Teknik Perminyakan yang menolongku memberikan Certified Salinan Diploma.
FOTOCOPY Passport yang di Ceritified. Ya olooooh, macem-macem banget Kang-Guru ini. Dengan biadab meminta certified fotocopy Passport alamat-jelas-jelas aku akan menghabiskan umurku 3 hari di PostWeg, dan Staadhuis di Kota.
FOTOCOPY Visa....hanya ini tidak perlu di-certified.. Ya alhamd. Yaa Syukron..
--
Bekasi
3/11/2006
Mimbar SAPUTRO
Text Msg: +62811806549
Comments