NgaYoglish - Ngayogyakarta Inglish

Date: Tue Oct 25, 2005 7:54 am

TURN LEFT GO AHEAD.

Minggu lalu saya ada di Ngayogyakarta, kota pelajar, kota mahasiswa, kota orang pandai dan cerdas, termasuk dalam berbahasa Inggris. Ditengah kumpul bawur antara motor, mikrolet, kijang, sepeda, becak dan delman istimewa menunggu lampu bangjo pindah dari merah ke hijau disuatu pertelon (simpang tiga) kawasan Yogya. Seperti kota lainnya ada “rule of thumb” bahwa lampu merah tidak selalu berarti tanda untuk injak rem. Namun boleh saja tancap gas. Terutama yang ingin menikung kekiri. Hatta, agar pengguna jalan tidak bingung beberapa bangjo (abang ijo, lampu trafik) Diberi tulisan, “belok kiri jalan terus dan hati-hati” - kalau ada dagelan akan bilang, lha kapan sampenya kalau mau belok kekiri kenapa disuruh terus (lurus).

Lalu layaknya kota memanjakan turis luar dalam, Pemda setempat bermurah hati menambahkan “subtitle-dwi lingual ” yaitu “Turn Left Go Ahead” - Kalau aksara tadi asalnya bahasa Jawa yang di Inggriskan, maka kalimat di atas telak 100% mengenai sasaran. Tiada keraguan akan ayat ini. Namun tanda lantas di Queensland, Australia misalnya bertajuk “Turn left anytime, with care.”

Mengapa bisa jadi “Turn Left Go Ahead” sesampainya di Yogyakarta, itu yang saya tidak perlu bingung. Serahkan saja mentah-mentah sebab ahli bahasa Inggris di kota ini sudah teramat padat cacahnya.

IKUTI LAMPU
Lantas bagaimana dengan aturan main lalulintas yang baku. Artinya kalau lampu merah, baik belok kanan, belok kiri maupun lencang depan, tetap tunggu lampu hijau menyala. Dasar kreatip, papan petunjuk memaparkan tulisan “belok kiri ikuti lampu”, akibatnya kendati lampu sudah silih berganti merah biru hijau kuning, saya cuma mbegegek (diam ditempat) sambil menunggu lampu bangjo nan tak kunjung berkaki untuk saya ikuti. Mungkin kalau ditulis “belok kiri tunggu lampu hijau”, akan mudah dipahami, kendati lebih panjang.

Sayangnya DLLAJR setempat tidak bernafsu untuk menerjemahkannya sebagai “Turn Left Follow Me”

CUCI SALJU
Cuci mobil umumnya memasang plang “Cuci dengan Steam” – dengan catatan bahwa kamus Collins, Cambridge, Oxford, Wikipedia menerjemahkannya sebagai “uap” – lantaran anda tidak akan menemukan uap disini kecuali sebuah mesin penyemprot air bertekakan rendah. Lama kelamaan istilah steam artinya cuci mobil dengan disemprot sudah diterima tanpa referendum maka kota Yogya memperkenalkan teknik lama namun nama baru, Cuci Mobil Dengan Salju. Juga aselinya hanya penggunaan sabun colek berlimpah sampai-sampai kelihatan sepertinya mobil berselimut salju.

The GOD and The GOR
Mudah ketebak, penjual bakmi nyemek di Yogya ada yang berani pasang badan. Pasang pelang Bakmi The GODOK dan The GORENG.

BETTER LATE THAN (dead) ONTIME
Sebuah tulisan di kaos anak muda Yogyakarta.

Rule of Thumb konon berasal dari pelaksanaan hukuman cambuk dengan rotan yang besarnya tidak melebihi jempol tangan. Bahkan suami diperkenankan memukul psangannya dengan rotan selama ukurannya masih dibawah besar jempol, tanpa sangsi dari pihak berwajib.

Mimbar Saputro van Rawabogo
Kolektor istilah lucu, kalimat lucu

Comments

Popular posts from this blog

Polisi Ubah Pangkat

Daftar Pemain Nagasasra dan Sabukinten

Menu Makanan Kantin di Rig Terapung