Goa Perlindungan di Bajubang Jambi



Seusai dari rapat "aanwijzing" untuk pengadaan "mud logging" di Komplek Pertamina DOH Sumbagteng, Bajubang saya bermaksud kembali ke Jakarta dengan menggunakan pesawat yang tersedia saat itu. Kini Jambi sudah bukan merupakan daerah terisolir. 7 hari seminggu pesawat terbang dari Kongsi Merpati, Bali Air, Mandala dan Pelita silih berganti melayani jalur kawasan Sumatera bagian tengah ini.

Jarak antara Bajubang dengan Kota Jambi sekitar 60 kilometer yang biasa ditempuh selama 60 menit dengan menggunakan kendaraan charteran. Kendaraan baru berjalan sekitar 30 meter secara tidak sengaja saya melihat sebuah goa yang sudah pasti ada "apa-apa"nya. Berhubung saya kurang familiar dengan kota Jambi sekalipun ayah pernah bertugas disini, bahkan adik saya Operanti Linggauwati menikah di kota Jambi ini. Maka saya ditemani oleh sahabat semasa kecil saya yaitu Hasbullah, Baturaja. Untuk memuaskan dahaga akan informasi kendaraan kami hentikan dan saya mendekati mendekati gua tadi dengan rasa takut-takut kalau gua runtuh atau ada ular didalamnya. Sebuah papan yang lapuk dimakan usia memberikan keterangan "Tempat Perlindungan Pejuang Tanah Minyak Jambi Masa Permiri 1945-1949"

Memasuki kebelakang gua, nampak sudah tertutup guguran gua dan akar-akar pohon banyan yang menembus dan menutupi gua.

Tidak ada keterangan tambahan yang saya peroleh, sebab satu sama lain bilang hanya sekedar gua perlindungan saat di gempur Belanda. Tidak ada misalnya keterangan apakah yang berlindung didalam gua sana diberi kalung dengan bandul karet mentah, tujuannya kalau ada ledakan mereka bisa menggigit karet mentah sehingga kuping tidak gampang cedera (tuli). Saya tidak bisa masuk kedalam gua lebih lanjut sebab diujung sana kelihatannya lantai gua sudah runtuh, juga nampaknya gua ini bukan lubang yang memanjang kemana-mana.

Bajubang, Jambi 11 Maret 2003

Keterangan:
"Aanwijzing" dari Bahasa Belanda yang di Inggriskan menjadi pre-bid clarification. Suatu sidang penjelasan mengenai persyaratan lelang dari segi administrasi dan teknis. Disini tanya jawab dilakukan secara bebas. Notulen tanya jawab langsung diberikan kepada peserta lelang yang sudah terdaftar dan mengambil dokumen lelang.
Mud Logging merupakan suatu pekerjaan memantau keadaan geologi suatu lapisan batuan yang sedang di bor. Batuan yang diamati adalah serpihan atau serbuk batu yang hancur di gilas oleh mata bor. Serpihan batuan ini terbawa kepermukaan secara teratur dalam keadaan "suspensi" oleh lumpur pengeboran yang sengaja dimasukkan kedalam lubang bor untuk

Comments

Popular posts from this blog

Polisi Ubah Pangkat

Daftar Pemain Nagasasra dan Sabukinten

774-Tongseng Serambi (masjid) Sunda Kelapa