Percobaan Tipu Petugas PLN "Bajakan"

Date: Sun Jan 1, 2006 1:16 pm

Petugas PLN (OEM=aseli pabrik) umumnya mengecek meteran tiap tanggal 15 setiap bulan. Bahkan dia sempat bilang, sebaiknya pakai kertas dituliskan stand terakhir pada tanggal 15 agar dia tidak perlu ngekring bel, menunggu dibukakan pintu, mencatat, yang memerlukan paling tidak 5-10 menit untuk satu rumah.

Itu dulu....

Namun, sejak kepindahan menjadi "swamp-thing" van RawaBogo, gantian kami yang "kejar-bola" - yaitu mengudak-udak PLN agar paling tidak sekali menengok instalasi listrik, agar kami tidak terkena denda akibat kelalaian melapor. Sekalipun melalui pelayanan SMS sudah bisa diketahui berapa tagihan perbulannya.

Sekali tempo rumah pernah di sweeping, alasannya mereka kurang "ngeh" mengapa beberapa instalasi mesin pendingin hanya menggerakkan piringan meteran pelan sekali. Ketika usaha mereka sudah mengada-ada dari status "sweeping-acak" menjadi "tersangka" - gantian kami yang ngotot.

"Biar mesin AC ada 10, kalau dimatikan semua, apa ya harus mengakibatkan piringan berputar cepat?" - apalagi angin sepoi di RawaBogo memang membuat kita betah di rumah tanpa harus ber-AC.

Lalu persoalan selesai. Sekalipun tetangga disebelah yang nota bene cuma 900-an, namun punya kulkas, TV, PS, mesin cuci dan seutas kabel "pating telolor" dibalik lampu penerangan pos ronda, lalu menggapai ujung tiang PLN. Tetangga yang curi listrik berdalih penerangan Ronda malahan tidak diperiksa.

Yang ini memang bikin tidak "ngeh.."

*****

Beberapa hari setelah lebaran, sekitar tanggal 10-an datang dua petugas muda, didadanya tersemat tanda pengenal untuk mengecek Listrik dua perkara. Pertama apakah saya menggunakan jaringan colongan, kedua sekalian mengecek stand meteran. Kali ini saya pasang badan didepan pagar pintu di kawasan RawaBOGO. Tidak memberi kesempatan dia masuk kamar atau memutus kabel.

"Tidak liburan keluar kota pak?," tanya seorang "petugas" yang menunggu disisi motornya.

"Ah nggak," kataku, sambil berusaha mengingat nomor bebeknya (dan selalu lupa)

Akhirnya pekerjaan cek stand meter selesai. Waktu dia mau start motor, saya hadang sambil bertanya.

+ "Kini giliran saya tanya mas."

- "Boleh, silahkan..."

+ "Anda saya lihat mencatat stand meter saya, sekarang mana buktinya bahwa listrik saya tidak curi dan kedua bahwa angka meter yang anda baca cocok dengan meter yang saya baca..."

Petugas berbadan tegap langsung meninggi suaranya, persis kalau kita dituduh melakukan sesuatu yang tidak kita lakukan "oh itu langsung dibaca dan dikirim ke pusat data melalui satelit..."

Saya hampir menjerit "Helloooooo anybody home...." - petugas yang mungkin "bajakan" ini jelas kebanyakan nonton filem JamesBond atau Discovery Channel sehingga merasa memiliki teknologi sudah begitu melompat maju sehingga cukup baca meteran pakai mata telanjang, data langsung terkirim ke database PLN di negara antah berantah.

Sampai sekarang saya sudah mencoba beberapa hanset untuk mengakses internet, juga hasilnya belakangan cuma 9,6 kilobyte dengan putus berulang-ulang. Dan sekarang didepanku ada dua orang "petugas PLN" menganggap dirinya robocop yang punya mata tersambung jaringan berpita lebar, wireless pisan....

Mimpi kali yeee.

Saya tersenyum mendekati "menjep" alias tersinis-sinis. Namun agar mereka tidak kehilangan muka, saya sisipkan juga uang rokok.
"Nih buat lebaran," kataku. Dia tancap gas sembari ucapkan terimakasih.

Mudah-mudahan jangan pernah mencoba ketiga kalinya. Tapi namanya orang cari tambahan, bisa dengan pelbagai cara.

Comments

Popular posts from this blog

Polisi Ubah Pangkat

Daftar Pemain Nagasasra dan Sabukinten

774-Tongseng Serambi (masjid) Sunda Kelapa