Esoteris

Date: Mon Feb 13, 2006 12:56 am

Pertanyaan cemen yang sering mendengus dipuncak hidung ketika keponakan setengah protes "pakde orang gila itu makan dari sampah, kok sehat, padahal mama saya bilang kalau makan tidak cuci tangan nanti sakit perut." - Biasanya sang Mama akan bilang "emang kamu kepingin jadi orang gila ? gih pigi sono..."

Makan sehat, olah raga kenceng bukankah itu rumus sederhana menggapai hidup bebas dokter? Tapi yang makanannya sudah vegetarian, mampu berlari enam mil sehari, kok malahan gampang sakit. Jawabnya mudah, kalau kita menjawab mencoreng satu atau lebih dari pertanyaan berikut. Pertama bagaimana kehidupan sosial kita, apakah lebih suka dengan kelompok yang itu-itu saja sehingga cenderung menutup diri?, bencikah kita dengan pekerjaan sekarang ini? merasa selalu "overwork but underpaid?" atau kerapkah kita bergesekan dengan orang tua.

Orang yang bikin teori menuai tanda tanya besar "ah masa iya?" adalah Caroline Myss. Ia mencoba menguak bab pengobatan "ajaib" dari pendekatan esoteris - Ambil kasus Peter yang sudah HIV positip, begitu dites darahnya enam minggu kemudian menjadi negatip. Apa rahasianya, ternyata ia menjalani hidup lebih tenang tanpa gerundelan.

Apakah makanan bernama "mukjizat" itu masih lalu lalang di alam ini?

"Keajaiban itu biasa, alamiah. Cuma kekeliruanlah yang mengaborsi terjadinya keajaiban.." - Serunya lantang seperti yang dituangkan dalam buku Tujuh Tahap Penyembuhan Alternatip. Perempuan dengan gelar PhD ini semula jurnalis. Lho kok tiba-tiba pada umur pertengahan ia diberi kemampuan melihat pusat informasi kesehatan manusia yang ukurannya setinggi badan serentang tangan, kaum esoteris menyebutnya medan cakra. Kalau anda memejamkan mata dihadapan seseorang, yang nampak cuma bayangan hitam, itu tandanya sampeyan normal. Tapi kalau anda memejamkan mata, lantas mulai lihat warna merah, kuning, biru - itulah kelebihan seseorang. Ibarat fotografi anda dibekali mata setajam kamera berwarna.

Atau anda pernah bertemu seseorang, lalu ada getaran mengatakan "gak sehat arek iki," maka kita sedang berada dipersimpangan jalan meraih intuisi. Kalau diteruskan berlatih, akan ndadi, tapi ibarat mengingat gang dan jalan tikus di Jakarta, lama tak dijalani garansi 100% lupa dikepala.

Gampangnya, waktu kita kecil ibu sudah wanti-wanti jangan keluyuran malam, masih dilanggar, lantas pulang babak benjut entah kelahi lawan teman seasrama atau jatuh babak bundas. Itulah intuisi seorang ibu. Atau sebut nama Mama Laurent yang saat masih di SD di Eropa sana tiba-tiba seperti bermimpi "mak sleng" ada SD kejatuhan bom. Lalu oleh Suster sekolah, Kepsek dia dianggap aneh, penebar kegelisahan di sekolah. Akhirnya dihukum tidak boleh sekolah itu hari. Kok akhirnya bule yang kini bernama Nyonya Pasaribu, adalah satu-satunya orang yang masih mengenyam jaman dimana merusak properti orang lain adalah tindakan tidak perlu dijerat hukum dengan alasan sakti "perbuatan mereka meresahkan masyarakat.."

Berangkat dari kebiasaanya yang "aeng" itu Caroline mempelajari Teologi, Schizoprenia, Mistisisme sampai menggondol Doktor. Ia melakukan pendekatan dari cara Nasrani, Kaabalah, dan tentunya Hindu. Cuma saat giliran Islam - perempuan ini mengaku tidak menguasainya. Daripada nanti kesalahan. Katanya.

Lebih lanjut kata buku terjemahan keluaran Mizan setebal 439 halaman itu dikatakan, penderita jantung banyak menimpa orang yang masa kecilnya kurang mendapatkan kehangatan dan cinta. Atau Sering mengeluh sakit pinggang?, bisa jadi gara-gara kehidupan moneter amburadul sehingga hidup selalu menggunakan aji "tambal sulam" - akibatnya selalu dibayangi kekuatiran.

Bagaimana dengan Kanker?, mungkin perlu ditelusuri ada masa lalu yang tak selesai. Misal sangkutan bisnis atau emosi yang mengganjal terus menerus. Bisa berujut mengemplang hutang tanpa kita sadari. Hati-hati bermusuhan dengan saudara sendiri. Anda bisa kelibas sakit darah, coba tengok adakah penderita memiliki konflik dengan keluarga asal mereka (sedarah). Misalnya bermusuhan dengan saudara sampai sang saudara meninggalkan dunia tak pernah bertegur sapa.

Membaca buku tulisannya seperti mengatakan bahwa santet, guna-guna itu berasal dari sikap hidup kita, yang kadang bercampur dengki akan sukses seseorang, misalya, lalu mengganjal sekian lama. Akhirnya berubah menjadi "memala" - berujut penyakit yang sulit dicari penyebabnya. Keadaan makin diperparah kalau justru kita menuduh "kiriman seseorang" yang notabene adalah asalnya dari diri kita sendiri.

Menurut Caroline dan temannya Doktor Bedah Saraf Norm Sheally, memiliki kemampuan intuisi bukanlah masalah bakat atau spiritual. Itu melulu ketrampilan, setrampilnya orang yang jatuh bangun belajar naik sepeda. Anjurannya biasakan melakukan refleksi dan meditasi diri, agar terbuka ruang menerima intuisi. Itu cara mengapresiasi diri.

Bagi yang serius cari saja bukunya.

ANATOMY OF THE SPIRIT
Tujuh Tahap Panduan Penyembuhan Alternatif
Penulis Caroline Myss. PhD
Penerbit Mizan, 439 halaman


Mimbar SAPUTRO
Bekasi 13Feb 2006

Sekarang Jangan jangan Pinggangku Linu, Kepala nyut-nyutan, Dada berdebar, Tensi naik... Kabeh dosa tak lakoni, jabang bayik jabang bayik...

Comments

Popular posts from this blog

Polisi Ubah Pangkat

Daftar Pemain Nagasasra dan Sabukinten

Menu Makanan Kantin di Rig Terapung