Artikel #892 - Aturan bepergian sekarang berubah banyak

Begitu suara "tung" menandai pemadaman larangan merokok, maka sebentar saja terdengar suara jras-jres-jros orang menyalakan rokok disertai hembusan napas lega digelontor asap rokok. Kabin pesawat, sebentar saja penuh asap bagaikan kepulan kemenyan mengiringi pagelaran tarian sakral “Dirada
Lalu saat seluruh penerbangan memberlakukan Anti Merokok didalam pesawat. Hawa pesawat memang menjadi nyaman. Parfum yang dipakai penumpang bisa tercium aromanya. Bahkan saat pramugrari memanaskan hidangan, bau kuah daging, atau aroma kopi instan mengalir ke hidung.
Yang memanfaatkan kesempatan ini adalah negara cerdik macam Singapore. Mereka memperketat masuknya rokok luar ke negeri mereka. Seorang kerabat kedapatan mengantongi dua bungkus (bukan dua pak) rokok
Pop-Mie disita petugas
Gara-gara meramal bahwa tiba di Apartemen, Perth sekitar jam lima dinihari, dan tidak akan menemukan abang penjual boti, bubur ayam, lontong sayur, nasi uduk yang mengider ke kampung, maka saya nekad membawa empat bungkus mie instant yang tinggal dikucuri air panas. Barang tersebut saya “declare” dalam formulir keimigrasian. Petugas imigrasi lalu memberi lingkaran merah pada formulir isian. Tidak lama dia meminta temannya memeriksa passport saya. Entah mengapa "beagle brigade" - brigade anjing yang biasa ikut sibuk mengendusi tas penumpang, tidak nampak. Petugas karatina mendatangi saya dan membongkar isi tas. Mie instant yang terbebat dalam stereoform dilihat dibawah lampu khusus. Daftar isi dibaca (untung ada bahasa Inggrisnya).
Cewek
Memasuki babad teroris perubahan cukup signifikan terjadi, misalnya, peniti, pemotong kuku, obeng kecil dilarang masuk kedalam kabin. Pernah sekali saya ditilpun teman. Rupanya ia membawa pemotong kuku, pinset serba mini hadiah saya kedalam kabin. Padahal cuma setebal kartu PCMCIA, toh barang tersebut disita petugas saat ia memasuki Christmas Island.
Maka matskapai (pakai t) macam SIA sampai “diniatin” menempelkan sepucuk kertas
Polisi anti "barang" bajakan.
Seorang
Tetapi, polisi “mode” juga kecolongan. Seorang anak muda yang berpakaian keluaran rumah mode Diesel tapi aspal dari ujung rambut sampai ujung kaki, ternyata malah lolos dari radar dan sensor pengamatan mereka.
Dari Paris mereka merencanakan liburan ke
Tapi Bali bukan
Ceritanya, usai berlibur di Bangkok, yang herannya ‘hare geneh ’ ada supir taxinya hanya kenal aksara pisau (maksudnya mirip pisau disusun) sehingga terpaksa harus minta tolong petugas hotel untuk menuliskan alamat yang dituju. Mereka berniat pulang ke
Di Bandara Bangkok, sudah dalam pesawat, tiba-tiba awak kabin melalui pengeras suara mengumumkan “bagi yang bernama Al Aziz...., mohon menemui awak penerbangan..”
Setelah setengah jam berlalu, dua kali dipanggil, tak seorangpun mengaku nama “Al...Aziz..” Penumpang saling toleh kiri kanan, cemas. Jangan..jangan merupakan komplotan teroris.
Pikiran buruk mulai menghinggapi mereka.
Akhirnya pilot menyatakan keberangkatan pesawat tertunda untuk membongkar muatan yang menyurigakan. Pada saat yang kritis, seseorang muncul mengaku itu nama panggilannya, dan ternyata ia membawa barang bebas pajak untuk 10 orang.
Gara-gara plot bom di London, memasuki tahun 2007, bukan benda tajam dan benda gas yang dilarang masuk kabin. Benda cairpun mulai diharami. Buktinya ada peraturan mengatakan bahwa membawa air aqua sekalipun hanya boleh 100 cc, itupun harus masuk kantong transparan spesial yang bisa di zip. Tak heran para wanita mulai repot melihat volume eyeliner, maskara, parfum. Jangan-jangan selama ini melebihi ketentuan 100 ml.
Sebatang lipstik tumpul yang katanya tidak diujikan kepada binatang, bebas merkuri, masih dianggap sama berbahaya dengan ujung pisau belati?
Bepergian sekarang sudah berubah. Tapi itulah romantika hidup
Mimbar Bambang Saputro
Comments