Cirebon Express No 13
Date: Mon Jun 11, 2001 9:47 am
Hari Jumat kemarin, sepulang dari tugas presentasi memperkenalkan jasa OutSourcing di Pertamina UPSTREAM Cirebon saya langsung nggeblas pulang ke Jakarta. Eh di tiket Cirebon Express saya kok dapet nomor 13B. Jangan-jangan bisa jadi bahan cerita untuk milis ini. Ngepas lagi Jumat Malem.
Gangguan pertama adalah hawa yang panas luar biasa di Gerbong berAC, terpaksa tanya teman "elo panas nggak" - eh beneran, dia juga kepanasan, toh didepan saya ada bapak pakai jaket tebal sambil kumat-kamit ngemplok tahu.
Ternyata AC di gerbong tersebut memang mengalami gangguan. Ah Nomor 13, bikin panik seperti mau di SI saja.
Memasuki Jatibarang, hujan mulai turun dan langsung deras sekali. Udara jadi nyaman, dan saya tertidur. Tiba-tiba gangguan nomor 13 datang, punggung saya seperti ditiup, lama-lama seperti dijilati anjing Pitsburg, lho kok seperti diguyur air hujan. Saya melek, dan oalah, langit-langir Gerbong KA EXECUTIVE ternyata bocor dan air menetes (tapi banyak) ke punggung saya. Ah nomor 13...
Tidak lama kemudian, sang petugas Operation dan Maintenance sambil bawa pisau "cutter". Rupanya talang yang bocor tadi sudab biasa bocor jadi mereka tahu persis cara mengatasinya. Tutup saja yang bocor pakai lak ban, sret-sret-sret. Potong sisanya dengan cutter, "beres Pak nggak bocor lagi kan?"
(Saya mbatin, mestinya dia pakai perekat hebat sebab talang basah-basah seluruh talang, cuma diplek dengan plester transparant dan "working like champs".)
Saya, tertidur lagi. Cuma sekarang yang diganggu adalah jantung saya. Pas tempat jantung bersarang tetesan air mulai membasahi baju. Kawan bule saya (13A, jendela) bilang "kamu harus start talking, sebab itu adalah Chinese Water Torture".
Ya terang aja, barang basah kok cuma di lem plek begitu saja. Lantas ketika air mulai berkumpul, mengalir melalui sela-sela plester yang lepas ikatannya, lalu pas diujung plester dia terjun bebas. Saya panggil lagi sang Operation and Maintenance, sekarang yang ribut ada 2 orang, tetangga saya nomor 13 C kok ya pasnya dia orang Jepang kebocoran juga. Entah ngomel apa dia.
Hindari seat Nomor 13 terutama kalau naik Gerbong Executive Cirebon Express di Musim Hujan. Atau sedia payung sebelum naik sepur.
Hari Jumat kemarin, sepulang dari tugas presentasi memperkenalkan jasa OutSourcing di Pertamina UPSTREAM Cirebon saya langsung nggeblas pulang ke Jakarta. Eh di tiket Cirebon Express saya kok dapet nomor 13B. Jangan-jangan bisa jadi bahan cerita untuk milis ini. Ngepas lagi Jumat Malem.
Gangguan pertama adalah hawa yang panas luar biasa di Gerbong berAC, terpaksa tanya teman "elo panas nggak" - eh beneran, dia juga kepanasan, toh didepan saya ada bapak pakai jaket tebal sambil kumat-kamit ngemplok tahu.
Ternyata AC di gerbong tersebut memang mengalami gangguan. Ah Nomor 13, bikin panik seperti mau di SI saja.
Memasuki Jatibarang, hujan mulai turun dan langsung deras sekali. Udara jadi nyaman, dan saya tertidur. Tiba-tiba gangguan nomor 13 datang, punggung saya seperti ditiup, lama-lama seperti dijilati anjing Pitsburg, lho kok seperti diguyur air hujan. Saya melek, dan oalah, langit-langir Gerbong KA EXECUTIVE ternyata bocor dan air menetes (tapi banyak) ke punggung saya. Ah nomor 13...
Tidak lama kemudian, sang petugas Operation dan Maintenance sambil bawa pisau "cutter". Rupanya talang yang bocor tadi sudab biasa bocor jadi mereka tahu persis cara mengatasinya. Tutup saja yang bocor pakai lak ban, sret-sret-sret. Potong sisanya dengan cutter, "beres Pak nggak bocor lagi kan?"
(Saya mbatin, mestinya dia pakai perekat hebat sebab talang basah-basah seluruh talang, cuma diplek dengan plester transparant dan "working like champs".)
Saya, tertidur lagi. Cuma sekarang yang diganggu adalah jantung saya. Pas tempat jantung bersarang tetesan air mulai membasahi baju. Kawan bule saya (13A, jendela) bilang "kamu harus start talking, sebab itu adalah Chinese Water Torture".
Ya terang aja, barang basah kok cuma di lem plek begitu saja. Lantas ketika air mulai berkumpul, mengalir melalui sela-sela plester yang lepas ikatannya, lalu pas diujung plester dia terjun bebas. Saya panggil lagi sang Operation and Maintenance, sekarang yang ribut ada 2 orang, tetangga saya nomor 13 C kok ya pasnya dia orang Jepang kebocoran juga. Entah ngomel apa dia.
Hindari seat Nomor 13 terutama kalau naik Gerbong Executive Cirebon Express di Musim Hujan. Atau sedia payung sebelum naik sepur.
Comments