770- CEO Donald Trump tak memiliki gelar MBA
Sejak pemilihan Miss Universe 2006, nama Donald Trump sepertinya kerap menghias tajuk berita koran ibukota. Nadine sempat "GR" lantaran CEO raksasa bisnis Donald Trump sudah tercatat bolak-balik mendatanginya di panggung, dan ini mengundang spekulasi mungkin Nadine bisa melejit dalam pemilihan ini, walaupun sepengetahuan saya, suliit deh kulit "non putih" memenangkan kompetisi bergengsi ini. Di luar itu memang menarik memperhatikan ulah para CEO flamboyan ini. Dan syukur bisa dibuat korelasi sekolahnya. Sekalipun semua orang tahu Bill Gates Microsoft "de-ouw" dari Harvard, sementara Steve Jobs Apple, cabut setelah satu semester dari Reed College.
Saya tidak bermaksud menulis bahwa sekolah tidak perlu. Setidaknya, menarik disimpulkan bahwa menjadi CEO tidak seiring dengan gelar MBA, seperti selama ini yang dijadikan pendapat umum. Lihat saja. Jeff Bezos, president, CEO, Amazon.com. Pelopor penjualan buku online terbesar di jagat ini. Dia BSC dari ilmu komputer pada Princeton University lalu menjadi analis keuangan di Wall Street sebelum akhirnya membuka toko online.
George W. Bush, seperti dketahui BSC sejarah di Yale, dan (ehm) MBA dari Harvard (1975). Dalam sejarah per-CEO-an inilah pemegang MBA yang jadi presiden USA.
Michael Eisner, CEO perusahaan Walt Disney. Memegang BSC dalam sastra Inggris. Tidak pernah mendapat MBA.
Phil Knight, pendiri Nike. Memiliki BSC dalam akunting dari University of Oregon (1959)
Donald Trump. BSc Ekonomi, dari University of Pennsylvania (1968). Semula cita-citanya ingin jadi industriawan di filem. Tapi harus meneruskan bisnis ayahnya.
Oprah Winfrey, presenter talk show mendapatkan Bachelor's degree dalam seni peran dan berbicara, dari Tennessee State University (1976). Winfrey bahkan sudah mengaduk-aduk TV saat masih di sekolah. Acara yang digelarnya selalu menarik sebab ia seakan menempatkan dirinya sebagai kakak, sahabat, ibu dari narasumber. Juga mewakili keingin tahuan penonton. Hal yang jarang ditemui dari beberapa presenter yang sepertinya ingin menguliti nara sumbernya daripada membawa sebagai talkshow yang menarik.
Monday, July 24, 2006
http://mimbar2006.blogspot.com
Saya tidak bermaksud menulis bahwa sekolah tidak perlu. Setidaknya, menarik disimpulkan bahwa menjadi CEO tidak seiring dengan gelar MBA, seperti selama ini yang dijadikan pendapat umum. Lihat saja. Jeff Bezos, president, CEO, Amazon.com. Pelopor penjualan buku online terbesar di jagat ini. Dia BSC dari ilmu komputer pada Princeton University lalu menjadi analis keuangan di Wall Street sebelum akhirnya membuka toko online.
George W. Bush, seperti dketahui BSC sejarah di Yale, dan (ehm) MBA dari Harvard (1975). Dalam sejarah per-CEO-an inilah pemegang MBA yang jadi presiden USA.
Michael Eisner, CEO perusahaan Walt Disney. Memegang BSC dalam sastra Inggris. Tidak pernah mendapat MBA.
Phil Knight, pendiri Nike. Memiliki BSC dalam akunting dari University of Oregon (1959)
Donald Trump. BSc Ekonomi, dari University of Pennsylvania (1968). Semula cita-citanya ingin jadi industriawan di filem. Tapi harus meneruskan bisnis ayahnya.
Oprah Winfrey, presenter talk show mendapatkan Bachelor's degree dalam seni peran dan berbicara, dari Tennessee State University (1976). Winfrey bahkan sudah mengaduk-aduk TV saat masih di sekolah. Acara yang digelarnya selalu menarik sebab ia seakan menempatkan dirinya sebagai kakak, sahabat, ibu dari narasumber. Juga mewakili keingin tahuan penonton. Hal yang jarang ditemui dari beberapa presenter yang sepertinya ingin menguliti nara sumbernya daripada membawa sebagai talkshow yang menarik.
Monday, July 24, 2006
http://mimbar2006.blogspot.com
Comments