881 - Surat dari Putra Timor Timur
Diambil dari majalah Derap Reformasi Edisi 89/VIII
Di tulis dalam rangka menyambut hari jadi TNI 5 Oktober 2006.
Penulis (Obrigado Barak) adalah salah satu putra asli Timor Timur yang banyak bergabung dengan TNI saat ABRI bertugas di TimTim dari Operasi Seroja sampai Operasi Kikis. Barak menulis, karena ia merasa banyak oknum membicarakan pelanggaran HAM terhadap TNI saat mereka berada di TimTim. Padahal TNI banyak sekali membantu masyarakat TimTim mulai dari membangun rumah, sekolah, gereja, masjid bahkan Barak mencatat prajurit TNI menjadi guru SD, SMP dan SMA di medan tempur. Barak juga tahu bahwa tidak sedikit putra-putri TimTim yang disekolahkan ke pulau Jawa, Sulawesi, Sumatera yang mendapat beasiswa dari Mabes TNI. Dalam rentang waktu 1983 ia pernah menjadi penerjemah Jendral LB Moerdani di kabupaten Manatuto Desa Cribas.
Lalu dalam rentang waktu 1980-1989 ia pernah mengenal Danrem 164 Wira Dharma, Yon 330, Yon 328, Yon 315, Yon 405, Yon 515, Yon 744, Yon 745, Yon 121, Yon 125, Yon 122, Linud 100, Yon 126, Yon Marinir 5, Yon Marinir 6, Kopassus 1,2,3,4, Brimob Polda Jawa Timur, Yon Arhanud, Yon Zipur, Yon Zikon, dan Yon Kavaleri.
Yang membuat Obrigado Barak geram adalah banyaknya orang yang tidak mengerti TimTim tetapi bicara soal Ham di TimTim. Pernahkah mereka tahu bahwa GPK membunuih secara sadis para sipil dan TNI, membakari rumah rakyat. Namun yang menjadi korban justru Euriko Guteres dan Pamen/Pama TNI.
Lebih lanjut barak menulis "Sekarang segalanya telah sirna walaupun demikian percayalah wahai prajurit TNI masih banyak orang TimTim yang mengagumi akan perjuangan dan jasamu di Timtim. Tokoh politik yang ada sekarang adalah hasil didikanmu"
Dirgahayu HUT TNI 5 Oktober 2006. Patah Tumbuh Hilang Berganti
Obrigado Barak
Mimbar Bambang Saputro
Di tulis dalam rangka menyambut hari jadi TNI 5 Oktober 2006.
Penulis (Obrigado Barak) adalah salah satu putra asli Timor Timur yang banyak bergabung dengan TNI saat ABRI bertugas di TimTim dari Operasi Seroja sampai Operasi Kikis. Barak menulis, karena ia merasa banyak oknum membicarakan pelanggaran HAM terhadap TNI saat mereka berada di TimTim. Padahal TNI banyak sekali membantu masyarakat TimTim mulai dari membangun rumah, sekolah, gereja, masjid bahkan Barak mencatat prajurit TNI menjadi guru SD, SMP dan SMA di medan tempur. Barak juga tahu bahwa tidak sedikit putra-putri TimTim yang disekolahkan ke pulau Jawa, Sulawesi, Sumatera yang mendapat beasiswa dari Mabes TNI. Dalam rentang waktu 1983 ia pernah menjadi penerjemah Jendral LB Moerdani di kabupaten Manatuto Desa Cribas.
Lalu dalam rentang waktu 1980-1989 ia pernah mengenal Danrem 164 Wira Dharma, Yon 330, Yon 328, Yon 315, Yon 405, Yon 515, Yon 744, Yon 745, Yon 121, Yon 125, Yon 122, Linud 100, Yon 126, Yon Marinir 5, Yon Marinir 6, Kopassus 1,2,3,4, Brimob Polda Jawa Timur, Yon Arhanud, Yon Zipur, Yon Zikon, dan Yon Kavaleri.
Yang membuat Obrigado Barak geram adalah banyaknya orang yang tidak mengerti TimTim tetapi bicara soal Ham di TimTim. Pernahkah mereka tahu bahwa GPK membunuih secara sadis para sipil dan TNI, membakari rumah rakyat. Namun yang menjadi korban justru Euriko Guteres dan Pamen/Pama TNI.
Lebih lanjut barak menulis "Sekarang segalanya telah sirna walaupun demikian percayalah wahai prajurit TNI masih banyak orang TimTim yang mengagumi akan perjuangan dan jasamu di Timtim. Tokoh politik yang ada sekarang adalah hasil didikanmu"
Dirgahayu HUT TNI 5 Oktober 2006. Patah Tumbuh Hilang Berganti
Obrigado Barak
Mimbar Bambang Saputro
Comments