870 - Serangan Kelompok 91 persen
Seperti biasa kemacetan lalu lintas pada jam-jam sibuk di jalan Tol ruas Cawang -Grogol pada Rabu 28/2, semakin diperparah tatkala sebuah mobil box sukses dengan manisnya macet di tengah-tengah jalan. Saat itulah suara radio terdengar semakin jelas. Sebuah acara mirip pembacaan puisi, namun berisikan tips-tips berbisnis. Sayang saya tidak bisa menghapal nama pengarangnya keburu terpesona akan materi penuturannya. Berikut materinya :
Saya pelanggan yang baik.
Saya tidak pernah marah kalau mendapatkan pelayanan tidak sesuai yang diharapkan.
Saya tidak marah kalau pelayan restoran tidak melayani saya dengan ramah
Saya sabar menanti makanan pesanan saya
Jika setelah sepuluh menit pesanan saya belum datang, saya akan bersabar.
Juga setelah dua puluh menit berlalu, pesanan belum juga tiba, saya tetap tidak marah.
Sebab saya pelanggan yang baik
Namun saya berjanji tidak akan kembali ke tempat itu lagi
Lalu saya akan menyebarkan berita ini kepada teman-teman untuk tidak coba-coba mengunjungi tempat tersebut.
Menurut penelitian pakar bisnis....
Ada 91 persen pelanggan semacam saya. Pelanggan yang diam, pelanggan baik, namun mewartakan keburukan perusahaan yang tidak pelayani pelanggan dengan baik.
Tanpa disadari oleh perusahaan tersebut.
Maka serangan kelompok 91%, bak rayap makan tiang. Tidak terasa, tak terlihat namun tak kurang daya gempur yang diakibatkannya.
Kalau anda memiliki perusahaan. Jangan keburu gembira kalau tidak pernah mendengar keluhan atau protes pelanggan.
Lakukan cek, apakah pekerja bawahan anda bekerja sesuai dengan semestinya
Kalau perlu kirim keponakan agar mereka tidak mengetahui sedang diawasi.
Agar terhindar dari kelompok 91 persen.
Mimbar Bambang Saputro
Comments