880- Salabim Mengurus SIM
Mau tahu bagaimana memanfaatkan joki untuk ujian praktek mengambil SIM. Dengarkan penuturan seorang dokter wanita, 44, mantan warga ndalem Kauman Surakarta yang kini praktek pada sebuah puskesmas di Jakarta Timur.
Ia memang nekad mengambil SIM tanpa uang semir. Mungkin ingin membuktikan ucapan manis empuk menjanjikan dari para Kombes dan Jendral di Media Masa bahwa kalau mau ambil rebewes, cukup datang dan ikuti prosedur. Segampang beli obat generik.
Pertama ia mengikuti ujian tertulis. Hasilnya dokter berkulit putih ini dinyatakan gagal.
Sebagai hajah yang kerap kali ke tanah suci mengantar jemaah haji
Lalu ia ikut test tulis sekali lagi. Saat mendaftar ulang, ia dibisiki, cukup 200 ribu, agar desiran uang memperlancar urusannya. Ibu dari
Baru setelah ujian teori yang kedua . Perempuan yang juga Istri dokter Garuda
Dalam ujian praktek mengemudi. Ia gagal, seperti diakuinya sendiri. Pasalnya saat harus berslalom melewati bendera dan jalan tipis, mobilnya menyenggol tiang pembatas. Berada di belakang kemudi bertahun-tahun, tidak menjamin ia piawai saat diuji.
Yang mengherankan ia melihat sekiat
Lho kok bisa?
Hajah dokter yang wajahnya sempat diabadikan dalam kalender promosi kabe, mulai menyelidiki (maklum ia juga aktivis di kampusnya). Ternyata para penumpang Kijang sudah bayar overshoot melebihi batas landasan.
Di negeri ini, kelompok cerdik berduit diberi kebijakan khusus mengikuti ujian praktek (tanpa memegang kemudi), dan kelulusan dijamin 100%.
Dengan ujian tebang pilih demikian tak heran angka kecelakaan lalu lintas darat bergulir menaik dari waktu ke waktu…
Comments