Artikel #895 - Dari Timur menuju Barat, berjajar tambang emas


Dalam filem-filem koboi sering digambarkan tahun-tahun 1890-an ketika kota-kota di Amerika dilanda demam emas (gold rush). Saya masih ingat warna pasir kemerahan berdebu dan kering lalu para pencari emas datang berduyun-duyun, ada yang berjalan kaki sambil terhuyung huyung, sebentar dibukanya botol minuman yang nampaknya setetes pun tidak keluar.

Tahun 2004-an, terutama Kalgoorlie Border di kawasan Australia Barat, demam serupa mulai dirasakan bedanya para penyari kerja berdatangan dengan kereta tak berkuda, peta menggantikan sekop dan linggis dan beralon-galon air mineral mengalir kekerongkongannya.

Sebut saja Tristan Judd, semula di kota kelahirannya Victoria, ia bekerja sebagai montir listrik. Pemuda usia 27 tahun mengaku penghasilannya 500 dollar per minggu. Lalu ia mendengar ada “boom” emas,nickel di kawasan Australia Barat. Tanpa pikir panjang, diambilnya tabungannya, diisinya bensin kendaraan penuh-penuh, mengendarai sejauh 3000 kilometer menuju tanah harapan. Untuk teman dalam perjalanan ia membawa Esme, yang ternyata seekor anjing Terrier.

“Saya melamar dibeberapa tempat berbekal fotocopy resume saya lalu mengisi formulir. Dua hari kemudian saya sudah bekerja di pertambangan,” katanya riang.

“Apalagi ketika minggu pertama rekening dibank saya sudah masuk $2200,” Judd sekarang sudah mendapatkan lebih dari itu di kawasan GoldField.

Pernyataannya dibenarkan oleh seorang pejabat Goldfield. “Gaji sebesar itu tidak mengejutkan, karena memang perusahaan tambang sekarang menggunakan sistem otomatisasi yang membutuhkan teknisi berkualitas.”

Judd memang beruntung, keahliannya sangat diperlukan disana. Pengorbanannya melakukan rally 3000 kilometer tidak sia-sia. Apalagi ia terbiasa bekerja diterik sampai 45derajat.

Namun sisi gelap juga ada. Adalah Carl Hamilton usianya 19tahun. Ia ahli operator kendaraan berat seperti beku diperusahaan keluarganya selama 3 tahun. Mendengar ada demam tambang, iapun cabut dari kawasan New SouthWales, dan melamar kerja di pertambangan.

Semua cerita gaji besar ternyata isapan jempol,” katanya meradang. Dia mengaku untuk mendapatkan $3500, mereka masih harus keluar uang terlebih dahulu. Biaya membuat surat keterangan polisi, surat sehat dokter, pendidikan dan membayar baju seragam. Tahun depan ia merencanakan pindah dari lokasinya sekarang menuju suatu camp di Lenora.

Dunia pertambangan selalu menarik, apalagi kalau sedang paceklik tenaga ahli. Namun para ahli mengingatkan bahwa sebagai pemula diperlukan paling tidak modal pertama untuk membayar akomodasi, surat-surat ijin sebelum mendapatkan gaji tetap. Kebanyakan para pencari kerja hanya membawa sedikit uang untuk minggu pertama, sehingga ketika pekerjaan belum didapat, sementara uang habis, mereka kebingungan hendak kemana.

Secara umum kerja dipertambangan bisa mendapatkan dari $22 per jam sampai $2800 per mingggu, semua bergantung kepada keahlian dan kebutuhan lapangan. Beberapa perusahaan menyediakan penginapan dan makan gratis.

Yang sering dilupakan, pekerja harus sudah siap mental bahwa bekerja dipertambangan itu sangat panjang waktunya. Satu shift lamanya 12 jam, tidak perduli malam, ataupun siang. Bahkan saat hawa menyengat dari 45 sampai 48 derajat.

Lalu perlu diperhitungkan biasya akomodasi sekitar $140 sampai $240 per minggu. Saran lain hindari alkohol dan obat bius. Sebab kalau sudah tersangkut barang haram ini, apalagi ketahuan dari hasil pemeriksaan dokter, alamat jeblok dirantau orang.

Dunia pertambangan jauh berbeda dengan kehidupan ‘normal’ ala kota besar. Disini selalu ada teman untuk berbincang, merasa duduk dalam satu perahu.

Dan satu lagi, karena sifatnya menjamur, Jangan heran satu atau dua tahun kemuka anda diberhentikan karena surplus pegawai, misalnya. Namanya juga demam, kalau meriang sudah usai, semua kembali ke normal.

www.gowestnow.wa.gov.au
www.cmewa.com.au

Comments

Popular posts from this blog

Polisi Ubah Pangkat

Daftar Pemain Nagasasra dan Sabukinten

Menu Makanan Kantin di Rig Terapung