798- Semburan Lumpur Panas Lapindo Brantas



Banjir semburan lumpur panas sumur Lapindo Brantas sudah menjadi aset nasional. Sekitar dua hari setelah gempabumi yang menghancurkan Yogya, maka pada 29 Mai 2006, sebuah bencana alam berupa erupsi lumpur panas dari perut bumi yang bertekanan diatas normal, mencuat menjadi berita hangat. Sumur taruhan (explorasi) yang dinamakan Banjar Panji 1, di kawasan Sidoarjo, Jawa Timur, sedang mengebor ketika terjadi tendangan gas diikuti oleh lumpur volcano (ini memang banyak terdapat dikawasan Purwodadi), yang mengalir dengan debit lima ribu meter kubik perharinya. Tak ayal beberapa desa perlahan tenggelam, dan ratusan orang harus kehilangan pekerjaan, tempat tinggal.

Sumur Banjar Panji I - sumur ini dinamakan sumur taruhan, biasanya dicirikan dari cara pemberian nama dengan angka terkecil 1 (satu). Mula-mula sumur taruhan ini dibuat untuk menguji lapisan formasi yang kaya akan gas alam. Formasi tersebut namanya formasi Kujung. Saat sumur memasuki kedalaman 3000 meter terjadi tendangan lumpur panas sebanyak tiga kali. Yang membuat persoalan menjadi rumit tendangan lumpur pada 29 Mei menyembur dari arah selatan sumur. Jaraknya sekitar 200 meter. Pada 2 Juni 2006, semburan kedua muncul pada tempat yang berbeda yaitu 800 meter dari arah utara dan pada 2 juni 2006 muncul "temannya" pada jarak 1000 meter dari utara sumur. Semburan kedua dan ketiga nampaknya dapat dijinakkan. Namun semburan lumpur volkano yang pertama ternyata sukar dijinakkan.

Saya pernah terima SMS nyasar nampaknya dari seseorang anggota LSM bernama "DAN" - ia mengirim kabar bahwa POSKO Perduli Lumpur Panas mereka terpaksa ditutup karena tanggul yang dibangun Lapindo Brantas sudah tidak mampu menahan luapan lumpur panas. Mereka terpaksa mengungsi kesekian kalinya bersama pengungsi.

Tapi tidak Bom Bali (797), tidak "bom" lumpur panas Lapindo, ternyata pejabat kita gemar menggunakan tenaga paranormal. Paranormal Jawa Timur ini menggambar hasil penerawangannya ke perut bumi, dan astaga mirip dengan penampang seismik cara rasional.

Sebut saja nama paranormal sebagai Wibatsu. Setelah berpuasa selama dua puluh empat jam, ia masuk kedalam kawah sumur Banjar Panji. Namun karena paranormal ia menggunakan "khadam" bernama Jlitheng untuk menyelam sampai kedalaman 9000 kaki. (lho kok persis).

Jlitheng masuk sumur Banjar Panji pada Sabtu Kliwon 17-06-2006, rupanya sambil masuk sumur ia memberikan gambaran penampang lubang bor kepada sang tuan di permukaan. Hasilnya selama dua puluh empat jam masuk lubang pada tanggal 18 Juni 2006, Jlitheng menyatakan tidak sanggup lagi masuk lebih dalam daripada 9000 kaki karena suasananya panas dan pengap.

Halaman Pertama:

Jlitheng menulis "membelah bumi", ada penampang lubang bor, ada aliran air yang masuk dari perut bumi ke kawah. Jlitheng menamakan semburan permukaan sebagai kawah. Hebatnya si Jlitheng menggambar persis patahan (sesar) dalam ilmu geologi. Dan pakai skala kedalaman misalnya 6000 kaki.

Halaman dua.

Jlitheng menggambarkan ada besi miring, lalu dibawah besi ada growongan. Layaknya logika ada benda keluar ada benda yang kosong. Lalu nampaknya Jlitheng belajar berbahasa Jawa, sebab ia menulis "iki wesine bengkok lan ora utuh maneh" - secara ciamik Jlitheng menggambarkan yang oleh orang geologi menemukan bekas operasi "fishing" yang gagal menggaet "ikannya"

Lanjut Jlitheng menggambar bahwa di daerah "wesi ora utuh" dia menggambar penampang lithologi sebagaimana batu gamping/kapur. Tulisannya "iki koyok watu" - masih ditulis kedalamannya 8300 feet. Opo ora heisbat.

Nah dibawah kedalam itu Jlitheng mulai komplin " wes, orak sanggup nyilem meneh mergo Batsu wes keplepekan alias megap-megap. Jliteng nuwon sewo yo. Ora iso nganti sangasewu".

Katanya dia gak sanggup nyelam lagi, tidak mamphu bisa sampe 9000 ft.

Mimbar Saputro

A mud volcano is a small volcano-shaped
cone of mud and clay, usually less than 1-2
m tall. These small mud volcanoes are built
by a mixture of hot water and fine sediment
(mud and clay) that either (1) pours gently
from a vent in the ground like a fluid lava
flow; or (2) is ejected into the air like a lava
fountain by escaping volcanic gas and
boiling water. The fine mud and clay typically
originates from solid rock--volcanic gases
and heat escaping from magma deep below
turn groundwater into a hot acidic mixture
that chemically changes the rock into mudand
clay-sized fragments.
Source: http://volcanoes.usgs.gov

Comments

Popular posts from this blog

Polisi Ubah Pangkat

Daftar Pemain Nagasasra dan Sabukinten

774-Tongseng Serambi (masjid) Sunda Kelapa