Posts

Showing posts from January, 2007

863 - Misteri dalam sebotol Coca Cola

Image
Jargon minuman yang sudah lama tak terdengar Dimana Saja, Kapan Saja, Coca Cola bahkan dalam ceria maupun duka, ada benarnya. Suatu pagi ceria di tahun 2002, ketika seorang nelayan asal St Katarina, Kroasia melihat sebuah botol timbul tenggelam terbawa pasang semalam diperkampungan nelayannya. Ketika diraih, didalamnya berisikan buntalan semacam surat . Namun ketika akan untalan ditarik keluar, botolnya malahan pecah. Peristiwa tersebut ia rahasiakan bertahun-tahun. Bahkan botol yang pecahpun ia lem dengan hati-hati. Namun Emir, sang nelayan akhirnya tidak tahan juga. Empat tahun kemudian (2006) ia menceritakan penemuan harta terapung kepada temannya yang seorang wartawan yang wartawan Kroasia. Dengan bantuan wartawan terkuak kisah, seorang pelaut sendirian pada yang empat puluh tahun berani berlayar dari Australia ke Pelabuhan Elath di Israel. Sayang ia mengalami gangguan saat peralatan komuniksinya rusak berat akibat badai di lautan Hindia. Sekalipun dem...

862 - Nama tokoh dalam mithos Yunani

ACHAEANS (Greeks) Achilles son of Peleus and the goddess Thetis, most ferocious of the Achaean heroes, fated at birth to die young by Hectors's hand at Troy and receive glory forever, or to live a long life time in obscurity. Odysseus son of Laertes, lord of Ithaca, husband of Penelope, crafity strategist, a favorite of goddess Athena Agamemnon son of Atreus, supreme commander of the Achaeans, husband of Clytaemnestra. It is Agamemnon's insistence on seizing Achilles's slave girl, Briseis, that precipitates the central crisis of the Lliad. Menelaus younger son of Atreus, brother of Agamemnon, husband to Helen Diomedes son of Tydeus, captain of the Achaeans, and such a ferocious warrior that receives aristeia (a tale within the tale showing individual valor in battle) in the Lliad, a second only to Achilles's final wrath. Patroclus son of Menoetus, best friend of Achilles, destined to die by Hector's hand in the Iliad Nestor son of Neleus and the oldest of t...

861 - Karl May Dengan Rasa Sambal Tomat Belacan

Karl May Dengan Rasa Sambal Tomat Belacan Selasa, 23-01-2007 08:08:51 oleh: Mimbar Bambang Saputro Kanal: Gaya Hidup Pengetahuan kita akan tentara Belanda atau Kumpeni biasanya terbatas bahwa orang Belanda harus serba wah. Makan harus pakai sendok garpu dan serbet. Maka ketika sebuah novel mampu bercerita tentara Eropa Benteng mampu melahap nasi tanak liwet dengan oseng-oseng dan sambal tomat belacan. Sampai sampai mereka berdecap " Kamu itu Lucullus ," katanya memuji juru masak. Saya tidak terbendung ingin menghabiskan buku yang ditulis 285 halaman tersebut. Lucullus adalah jago masak dalam cerita Romawi. Buku ini seperti hendak bercerita namanya tentara dimana-mana sama. Kalau bertemu kerusuhan harus maju terlebih dahulu, tetapi soal kesejahteraan berada diurutan paling bontot. Empat serdadu VOC, dua berkebangsaan Swiss, satu Belgia dan satu anak Nias merasa mentok jadi prajurit, janji mendapatkan ribuan gulden ternyata cuma angin surga. Mereka lalu menyelinap keluar dari b...

860 -Jual Beli Senjata Api

Pemuda berkulit agak kecoklatan ini memasukkan tangannya ke balik celana blujinnya. Ia mengeluarkan sepucuk Revolver berisikan 17 peluru dan meletakkan di atas meja. Tangan kirinya meraih dompet kumal di saku belakang, lalu ia menghitung uang sejumlah A$5000 (35 juta). " Saya bisa carikan pistol buat anda dalam lima hari, tetapi kalau tertarik senapan serbu seperti AK47, butuh waktu lebih lama dan biayanya dobel. Jadi anda perlu yang mana dan berapa banyak... " Dialog ini bukan di filem. Tetapi dibintangi oleh sebut saja Faizal seorang preman Sydney yang disegani. "Herkules" Sydney ini dalam catatan polisi kerap tarung peluru sesama anggota gang lainnya, dengan meninggalkan 4 tewas dan beberapa luka tembak pada bagian dengkul, satu sasaran favorit dari dunia bawah tanah " kneecaping ", sekaligus sandi peringatan agar tidak main-main dengan kelompoknya. Gang ini pula yang dicurigai mencuri tujuh pelontar roket dan menjualnya kepada kelompok Mohammad Elomar,...

859 - Kutu musim panas

Saya lihat para pesawat Garuda agak sepi terbukti didepan saya satu deretan kosong, padahal Garuda sudah mulai mengubah citra, ramah, dan menempa diri di teknologi informasi seperti bermain di Website, maksudnya anda bisa mengetahui status booking anda di website asal tahu Kode Booking anda. Lalu ingat beberapa tahun lalu di Pekanbaru saya pernah menanyakan soal tiket murah plus adegan dan pengalaman horror yang disuguhkan penerbangan lain. Pihak Garuda hanya menjawab " kita tidak bermain di keselamatan pak !" - waktu cepat sekali melintas. Sepertinya pihak Garuda baru bicara sepuluh hari lalu. Beberapa saat menjelang mendarat ke Perth, Australia Barat. Pramugari Garuda yang bertugas sejak dari Jakarta, menerangkan melalui pengeras suara bahwa jam sekarang menunjukkan pukul kosong satu dinihari waktu Indonesia Barat, atau pukul kosong dua pagi waktu Perth. Baru saja melahap roti Srikaya, yang dihidangkan dengan senyuman manis pramugari disertai kata-kata "komplimen da...

858 - Renungan Mopie

Ketika kita diajak keluar dari perspektif sebagai manusia, maka kita kadang terperangah bahwa yang kita katakan normal, terkadang malahan tidak normal bagi mahluk lain. Ngandai-berandai, Mopie gug.guk.guk bisa merenung dan berbicara dan menulis. Apalagi kalau sudah menyangkut kehidupan sexual manusia. Bisa-bisa dia akan menulis begini... "Manusia memang keterlaluan, mereka doyan betul esek-esek tanpa pandang bulan. Majikan saya Nyonya Barbara selalu saja tebar gairah kepada pasangannya padahal ia tahu sedang masa nir subur, bahkan baru sehari usai "M" dia sudah mengulangi perbuatannya. Herannya sang suami Johan, selalu melayaninya dengan suka cita tanpa pandang perduli apakah usahanya akan menghasilkan keturunan atau tidak. Tahu nggak sih, Barbara dan Johan malahan berhubungan saat Barbara hamil muda. Pekerjaan yang sia-sia untuk mendapatkan keturunan. Lebih konyol lagi saat orang tua Johan berkunjung ke rumah anaknya, karena suatu malam saya dengar mereka berhubungan, p...

857 Spliteran Radio

Cita-cita saya untuk mendapatkan saluran tilpun dari Telkom nampaknya harus dipendam dalam-dalam lantaran penyedia tilpun saluran tembaga (tradisionil) memang sudah tidak sreg menyediakan sambungan baru bagi daerah sekitar Pondok Gede. Jadi kecewa ketika melihat mereka malahan menyabuti tiang tilpun disekitar daerah kami. Apa mau dikata, untuk keperluan sehari-hari kami bergantung pada CDMA .Hasil beberapa percobaan terhadap beberapa CDMA, sang penyedia yangmengaku Jagoan memang masih menunjukkan kelebihan. Sekalipun sifatnya handphone tapi tarip tradisional. Saya keburu kesemsem dengan Jagoan sebab kalau berada di Australia saya menghubungi rumah selalu terkena tarif tilpun murah sedangkan kalau ke HPGSM, mahalnya Ya-Ampun. Saya memang mengesampingkan Flexi sebab pernah sekali telat mengisi pulsa jangan kaget kalau anda mencoba menilpun nomor anda sendiri sudah ada orang lain yang berhalo. Soal internet. Sambungan internet dengan sang Jagoan, mula-mula berjalan "mayan" deng...

856- Tenaga Asing

Image
Seringkali saya berhadapan dengan para mahasiswa cerdas dan kritis. Biasanya kalau selesai mengunjungi salah satu kantor saya yang dulu maka dalam acara santai selalu ada ruang tanya jawab. " Mengapa masih menggunakan tenaga asing, apa bangsa dewek masih kurang pandai?. " Daripada mencari jawab mbulet alias melingkar macam anjing menggigit buntut sendiri, saya mengambil contoh henfon. Pertama benda ini dekat dengan hidup manusia Indonesia. Komputer butut atau tidak punya komputer bukan masalah asalkan henfon harus paling mutakhir. Padahal harga henfon bagus bisa seharga laptop baru. Ketika kita baru belajar menggunakan tut alat komunikasi tersebut, mengirim pesan pendek. Apa mungkin kita mau naik rangking menjadi pencipta henfon. Lalu saya memeragakan tangan sejajar mulut (posisi kita belajar mencet tuts), dan orang asing sana dengan meninggikan tangan diatas kepala. Jujur saja, kapan mau menyusulnya kalau kita selama ini hanya mengunyah buku karangan mereka dan menjadi sale...

855 - Don njaj nde mbuk prom nde kover

Kalau orang Australia lebih suka pemeo "jangan menebak umur dari gigi kuda" - Pasalnya dipasaran semua buku ditulis dengan "best seller" sehingga kita tertarik membacanya, lalu kecewa abiz isinya "b est teler (kacau)", kata Kelik Pelipur Lara. Sebuah buku setebal 361 halaman sudah sepekan ini tidak tersentuh lantaran masih " diselimuti kekuatan gaib " membuat saya malas membukanya. Kekuatan gaib tersebut berupa sampul yang kurang menawan, cuma potret badan dari leher ke bawah. Ada tiga perempuan (setidaknya dari baju dan lengan serta jemari yang panjang melenting) duduk berdepetan disebuah bangku, mengapit seorang berpakaian lelaki berkaos dan bercelana mirip Bon Jovi Apa menceritakan cinta segi tak beraturan?. Mestinya klise. Judul buku seperti terbuat dari sapuan kuas (pit) cina karena selalu dimulai dengan garis yang tipis lalu menebal di ujung. Saja menebak, jangan-jangan cerita ini berlatar belakang Cina kentara dengan judul Dimsum terakhi...

854 - Pemda Blitar Buka Situs Lokalisasi Pelacuran sebagai upaya mengurangi perselingkuhan.....

Sebelum bola mata lepas dari cangkangnya karena membaca berita tersebut, saya tegaskan bahwa berita ini memang aseli dan dimuat disebuah situs internet HalamanSatu.Net - dan seperti sudah diperkirakan, dalam beberapa detik kemudian, langsung hujan komentar nyinyir dari pembaca bermacam-macam. Padahal, sejatinya berita tersebut pekerjaan iseng para hacker yang mengubek-ubek situs milik pemda Kabupaten Blitar lalu di copy paste dan (biasanya) ditambah label "dari milis tetangga". Keruan saja Pemda Blitar cureng mureng ketiban sampur akibat pemberitaan normalisasi kampus PSK. Atau baca juga kolom yang menghujat kidung Natal yang dikomposisi oleh Djaduk Ferianto sebagai penghianatan atas Natal, hanya karena yang melantunkan kidung adalah Trie Utami. Penulisnya berpendapat kasus tersebut ibarat ada kucing belang diantara sekelompok kucing putih, sekalipun tujuannya sama-sama menangkap tikus. Dan tulisan ini bisa ditemui di situs wikimu.com Rupanya tahun 2007 ini selain era "p...

853 - BlackHawk Down di Fiji

Jangan-jangan mulai sekarang para penumpang pesawat terbang Adam Air dan murah meriah lainnya pada mengaktipkan handphonenya dalam kabin dan diam-diam menjadwalkan SMS setiap 15 menit, agar kalau terjadi bencana, keberadaan mereka bisa dilacak oleh penyedia jaringan selulernya. Daripada menggantungkan ELBA atau alat navigasi yang selama ini ternyata pajangan belaka. Drama Adam Air yang kedua kali (dan fatal), ternyata tidak menyusutkan minat orang terbang bersama pesawat tersebut. Sekalipun nampak murah sebetulnya kita masih membayar teramat mahal. Pelototilah maskapai penerbangan murmer luar negeri macam Value Air (Singapore), atau Virgin Blue (Australia) ternyata mereka bisa menjual tiket murah, tanpa harus menganggap murah nyawa pilot, nyawa teknisi dan nyawa penumpangnya. Bedanya masyarakat Australia sana sudah tidak perlu ginkobiloba sehingga tidak mudah lupa, dan setiap peristiwa penyimpangan akan di"teter" habis-habisan. Ceritanya, [sambil membenarkan duduk saya dan m...

852- Menyetor uang secara otomatis - Duh Ribetnya

Adegan komedi Warkop memperlihatkan Dono mengambil uang di sebuah mesin ATM (waktu itu masih baru diperkenalkan). Baru saja berjalan beberapa langkah sambil membelakangi mesin ATM, Dono berbalik lagi. Ternyata jumlah uang kurang dari seharusnya. " Masih kurang tauk! " katanya kepada ATM. Namanya komedi, ndilalah mesin ATM tanpa banyak cingcong membayar kekurangan yang diterima oleh Dono sambil gerundelan " baru jadi mesin sudah nyoba korupsi .." Pernah pengalaman menyetor tunai di ATM? - maksud saya mesin " Cash Deposit " - urutan yang diperintahkan adalah memasukkan Passport BCA, mengisikan PIN lalu " mak-jeglek " laci dibawah layar membuka dengan perintah memasukkan uang. Maksimum lima juta untuk setoran per hari. Beberapa detik diberikan sebelum laci menutup secara otomatis menghitung uang. Hanya uang pecahan 50ribuan dan 100ribuan yang diterima sebagai alat penyetoran yang sah. Sekalipun tergolong terlambat bila dibandingkan negeri lain....

851 - Ketika anak dilamar

Semula saya heran, ada seorang bapak terbengong selama beberapa detik dalam upacara pernikahan anaknya. Apa susahnya mengucapkan " aku terima dst..dst... " - perasaan lebih susah menghapalkan Pancasila (apalagi menjalankannya). Itu duluuuuu.... Saya pikir, putri pertama [saya cuma punya dua anak] sudah rentang lima repelita digadang-gadang. Soal pangan, sudah bekerja di Singapore, soal calon mantu demikian juga. Lagi pula pada dasarnya saya penganut mahzab tidak terlalu " ndakik-ndakik " -angan-angan-muluk- memiliki mantu harus tiga B, bukan bahan berbau berbahaya, melainkan Bobot Bibit Bebet. Maka ketika ada bocoran bahwa anak akan di lamar. Pintu langsung dibuka ngablak-ablak - terbuka lebar -sampai-sampai kalau siang lalat masuk, kalau malam laron (anai-anai) yang menyerbu. Hatta, setelah dicari hari baik. Yaitu saat saya dan Lia anak saya berada di tanah tumpah darahnya Maria Eva, 30 December 2006 hari Sabtu dipilih sebagai rendevous kami di jalan Pendidikan 73 ...

850 - Douglas Paper

Beberapa surat pembaca di Ibukota, atau media-pembuka aib yang disebut Televisi (kecuali TVRI lho) terkadang memuat berita buruknya pelayanan kesehatan di Indonesia. Lalu mereka melakukan perbandingan efisiensinya pelayanan kesehatan di mancanegara Namun ada baiknya memperhatikan temuan sebuah badan penyelidik "Douglas" terhadap sebuah Rumah Sakit terkenal di Australia King Edward Memorial Hospital (KEMH). Padahal berkas temuan ini sudah lima tahun lalu diserahkan kepada pemerintah (untuk ditindak lanjuti) bahasa klise kita. Lebih cilaka lagi ada 200 halaman hilang yang justru laporan tentang malpraktek terhadap 92 pasien. Singkatnya kasus malpraktek meliputi kesalahan komunikasi, dokter tidak berpengalaman, kegagalan sistem. Lalu seperti biasa media mulai menggali lebih dalam atas kasus rentang waktu 1990-2000 ini. Terungkaplah beberapa hal seperti, seorang bayi sehat meninggal seketika setelah seorang dokter junior gagal melihat bahwa uterus ibu sudah pecah. Atau dokter gag...