Di Dili berlaku Naik Bayar Turun Gratis

Umumnya kita mengenal slogan di warung rokok seperti "Hari ini bayar, besok boleh hutang," yang intinya tidak menerima transaksi secara kredit. Namun di Dili, sejak harga BBM dinaikkan menjadi hampir US $1 per liternya, maka para supir Angkot mulai resah dengan kebiasan nakal para penumpang. Padahal tarip Angkot tetap sama yaitu rata-rata pelajar dikenakan 10 sen dan umum dikenai tarif 20sen, tetapi saat turun, penumpang nakal mulai mengeluarkan uang 50 sampai 100 dollar sehingga para "konjak" - kondektur tidak bisa berbuat apa-apa karena mereka tidak bisa mengembalikan uang sebanyak itu kepada penumpang satu persatu.

Inilah yang membuat direktur transportasi Basilio M. X. Texeira mengubah pola pembayaran menjadi "Naik Harus Bayar, Turun Boleh Gratis.."

Sebelumnya pengguna jasa angkutan umum membayar jasa pelayanannya setelah turun, namun dengan pola baru ini pengguna jasa membayar dulu sebelum naik.

Angkutan umum seperti mikrolet beberapa hari ini mogok untuk menuntut kenaikan tarif angkutan setelah harga BBM naik. Namun pemerintah tetap menerapkan tarif lama, yakni tarif untuk pelajar US $0. 10 cent sedangkan penumpang umum senilai US $0. 20 cent.

Departemen Transportasi juga menerima informasi dari para supir dan pemilik kendaraan mengatakan selama ini tarif itu tidak dijalankan karena kondisi ekonomi masyarakat negeri ini sangat memprihatinkan. Basilio juga mengkatakan bahwa pihak sudah mengadakan pertemuan dengan para supir angkot dan para pemilik angkot guna membicarakan masalah yang ada hubungan dengan kenaikan harga BBM di negeri ini.


Mimbar Bambang Saputro
mimbar [dot] saputro [at] gmail [dot]com
+62 811806549 - TEXT PLEASE

Comments

Popular posts from this blog

Polisi Ubah Pangkat

Daftar Pemain Nagasasra dan Sabukinten

Menu Makanan Kantin di Rig Terapung