814- Penjara Freemantle hampir memicu perang besar Australia dengan Amerika

Nama Fremantle-Australia Barat memang tidak terdengar seseram penjara Sing-Sing, atau di Singapore, Nusakambangan di tanah air. Pada 1876, enam orang tahanan "pemberontak" Irlandia, berhasil meloloskan diri dari penjara Fremantle, Australia Barat. Perkara orang lolos dari penjara akan ditemui dimana-mana sehingga menjadi cerita biasa. Namun pelarian yang dipimpin oleh John Reilly ini nyaris memicu perang antara Australia dengan Amerika.

Pasalnya, setelah mereka meloloskan diri dengan perahu milik orang Fenian yang menetap di Australia, mereka ditampung oleh kapal penangkap Paus berbendera Amerika CATALPA. Saat buronan diketahui sudah jauh berlayar, penjaga pantai Australia memerintahkan agar buronan diserahkan dengan ancaman kapal akan ditenggelamkan. Namun dasar Amerika, selalu mau menang sendiri, bukannya menyerahkan pelarian kapiten kapalnya George Anthony dalam logbooknya menulis. Kami sudah berada diperairan Internasional, tatkala penguasa reemantle mengancam menembak kapal kami. Lalu saya katakan "If you fire on this ship, you fire the American flag..."

Rupanya penguasa Fremantle ngeper dengan ancaman tersebut. Mereka mungkin masih ingat kasus perampokan oleh orang Indonesia atas kapal Friendship berbendera membuat Amerika berang dan mengirimkan Potomac merangsek benteng kesultanan Aceh sehingga KutaBatu rata dengan tanah. Dan ratusan penghuninya tewas.

Pelarian keenam orang ini menggegerkan, karena melibatkan kegiatan spionasi. Tercatat nama Pastor Patrick McCabe, dan beberapa Imigran Irlandia terlibat didalamnya. Pada tahun 1869, Reilly pernah mencoba meloloskan diri, namun keburu diendus oleh pelacak jejak orang Aborijin saat ia sembunyi di gurun pasir yang panasnya menyengat.

Setelah lolos dari hukuman di Freemantle, O'Reilly menetap di Boston sebagai editor koran mingguan "Angsa Liar." Namun akhirnya ia mati dengan tenang pada usia 46 karena kebanyakan obat tidur. Sesaat setelah ia meninggal, dibuatkan topengnya yang sekarang bisa dilihat di Fremantle persis orang tertidur dengan kumis "baplang" yang tercukur rapi. Juga logbook kapten, puisi yang dibuat dalam kapal rante. dan memoir lainnya dipajang disini.

****

Mengapa orang Irlandia ini menjadi tahanan di Australia, kita kembali pada tahun 1876-an ketika orang Inggris yang umumnya beragama Protestan dianggap menindas orang Irlandia yang umumnya beragama Katolik. Kalau di jaman Hindia Belanda, orang pribumi (Islam) disebut dengan sapaan "wong slam" - plesetan dari kata Islam dam "salamat"- maka Katolik disana diejek dengan sebutan Fenian. Perlakuan tidak adil Inggris ini membuat beberapa orang Irlandia menjadi geram sehingga pecahlah pemberontakan. Sampai kini cucu-cucu pemberontak separatis Fenian berubah nama menjadi IRA.

Ketika mereka tiba di Australia dengan kapal Hougormont pada Desember, kaum Fenian ini cepat akrab dengan penduduk keturunan Irlandia yang sudah menetap di Australia.

Detil-detil episode yang mengguncangkan dunia dengan gamblang dijelaskan kepada pengunjung Freemantle (3 dollar kalau pakai kereta api dari Perth). Bahkan anak-anak boleh memakai pakaian para tahanan dengan kaki yang diikat pada bola besi. Berhubung benda peninggalan seperti puisi yang dibuat dikapal pembuangan, tulisan steno, tersebut sudah rapuh, maka sebagai gantinya disediakan dalam bentuk Digital Fortress. Ada sisi menang dan kalah, rumour perselingkuhan, drama pelarian, dan peperangan di samudra lepas yang perlu disampaikan kepada generasi sekarang agar tidak dilupakan segera.

Maka amatlah prihatin saya ketika dalam acara Sahabat Museum Jakarta memperkenalkan tour keliling Jakarta Lama, bersama komedian Indra Bekti dan temannya Indri Barens lebih menyerupai acara talkshow gojegan ketimbang usaha pemahaman suatu sejarah. Padahal ada pelajaran dimana seorang Cina Portugis yang karena tanahnya ingin dimiliki oleh VOC lalu dihasut sebagai pemberontak dan sebagai hukumannya kaki dan tangannya diikat ke empat kuda yang berbeda sehingga saat kuda dibedal dengan arah berlainan, maka tubuh playboy tersebut pecah, sehingga ada nama daerah Pecah Kulit. Mengapa kalau pribumi main biola salah pencet langsung dibui, sementara orang Wolanda ketahuan membuat uang palsu dalam jumlah besar saat itu, bisa menghirup udara bebas.

Atau Mister Jangkung, Jan Pieterzon Coen mendapati kemenakannya "adu perut" dikamar mereka, langsung sepasang kekasih dilarak dialun-alun, dijatuhi hukuman mati, dan sang playboy sebelumnya dicoreng arang dihidung sampai belang blonteng dan populerlah nama "hidung belang"

Saya hanya melihat saat serius tatkala Ade dari Museum Jakarta mengatakan bahwa Meriam si Jagur punya pasangan di Banten Nyai Sentomi yang kalau dikawinkan mereka maka dunia akan kiamat. Mungkin maksudnya Belanda dibalik cerita mistis ini adalah orang (kerajaan) Banten jangan pernah mau bersatu dengan orang (kerajaan) Jakarta sehingga mudah diadu domba.

--
10/6/2006
Mimbar Bb. SAPUTRO
Text Msg: +62811806549

Comments

Popular posts from this blog

Polisi Ubah Pangkat

Daftar Pemain Nagasasra dan Sabukinten

Menu Makanan Kantin di Rig Terapung