Rabat
Adik-adik perempuan saya memang pemburu pameran dan diskon, telinga, mata dan tentu saja kaki mereka seperti melayang apabila mendengar kata mujarab "potongan harga," "kesempatan terbatas," - menghemat uang tak seberapa, menggenjot waktu berjam-jam bagi mereka adalah hiburan tersendiri. Kadang kami diuntungkan dengan para FBI perdiskonan ini. Berbeda dengan saya, justru sama sekali kehilangan gairah untuk mendatangi keramaian semacam itu sebab kata-kata keramat "diskon, korting, rabat" yang dimuat dalam koran, atau media elektronik lainnya kenyataannya sering berlawanan saat transaksi benar-benar akan dilakukan. Masih segar dalam ingatan saat badan masih membujur tidur, saya sudah dikejutkan ledakan suara, ada TV 20 inci dijual cuma 250ribu rupiah. Mumpung hari pertama, mumpung persediaan masih cukup. Pendeknya segala aji mumpung dilantunkan disini. Akhirnya dengan perasaan malas namun tetap ada setitik harapan, kami menuju Senayan, untuk dikecewakan bahw