Posts

Showing posts from October, 2006

822- ada Mud Cop di cabinku....

Ini tentunya bukan gara-gara LuSi (Lumpur Sidoarjo) dari Indonesia yang membuat Australia "gedandhapan" buru-buru mengirmkan beberapa polisi lumpur (mud cop) ke Rig saya. Mereka tidak datang dengan seragam kepolisian, melainkan hanya menggunakan coverall merah merek "Yakka" - lalu menyerbu kedalam mudlogging unit saya sambil bertanya ini bertanya itu, dan mencatat ginu-githu. Tugas orang ini adalah mengawasi perpindahan lumpur minyak sintetik (SBM) dari kapal suplai ke rig, pengeboran berjalan tanpa menumpahkan lumpur (cutting overboard), memeriksa sistem pengontrolan padatan lumpur (solid control equipment), sampai ke penggerusan kembali limbah serpih pengeboran sebelum dikirim ke darat sebagai bubuk limbah. Pendeknya tugas mereka berdua (terakhir bertiga) adalah memastikan tak setetespun minyak (sintetis) tumpah apalagi ruah ke perairan Australia. Mustinya ia melakukan investigasi ke sistem instrumentasi Rig, lantaran kita tahu persis alat rig sana kebanyakan paja...

821- Nasi Kucing di Yogya, Mobil Kucing di Perth

Teman saya sebut saja Budi, tapi dikalangan temannya lebih populer Bambang Kasur mengeluh "Sego Kucing" alias nasi kucing di Yogya ikutan naik harganya. Kita bicara nasi kucing bukan berarti daging kucing melainkan masakan dengan porsi nasi dan lauk yang sangat minimalis, namun rasanya dahsyat maximalis. Bayangkan, menurut para ahli, untuk mengukur kadar protein yang kita perlukan tubuh. Tidak perlu alat kalori meter. Cukup selebar telapak tangan (delamakan) tanpa jari. Namun nasi kucing takarannya lebih sedikit dari yang ditentukan. Dan bagi mahasiswa yang lagi "sedeng-sedengnya" - tiga bungkus nasi kucing baru terasa "nendang" di perut. Lauk ini biasanya Teri, kering tempe sambel goreng, nasi 3-4 emplokan. Harganya 500 rupiah, yang sekarang mendekati 1500 rupiah per bungkus . Mahasiswa koskosan. senang bukan main dengan kehadiran nasi ini. Murah meriah yang penting tidak kelaparan. Herannya pak Suradi misalnya sang penjual angkringan, disebut-sebut seb...

820-Lebaran di Rig Pengeboran Australia Lagi....

Ada yang tanya bagaimana lebaran di Rig Australia. Saya terpaksa bilang " prihatin " - apalagi di rig yang bercokol " sak-thil " satu-satunya mudlogger dari Asia. Padahal, biasanya pagi-pagi begini (lebaran) saya sudah sibuk di Lampung bersama ayah dan adik-adik ke lapangan (bank) Mandiri, ketemu pensiunan Polisi dan tak lupa anak-anaknya, memandang wajah remaja putri bersiap salat dibalik telekung alias mukena serasa mendapatkan samudra kedamaian. Ternyata memang ada benarnya orang bilang, kecantikan terpancar dari lubuk jiwa. Lalu saya ngelangut (memandang kosong kedepan). Membalik jam waktu. Puluhan tahun lalu di Teluk Betung Bandar Lampung, kampung NagaMas, dalam suasana sembahyang Ied versi Pemerintah kerap saya lihat di saf terdepan ada beberapa tempat ompong, padahal jamaah sampai luber ke jalanan. Ternyata ruang itu adalah jatah bagi pejabat yang begitu sibuknya "mengabdi negeri" sampai sembahyang yang cuma setahun sekali membuatnya telat datangny...

819-Generasi X,Y atau Baby Boomer kah anda

Harian The Australian menyisipkan lembaran komplemen berupa ajakan masuk anggota Australian Defence Force (ADF). Intinya wahai para generasi "Y" kalau anda suka dengan urusan di luar rumah, doyan travelling, membantu bangsa lain yang tertimpa musibah seperti Tsunami di Indonesia, maka ADF adalah tempat yang cocok untuk karier Generasi Y. Caranya gampang, asal sudah memiliki permanent residen, dan lulus test fisik dan wawancara. Apa pula yang dimaksud dengan Generasi "Y" ini ?. Rupa-rupanya istilah ini dipakai Australia untuk pemuda kelahiran setelah 1977. Mereka ini bisa disebut generasi digital, kemana-mana menggembol Ipod. Seakan tidak bisa hidup tanpa Ipod. Lalu bagaimana dengan generasi lain? Sebut saja kelahiran 1965 sampai 1976. Mereka disebut generasi "X" - cirinya doyan belanja, ngedugem berat. Filosofi hidup Kerja Untuk Hidup bukan Hidup untuk bekerja. Kalau travelling mencari sensasi alias tantangan. Ini orang yang tidak bisa hidup tanpa Pashmina...

818 - Raksasa sakit kaki....

Image
Layar laptop berkedip. Sebuah email datang katanya saya belum diperlukan ke Rig Pengeboran karena kapal sedang melakukan uji-produksi dan pemasangan fasilitas produksi bawah laut. Biasanya orang seperti kami yang spesialisasinya di bidang mengebor atau membuat lubang bor, segera dipersilakan meninggalkan kapal karena tidak terkait dengan pekerjaan saat itu. Laut Australia yang tampak membiru dari kejauhan sebetulnya didasar laut sana, " pating-sliweran " pipa baja bergaris tengah 15 inci untuk menyalurkan minyak dan gas ke kapal-kapal tongkang. Saat laut "cerah" dan tenang, kadang kami melihat keadaan dasar laut dengan bantuan robot ROV (Remote Operating Vehicle), pada kedalaman 150 meter seperti benua Atlantis baru tenggelam, banyak bangunan, namun tak nampak penghuninya. Kecuali ikan tentunya. Tetapi intuisi berkata lain, saya tetap memasukkan pakaian kedalam tas. Lho kok sehari kemudian 25 September (tentu 2006), email datang lagi dengan lampiran E-Ticket, berang...

817 - Menangkap teroris dengan SIM Card

Kita kerap menyaksikan filem mengenai spionasi, dimana mereka saling berhubungan melalui tilpun umum demi menghindari kemungkinan disadap. Atau masih ingat perburuan putra Mahkota keluarga pernah berpengaruh di Indonesia yang juga melibatkan pelacakan kepolisian dengan menyadap tilpun genggam pemiliknya. Bau asap dan kematian masih memeluk Bali. Di pagi 12 Oktober 2002, diantara kesibukan detektip seantero jagad grudugan ke Bali untuk mengumpulkan keping demi keping barang-barang yang bisa dijadikan bahan penyidikan, terseliplah dua teknisi dari Telstra (semacam TelkomSel) di Australia. Raksasa komunikasi Australia ini bukan mau jualan TalkTime murah apalagi teknologi G3, mereka justru datang dengan tujuan mengoleksi nomor tilpun seluruh Indonesia lengkap dengan rekaman pembicaraan, data sms. Untuk urusan sepai-menyepai (spionase), maka rekaman pembicaraan dan nomor tilpun adalah ladang emas yang kaya informasi. Di Bali mereka bekerjasama dengan Telkomsel. Ini jelas tidak main-main. Ur...

816-SAS - ternyata pasukan komando Australia juga

Image
SAS Adakah nama-nama anggota satuan tempur elit Australia, berapa jumlah persisnya anggota Special Air Force (SAS) Australia ini serta kawasan mana mereka diterjunkan?. Semua serba rahasia sehingga banyak dari kalangan luar berpendapat bahwa pasukan Australia (Digger), hanya pelengkap penderita dalam pasukan Koalisi. Terbukti banyak yang mengira SAS adalah hanyalah pasukan Inggris. Harian The Australian bulan September 2006 lalu memberitakan dua puluh anggota SAS meradang lantaran mereka merasa dianak tirikan oleh pimpinannya. Sama-sama bertugas sabung nyawa di Iraq, giliran dapat medali penghargaan, nama mereka seakan dianggap angin. Beberapa anggota SAS bahkan mengundurkan diri. Namun diluar urusan dalam negeri, tindak tanduk pasukan ini memang profesional. Dalam tayangan TV, nampak saat mereka mengatasi berkecamuknya anarkis di Timor Timur misalnya. Bahkan ketika bencana Tsunami silam, saat terjadi rebutan jatah bantuan pasukan ini malah membiarkan pengungsi berebut, sementara pem...

815-Pelayanan Hotel Ngantukan

Ini memang kebiasaan rada "sok kebaratan" - padahal jelas-jelas famili yang akan hajatan hanya berada diseberang jalan disebelah jalan kereta api, di samping musium Diponegoro - Yogya, namun saya berkeras tinggal di Hotel. Alasanku sederhana: Kalau semua famili datang dari luar kota berfikiran bahwa " guyup, remaket, pasaduluran " - alias mangan ora mangan kumpul. Namun tanpa koma, tanpa berfikir bahwa saiful hajatan sudah cukup banyak dirongrong nightmare dengan urusan undangan, katering, akomodasi besan. Lalu kami para tamu datang dengan tangan kosong, ikut menumpang tidur. Atau malahan pinjam mobil untuk alasan remeh temeh seperti beli emping di Bringharjo, atau mau lihat Gembiroloka, Borobudur, Gethuk Lindri Magelang, Tape Munthilan, rasanya kok tidak mentolo (tega). Entoh ada juga yang improvisasi menggelar extension, "mau pulang ke rumah, ada sangu mboten..." - seakan saiful hajat, mampu mencetak uang tanpa nomor seri (alias cetak sendiri).... **** H...

814- Penjara Freemantle hampir memicu perang besar Australia dengan Amerika

Nama Fremantle-Australia Barat memang tidak terdengar seseram penjara Sing-Sing, atau di Singapore, Nusakambangan di tanah air. Pada 1876, enam orang tahanan "pemberontak" Irlandia, berhasil meloloskan diri dari penjara Fremantle, Australia Barat. Perkara orang lolos dari penjara akan ditemui dimana-mana sehingga menjadi cerita biasa. Namun pelarian yang dipimpin oleh John Reilly ini nyaris memicu perang antara Australia dengan Amerika. Pasalnya, setelah mereka meloloskan diri dengan perahu milik orang Fenian yang menetap di Australia, mereka ditampung oleh kapal penangkap Paus berbendera Amerika CATALPA. Saat buronan diketahui sudah jauh berlayar, penjaga pantai Australia memerintahkan agar buronan diserahkan dengan ancaman kapal akan ditenggelamkan. Namun dasar Amerika, selalu mau menang sendiri, bukannya menyerahkan pelarian kapiten kapalnya George Anthony dalam logbooknya menulis. Kami sudah berada diperairan Internasional, tatkala penguasa reemantle mengancam menembak k...

813 - Siapa Bilang Kawin itu Enak? Sinih tak kasih tau ya...

Kok seperti hendak " menyindir " perkawinan keluarga Cendana yang serba moncer, serba kepenak, serba sempurna, maka pada 20 September 2006 lalu beredar novel tipis baru. Judul buku tipis warna merah jambu ini menggelitik, maklum kategori TeenLit " Siapa Bilang Kawin Itu Enak ." Singkatnya penulis menceritakan bagaimana repotnya mencari hari baik yang ternyata sering tidak pas dengan ketersediaan hotel, mencari lokasi resepsi. tempat midodareni, membuat dan menyebar undangan dan pernik pernikahan. Bahkan resepsi berlangsung yang kata orang menjadi raja sehari, justru rongrongan datang lebih hebat. Mana ada raja dan ratu kelaparan berat. Sudah berjam-jam dipaksa berdiri dan tersenyum sampai rahang sukar dikatupkan, saat dilanda lapar berat, mereka tidak boleh makan sampai acara selesai, sebab tugasnya hari itu adalah senyum dan mengucapkan terimakasih. Sampai-sampai memohon kepada juru kipas (anak-anak) untuk ambil "kue" saja. Tapi celaka, baru mau mengem...

812- Ayam Kampung

" Kalau aku berteriak, seluruh isi hutan akan ikutan bergetar. ..," kata seekor beruang menyombongkan diri. " Kalau aku yang melakukannya, selain hutan bergetar, penghuninya akan ketakutan ," sahut seekor harimau "S aya baru bersin saja, seluruh penduduk bumi ketakutan setengah mati ," ujar seekor ayam kecil. Berapa sih luasnya selembar kertas fotocopy A4. Lalu bayangkan kalau ukuran tersebut dipangkas sampai 70%. Kemudian dirikan dinding kawat melingkupi kertas mini A4 tadi. Beri penerangan seadanya. Maka itulah nasib seekor ayam petelor yang dipelihara dalam kandang tertutup. Seperti belum cukup penderitaan mereka, genap usia sehari, paruhnya sudah ditetak agar tidak melukai temannya. Selama setahun penuh ayam mata terlepas badan terkurung ini dipaksa memproduksi telur terus menerus. Usai masa produktivitasnya, ia akan dipensiunkan dengan cara dibunuh untuk persembahan binatang peliharaan lain. Tapi dengan cara sepintas kejam ini, industri telur bisa ber...

811-Peluru

Sebagai remaja, Fadilah Idris sering merasa kurang PD dengan penampilan tubuhnya, padahal sejatinya roman wajahnya mirip Reggie Lawalata, cuma namun terpaut di postur tinggi badan. Kadang ia seperti menyesali mengapa sang Maha Adil, sepertinya pilih kasih. Untuk menutupi "kekurangannya" saat bepergian ia seperti tak pernah lepas dengan sepatu hak tingginya. "Biar pegal tumit, asal tetap kelihatan tinggi.." Boleh jadi yang diliriknya adalah wanita berpostur "bangkok" ala para pesohor. *** Seperti layaknya muslimat di bulan Ramadhan, Fadilah amat tekun menjalankan puasa di negeri orang dan tak lupa Tarawih di mesjid bersama para imigran lainnya. Bulan puasa tahun ini, ia seperti mendapat jawaban, mengapa ia terlahir dengan tubuh yang sedang-sedang saja menurut ukuran orang timur. Saat ia menjalankan salat Tarawih, Jumat 29 September 2006, di Mesjid Mirrabooka, Australia Barat tanpa sepengetahuan jamaah yang berjumlah sekitar 250 orang, sebuah mobil berwarna ...