Tsunami
Semalam nonton bencana alam yang ditayangkan oleh MetroTv sangat menyentuh, sementara stasiun lain tak henti-hentinya melantunkan kedamaian diikuti pesta nyanyian riang seperti sedang berada di negara bagian dunia lain. Acungan jempol buat MetroTv kalau untuk acara laporan pandangan mata. Sebagai orang Geologi/Perminyakan tentu kata tsunami tidaklah asing. Namun ketika keluarga, keponakan mulai bertanya "katanya gempa, kok fotonya air banjir?" - lho memang banyak yang belum jelas betul pengertian tsunami, sebab adapula yang mengartikan banjir air panas.
Tsunami adalah gelombang air laut yang besar yang disebabkan oleh adanya gempa, tanah longsor, atau kegiatan gunung berapi. Umumnya tsunami yang terjadi di dasar samudra hanya kecil saja, beberapa feet tingginya, namun ketika sampai kepermukaan laut terutama daerah pesisir gelombang ini mengalami percepatan dan ketinggiannya menjadi berlipat-lipat. Inilah yang menimbulkan korban. Sebuah tsunami di Alaska pada 1946 yang berhasil direkam foto misalnya, mampu mencapai atap mercusuar yang tingginya sekitar 100 kaki. Untuk membayangkan kedahsyatan kecepatannya pada 1964 sebuah mobil truk terbalik dengan ban tertembus papan kayu. Bisa dibayangkan kecepatan gelombang pembawa kayu sampai mampu menembus ban truk yang besar dan tebal itu.
Masih ingat Krakatau? saat terjadi ledakan gunung berapi 26 Agustus 1883 memang terjadi tsunami skala medium sehingga banyak ikan-ikan besar terdampar di pantai. Banyak penduduk dengan riang memunguti ikan "rejeki" tersebut tanpa disadari datang tsunami yang lebih dahsyat sehingga menyapu balik ikan dan penduduk sekitarnya.
Ketika tsunami terjadi dilaut, sekalipun panjangnya menjapai ratusan mil, tetapi tinggi puncak gelombang hanya beberapa kaki (sekitar 30 cm) atau lebih. Perahu yang berlayarpun tidak bisa merasakan kehadirannya. Kecepatan tsunami sekitar 970 km/jam setara dengan kecepatan jelajah pesawat Boeing 747, ketika gelombang ini mencapai permukaan kecepatannya sudah menurun, namun ketinggian gelombang bisa mencapai 30 m dan bergerak dengan kecepatan yang sangat luar biasa. Bisa disamakan dengan anda membawa air dalam tong terbuka pada kecepatan tinggi dan stabil (misal jalan tol), air dalam tong tenang-tenang saja, namun saat anda mengerem, maka berloncatanlah air dalam tong.
Tsunami berasal dari kata Jepang "tsu=pantai" dan "nami=gelombang", pengertian mulanya gelombang pasang yang mestinya salah kaprah sebab pasang disebabkan oleh peristiwa gaya tarik bumi dan bulan. Hanya karena permukaan air laut naiknya cepat seperti pasang, maka kesalahan kaprahan terjadi sampai sekarang.
27 Dec 2004
Comments