Menulis Buruk ala Laksana
Ada nasehat pakar menulis yang nyeleneh. Ia, Laksana bilang "Menulislah dengan buruk, alinea melompat-lompat, alur cerita kacau, bahasa amburadul. Istilahnya menulis "sampah". Ini teori menulis apaan...? Ada sih "Menulis itu gampang," tulisan sang legendaris Arswendo. Atau "Menulis nggak perlu bakat". Tetapi mahzab menulis itu harus ngawur. baru ini saya dengar. Lagian ini "kosok-bali" kebalikan dogma di sekolah bahwa setiap kalimat harus lengkap, satu alinea dengan alinea lain harus saling melengkapi? - Contohnya "Ali digigit oleh anjing itu" - tapi jangan lupa saat pelajaran mengarang diumumkan para murid akan berkata "Shhh, Ahhh, Sial...Mengarang lagi, reseh". Aku kan kepengen jadi Penerbang, atau cita-citaku ingin menjadi DokteLLL. Sementara anak yang suka orat-oret menjadi aneh di mata teman-temannya. Lebih extrem lagi penulis Buku Sastra terbaik 2005 pilihan majalah Tempo malahan menganjurkan kalau perlu copot tom