846-Dari kaos kaki terbitlah "kelos" pancing
Saya memiliki kebiasakan yang "nggilani" - yaitu soal kaos kaki basi. Untuk meyakinkan bahwa benda ini laik masuk mesin cuci, maka saya percayakan kepada hidung. Dan "wieeew" - rasanya hidung saya inilah sarana "quality control" meyakinkan bahwa aroma molto sudah pindah departemen ke aroma "buadek ora jamak-jamak". Kebiasaan lain adalah menggulung sepasang kaos kaki menjadi bola kecil sebelum melemparkannya ke keranjang cucian.
Rupanya, Greg petugas laundry rig pengeboran bilang "hey mate, dont roll your socks, its not dry on the machine.." - tidak heran kadang kaos diterima dalam karung cucian masih basah. Sejak itu di rig pengeboran, saya "puasa" menggulung kaos kaki, tapi diam-diam tetap "berbuka" dengan mencium kaos apak.
Tetapi William Shakespeare, seorang Michigan USA, bukan penulis drama, memiliki kebiasaan lain. Saat dia menggulung kaos kaki dan mempermainkannya, sekonyong-konyong Eureka! - terpercik ide untuk membuat gulungan benang pancing (kelos) yang biasa dipakai para penggemar pancing. Waktu itu sekitar tahun 1890, Bill lalu mematenkan penemuannya pada 1897. Anak ini memang cerdas menuruni bakat dari sang ayah yang menjadi Jendral militer pada usia 19tahun, sebuah prestasi luar biasa. Harap maklum sedikit, itu jamannya perang saudara di Amerika. Soal percikan ide dari sepasang kaos kaki basi ia bertutur dalam sebuah interview, "sepertinya tidak masuk akal, apa sih hubungannya kaos kaki dengan engkol pancing. Saya harap ahli jiwa bisa menjelaskannya.."
Usaha "Jendral pancing" ini cukup moncer. Sebuah reel dijual 35dollar pada waktu itu, setara dengan harga sebuah kuda balap. Cuma akibat perang, tahun 1915, perusahaan ini menyetop alat pancing dan gantian memproduksi karburator dan sekring.
Sekarang perusahaan alat pancing yang sudah berusia 110 tahun ini membuka pabrik di China. Penerusnya melihat kemampuan orang China yang tangguh dalam berproduksi, ditambah tenaga kerja murah, bebas pemogokan tak heran arus modal mengalir ke China. Dari sini saja sekitar 30000 engkol disebar ke penjuru negeri.
Siapa nyana, semula bermula dari pekerjaan sehari-hari, mengganti kaos kaki, menggulungnya dan Eureka! jadilah sebuah hak paten.
Mimbar Bambang Saputro
Rupanya, Greg petugas laundry rig pengeboran bilang "hey mate, dont roll your socks, its not dry on the machine.." - tidak heran kadang kaos diterima dalam karung cucian masih basah. Sejak itu di rig pengeboran, saya "puasa" menggulung kaos kaki, tapi diam-diam tetap "berbuka" dengan mencium kaos apak.
Tetapi William Shakespeare, seorang Michigan USA, bukan penulis drama, memiliki kebiasaan lain. Saat dia menggulung kaos kaki dan mempermainkannya, sekonyong-konyong Eureka! - terpercik ide untuk membuat gulungan benang pancing (kelos) yang biasa dipakai para penggemar pancing. Waktu itu sekitar tahun 1890, Bill lalu mematenkan penemuannya pada 1897. Anak ini memang cerdas menuruni bakat dari sang ayah yang menjadi Jendral militer pada usia 19tahun, sebuah prestasi luar biasa. Harap maklum sedikit, itu jamannya perang saudara di Amerika. Soal percikan ide dari sepasang kaos kaki basi ia bertutur dalam sebuah interview, "sepertinya tidak masuk akal, apa sih hubungannya kaos kaki dengan engkol pancing. Saya harap ahli jiwa bisa menjelaskannya.."
Usaha "Jendral pancing" ini cukup moncer. Sebuah reel dijual 35dollar pada waktu itu, setara dengan harga sebuah kuda balap. Cuma akibat perang, tahun 1915, perusahaan ini menyetop alat pancing dan gantian memproduksi karburator dan sekring.
Sekarang perusahaan alat pancing yang sudah berusia 110 tahun ini membuka pabrik di China. Penerusnya melihat kemampuan orang China yang tangguh dalam berproduksi, ditambah tenaga kerja murah, bebas pemogokan tak heran arus modal mengalir ke China. Dari sini saja sekitar 30000 engkol disebar ke penjuru negeri.
Siapa nyana, semula bermula dari pekerjaan sehari-hari, mengganti kaos kaki, menggulungnya dan Eureka! jadilah sebuah hak paten.
Mimbar Bambang Saputro
Comments