864 - Christina nama supir Taxi itu

Jam 03:00 pagi pesawat saya baru mendarat di Bandara Perth, Australia. Lalu saya antri ambil taxi Swan menuju hotel, ternyata kebagian mobil Van dikendarai seorang cewek berambut pirang sebahu dengan body mirip ibunya Schapelle. Maksud saya lebih "impluk" dari Corby Schapelle. Usia saya taksir sekitar 50-an. Tapi rata-rata cewek Australia boros muka jadi penampilan tidak bisa dijadikan pegangan. Saat membukakan pintu bagasi dia langsung menyapa "I am Christina" sementara saya hanya berhai-hai, toh disebutkan namaku pulang-pulang dia cari ahli urut lantaran lidahnya keseleo.

Dalam perjalanan saya curiga sebab ia buka kaca mobil, tanpa minta ijin dari saya. Rupanya ia mengambil sesuatu dari dashboard lalu "jress" menyalakan rokoknya. Sejatinya saya bisa protes sebab dia merokok dalam kendaraan umum. Tetapi, sebelum-sebelumnya dia bilang pernah ke Bali. Jadi soal isu ngelepus merokok, saya sudah kena skak-mat. Tidak bisa berkutik.

Sambil kelepas kelepus Christina menganjurkan saya lain kali pakai angkutan yang disediakan Hotel. Gratis lagi, katanya. Apalagi dia mahfum penjelasan saya baru pertama menyoba hotel yang saya tuju.

"Tinggal call dari Airport, mereka akan datang menjemput" - katanya sambil menopangkan sikunya di jendela mobil maksudnya agar asap rokok cepat terbawa keluar kendaraan.

Ya olo .. saya pikir jam 03:00 dinihari kelayapan cari bis gratis sementara badan perlu mengaso. Apalagi lokasi hot el belum familiar.

Sampai di hotel saya sodorkan 30 dollar untuk taxi dan 2 dollar untuk Surcharge.

Lalu kami berpisah setelah ia mengucapkan Selamat Malam dalam bahasa Ibuku.

Kalau anjurannya saya ikuti, Christina akan kehilangan sekitar 30 dollar ( atau 210000 uk -uang kita). Boro-boro kepingin mengajak penumpangnya mutar-mutar agar argo naik. Dapat penumpang saja malahan diberitahu rahasia gratisan.


Mimbar Bambang Saputro

Comments

Popular posts from this blog

Polisi Ubah Pangkat

Daftar Pemain Nagasasra dan Sabukinten

Menu Makanan Kantin di Rig Terapung