Multi Culture, Multi Race, Multi Religion

Keluarga dalam gambar ini sedang melakukan "Peribadatan" mengenang putri satu-satunya yang telah mendahului mereka dalam usia sangat belia.

Pemilik rumah beragama Katolik Roma, namun saudaranya sebagian besar pemeluk Protestan.

Saya hanya membatin sambil  memotret jalannya peribadatan.

Semua upacara berjalan normal, padahal kalau dipelajari - mereka juga bisa sikut-sikutan membuktikan mana yang paling benar. Disini tidak nampak cara memandang  "kalau kau tidak ikut aku, kau tidak kuselamatkan".

Dikejadian lain misalnya, tahun lalu, tuan rumah mengadakan acara serupa, yakni sembahyang bersama, karena masih ada hubungan saudara, sayapun diundang. Disini sekali lagi pak Dwi, yang tuan rumah mempersilahkan tamunya makan malam sebelum acara inti dilaksanakan.

Setelah makan malam akan dilanjutkan agenda menurut agama mereka, yang disebut "Misa.." - maksudnya yang beragama lain boleh meninggalkan ruangan atau pulang ke rumah masih-masing. Ini berbeda dengan adat kebanyakan kita yang tidak perduli ada agama atau kepercayaan orang lain pokoknya berdoa menurut agamaku. Alasannya - mendengarkanpun dapat pahala. Kata kita.

Di sebelah kanan foto ada Nasi Kotak yang diberikan kepada para tamu setelah upacara selesai. Nasi. Kue Tart yang ada disana berlabel "Halal".

Diam diam saya tabik kepada tuan rumah..




Comments

Popular posts from this blog

Polisi Ubah Pangkat

Daftar Pemain Nagasasra dan Sabukinten

STOP!