Di Singapura - dilarang khotbah. NKRI pasang karpet merah.

Di Singapura mereka di larang. Mereka berdua dengan rombongan lainnya dijadualkan menggunakan kapal pesiar Costa Victoria pada 25 November memasuki perairan Indonesia dan kembali pada 29 November.

Mungkin NKRI - akan menerima kedatangan dua penceramah ini dengan senyum dan Poster besar "Kebangkitan ..bla..bla.." - Anggota MPR akan mengundangnya, pejabat negara akan selfi dengan mereka. Kita membawa anak kecil ke Monas mendengarkan kotbah lantas demo berjilid-jilid.

Mufti Menk (Zimbabwe)  dan Haslin Baharin Bolywood (Taipin, Perak, Malaysia) rencananya akan keluar masuk Singapura pada 25 November sampai 29 November 2017. Tetapi intel Singapura yang sudah mempelajadi video ceramahnya, sudah mengendus ancaman bahaya erosi keberagaman agama di negerinya. Maka keputusannyapun jatuh, merekapun tidak diijinkan ke negeri Singa tersebut.

Pemerintah Singapura mengidentifikasikan ajara kedua tokoh agama ini sebagai "segregationist and divisive teaching". Misalnya dosa tak terampuni adalah mengucapkan Natal dan Selamat Deepavali dan pemeluknya agama satu dengan lain tak perlu berpura-pura rukun. Costa Victoria adalah kapal mewah yang menyodorkan Anggur, Sampanye, Beer dan makanan Non Halal lainnya.

Ketimbang ribut dengan perang Proxy lantas menuding lagu lama bahawa ada gerakan Marinir Australia, maka perang proxy yang sesungguhnya sudah berlangsung- di depan mata.
Mudah-mudahan reskrim kita cepat tanggap.












Comments

Popular posts from this blog

Polisi Ubah Pangkat

Daftar Pemain Nagasasra dan Sabukinten

Menu Makanan Kantin di Rig Terapung