Gelombang Elektromagnetik Menembus Bumi

Satu tulisan saya di muat di Majalah Intisari terbitan September 1999 halaman 90-91. masih berupa STOPPER, yaitu artikel ringan yang menjembatani perubahan dari satu Artikel Utama ke Artikel utama lainnya.

Majalah Intisari September 1999
Panorama Ilmu (page 90-91)

GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK MENEMBUS BUMI


Intisari September 1999, "Panil" halaman 90.

Dalam film action berjudul The Eraser, yang dibintangi Arnold Schwarzenegger, digambarkan Amerika berhasil membuat senjata elektromagnetik dahsyat, tetapi dimanfaatkanoleh sekelompok gangster dari Rusia. Dalam film itu, gelombang elektromagnetik yang dimiliki seseorang bisa dideteksi sekalipun orang itu berada di balik tembok yang tebal.

Di dunia perminyakan, khususnya pengeboran untuk mencari sumber minyak dan gas bumi, elombang elektromagnetik sudah dimanfaatkan sejak lama. Salah satunya diterapkan dalam teknologi pengeboran miring.

Tidak seperti yang disangka kebanyakan orang, lubang bor yang dibuat menggunakan peralatan pengebor (rig) tidaklah selalu merupakan lubang yang ditusuk secara tegak lurus. Ada kalanya untuk menghindari daerah padat penduduk, mematikan sumur yang terbakar, menghemat biaya pembebasan tanah, lebih disukai pengeboran dengan gaya miring atau gaya hurup "J". Diawali tegak lurus sampai kedalaman tertentu, kemudian arah mata bor dibelokkan sedikit demi sedikit atau berbelok secara tajam mendekati sudut 90 derajat.

Dari atas pemukaan tanah, mata telanjang tidak akan mampu mengetahui arah lubang bor di dalam perut bumi. Untuk itu diperlukan alat bantu.

Seperangkat peralatan pengukur kemiringan arah lubang dimasukkan bersamaan dengan pipa bor. Hasil pengukurannya dikirim ke permukaan oleh sebuah alat transportasi berupa gelombang elektromagnetik.

Gelombang elektromagnetik yangdipancarkan dari alat pemancar yang terpasang di pipa bor akan merambat melalui batuan menuju ke permukaan tanah. Di permukaan, gelombang ini segera ditangkap oleh sepotong besi yang berfungsi sebagai antena. Antena dihubungkan ke sebuah "laptop".

Getaran elektromagnetik yang masih "polos" itu disusupi aneka macam pesan, berupa kemiringan lubang bor, sifat tahanan jenis batuan yang ditembus mata bor, sifat radiasi sinar gamma. Semua pesan itu bisa dibawa ke permukaan tanah. Dari informasi itu bisa ditentukan apakah mata bor sudah menembus lapisan yang mengandung minyak atau bahkan cuma air asin purba.

Bukan cuma itu. Lewat layar "notebook" para ahli pengeboranpun bisa mengontrol posisi lubang, apakah arahnya berbelok sesuai yang dikehendaki. Nah, dengan getaran elektromagnetik, "mata" para ahli pengeboran bisa menembus jauh ke perut bumi tanpa harus menyewa jasa tokoh pewayangan Antareja untuk melakukan pengukuran.

(Mimbar Seputro)

Comments

Popular posts from this blog

Polisi Ubah Pangkat

Daftar Pemain Nagasasra dan Sabukinten

Menu Makanan Kantin di Rig Terapung