Posts

Showing posts from May, 2007

Mengenal Jajaran Pekerja Pengeboran

Kalau anda melihat video mengenai pengeboran maka wajah yang ditampilkan umumnya pekerja berpeluh ria dengan muka kotor akibat cipratan minyak, otot yang sekeras baja karena setiap hari tak kurang 12 jam melakukan olah ragawi. Orang ini disebut " floorman " - karena pekerjaannya selalu melantai di panggung bor. Dalam satu ploeg terdiri dari tiga orang, misalnya Dan, Karl, Paul bekerja pada tengah hari sampai tengah malam sementara Simon, Tane, Mark bekerja pada tengah malam sampai tengah hari. Setelah berpengalaman mereka naik pangkat menjadi " derrickman ," seperti Jamie, lantaran pekerjaan utamanya naik menara bor untuk memasang dan membongkar pipa. Ia harus naik ke satu platform yang disebut "monkeyboard" mengingat panjang pipa bor rata-rata 30meter. Setelah Jamie, sang derrickman berpengalaman cukup banyak, ia akan naik pangkat menjadi " lead derrickman ." seperti John. Seterusnya ia akan dipromosikan sebagai Asisten Juru Bor atau Assistant

Artikel #929 Jangan Bilang Aku Jadi Pekerja Rig, Temanku Mengira Aku Direktur (2)

Pensiun tanpa sepengetahuan keluarga. Kata orang bijak bekerja itu seperti masuk warung Nasi Kapau. Di meja sendiri terhampar rendang sapi berwarna coklat kehitaman entoh tergoda daging cincang dipiring teman. Selalu ada tawaran lebih menarik untuk pindah juragan. Supaya jangan bingung, panteng saja rendang-ditangan. Akibat peribahasa tersebut setiap ada tawaran kerja yang lebih menarik (tentu dengan resiko dan tanggung jawab lebih besar), saya cenderung bergeming. Apalagi kalau meminta pendapat keluarga. Bisa dipastikan mereka bakalan keukeuh tetap setia dengan perusahaan lama dengan harapan siapa tahun tahun mendatang terjadi perubahan lebih baik. Tentu mereka tidak paham saat boss dengan muka ditekuk macam kerah baju kurang kanji memanggil saya ke ruangnya. Setelah menutup pintu lalu meminta sekretaris agar tidak mengganggu atau menghubunginya. Sudah seperti "rumus" - boss umumnya memanggil karyawan untuk urusan yang "tidak enak" bisa berupa kesalahan pegawai, ke

Artikel # 928 Punkasila

Malam itu di hotel Perth saya rada malas menyaksikan TV Australia soalnya kebiasaan di tanah air melihat belatung, mutilasi, tiba-tiba beralih ke acara yang lebih menyentuh perasaan manusia sekalipun kadang mengejek politik negara lain. Saslah satu TV Australia tahun lalu pernah menayangkan betapa wajah para pemimpin kita dibalik muka disetel sedih, mengutuk keras atas kejadian teror bom yang terjadi dipelbagai negara dan Indonesia ternyata, berhasil merekam wajah sumringah para wakil rakyat di Senayan. Mereka bercerita mengenai berkah hujan keras kucuran dana dari Amerika, Belanda dan negara-negara lainnya. Tak heran acara dibuka dengan sebuah pertanyaan, " dibalik tragedi teror, kematian, kesedihan, kutukan," apakah anda tahu bahwa wajah sebenarnya para pemimpin dan politikus tidak seperti yang kita kenal selama ini ." Tetapi Indonesia yang diceritakan pada Selasa Malam 22/5/07 jam 21:30 di stasiun ABC agak lain. Mula-mula mereka bercerita tentang pendudukan Ramadi. La

Artikel #927 Jangan Bilang Aku Jadi Pekerja Rig, Temanku Mengira Aku Direktur (1)

Aha saya sudah dapat email beserta lampiran tiket elektronik dari Perth bahwa Senin malam 21 Mei 2007 saya naik Garuda GA730 yang berangkat dari Sukarno Hatta pada jam 9:30 malam. Berarti tidak terasa sudah 4 minggu aku habiskan leyeh-leyeh menjadi pengangguran bergaji di rumah. Kebetulan anakku sudah selesai liburan dan harus kembali ke Singapura. Jadi malam ini kami berangkat bersama-sama. Cuma anakku di gerbang D sedangkan saya di E. Agak mengherankan biasanya mereka bersikeras menggunakan Qantas. Biasanya kalau saya mengasongkan email berisikan E-tiket di loket check-in, maka pihak Garuda mempersilahkan saya menuju loket lain untuk dibuatkan tiket yang berlapis-lapis warna warni dan memakan waktu cukup lama. Sehingga maksud utama dari E-tiket, layu sebelum berkembang. Namun kali ini mereka langsung menanyakan passport saya dan pas masuk langsung diberikan tanpa meminta sepeserpun airport tax (Rp 100.000), karuan saja saya bilang "mbak kok saya tidak diminta airport tax?."

Artikel #926 Kekuatan Doa atau Doit

Image
Usai meletakkan barang kabin di rak atas, saya langsung menuju tempat duduk saya yang mengambil tempat di dekat jendela pesawat Value Air. Seseorang sudah duduk terlebih dahulu dalam barisan bangku saya profilnya mengingatkan saya akan seseorang selebritis. Sepintas mirip dengan potongan pemilik Jamu Jago yang sering memberikan ceramah, hanya teman saya duduk ini potongannya lebih kekar dan tinggi. Lantaran "miripan Jaya Suprana" ini duduk dipinggir gang, maka tentu saja saya harus permisi untuk lewat didepannya. Saya lirik ia mengenakan baju putih lengan panjang dengan celana gelap dilengkapi suspender dengan rambut tumbuh pendek seperti orang habis di gunduli. Matanya yang sipit tertutup dan bibirnya komat-kamit. Lalu saya tunggu ia selesai berdoa, pikir punya pikir seberapa lama sih orang berdoa, sekalipun penumpang dan di belakang saya sudah mulai mendorong tak sabar untuk mencari tempat duduk mereka masing-masing. Karena terlalu lama menunggu selsai berdoa, akhirnya b

Artikel #925 Haruskah Aku Bunuh Diri

Haruskah Aku Bunuh Diri?! Seiring hembusan sepoi angin sore,aku duduk termenung sendirian di bawah blok apartemen rumah majikanku, sementara itu bau bunga kamboja yang tumbuh tegar, tidak jauh dari kursi besi yang kududuki menyengat kuat kedalam lubang hidungku, dan seketika itu juga aku hanyut terbawa oleh arus lamunanku yang berkecamuk tidak menentu. Betapa nikmatnya jika setiap hari aku dapat mencium bau harum seperti ini, mungkin.... aku merasa lebih tenang, karena bau wangi ini sepertinya meredekan masalah pribadi yang saat ini benar-benar serius kuhadapi- 'dihianati oleh kekasih yang sangat kucintai yang akibatnya aku tidak punya semangat untuk bekerja di Negeri Singa ini'. "Haruskah aku mengakhiri hidupku alias bunuh diri dengan caraku sendiri, agar setiap hari aku dapat merasakan bau harum sebegini?" pertanyaan ini tak henti-henti kutanyakan kepada diriku sendiri...agar akhirnya aku bisa terbaring selamanya dibawah pohon-pohon kamboja yang tumbu

Artikel #924 $40 untuk membersihkan AC

Image
Air Condition Samsung di kamar kami di Blok 13, Holland Drive sudah beberapa hari ini meneteskan air bukan dari salurannya melainkan dari kisi-kisi AC. Dalam 3 hari sebuah ember 10 liter bisa penuh. Lalu kami panggil teknisi AC, kira-kira jam 11:00 datanglah seorang teknisi dengan sebuah tangga dan mesin Vacuump. Ada 5 menit saluran pembuangan AC yang mampat disedot. Dan AC berfungsi kembali. Untuk itu kami harus mengeluarkan $40 (200 ribu rupiah Indonesia). Di Indonesia saya hanya membayar 30 ribu rupiah untuk service AC semacam ini. Kalau saja di Jakarta, saya akan mengganti langsung dengan buatan Cina seperti Chang Hong. Sayang ini apartemen sewaan, salah langkah saya malahan di dakwa merusak barang sewaaan. Mimbar Bambang Saputro mimbar dot saputro at gmail dot com 0811806549

Artikel #923 Laksa Katong

Image
Kalau sudah di Singapore, soal makanan saya kurang sreg memberikan penilaian yang positif. Masalahnya memang beda lidah. Namun kedai Laksa KATONG ini memang berbeda. Begitu and memasuki kedai, sapaan lembut kuah berbau semacam "lethok" - ini sayuran ibu-ibu di Jawa Tengah memanfaatkan tempe yang tidak jadi. Semangkuk kua kental yang terbuat dari santan dan bumbunya termasuk curry leaf atau daun ketumbar yang sensasinya mirip " walang sangit " - ditambah bumbu seperti jahe, lalu diinfiltasi dengan fish cake (sejenis otak-otak, tapi bukan). Dicampur bee-hoon, bean sprout (kecambah), kerang atau tiram, sotong - menghasilkan harmoni yang lidzat zidan untuk dinikmati. Belum ketinggalan sambalnya sambal goreng terasi. Cara menjualnya tergantung pesanan dan besarnya mangkok. Berkisar dari $3, $4,$5 Konon penamaan laksa ini karena rasanya campuran bermacam bumbu sehingga rame-rasanya - hanya orang dulu belum kenal akan iklan rokok, sehingga daripada pusing-pusing menyebutka

Artikel #922 BYOB

Image
Ini lelakon baru di Singapura. Judulnya BYOB alias " Bring Your Own Bag " terutama bagi pengunjung mal. NEA "National Environment Agency" yang bertanggung jawab menangani masalah kesehatan dan lingkungan sejak Februari 2007 lalu mulai menyanangkan program menuju Singapura lebih hijau. Langkah kecil namun penting yang mulai dikampanyekan adalah tidak menyediakan kantong belanja (kresek) secara gratis. Pengunjung mall besar macam Suntec, CarreFour, Ikea, Giant, Fair Price sudah harus siap-siap membawa kantong belanja sendiri atau kudu merogoh kocek untuk kantong kresek yang biasanya prodeo. Sebuah kantong plastik kecil berharga 10 sen (enam ratus rupiah) sementara plastik biru tebal sebesar $ 1,20 (enam ribu rupiah). Bagi mal yang masih memiliki stok kantong, msih dibenarkan memberikan pelayanan gratis kepada pengunjung. Tetapi mal alat rumah tangga macam IKEA sudah mematok harga bungkus. Akibatnya, tak heran banyak pengunjung mal sekarang membawa sendiri tas belanja

Artikel #921 Tetap Bersih

Image
Membayangkan situasi sebuah lokasi pembangunan, apalagi saat tahap pemasangan tiang pondasi dimana kegiatan mengebor tanah apalagi dalam suasana musim hujan begini maka tak aneh jika lokasi pembangunan, kendaraan berat akan " belepotan " tanah merah dimana-mana. Uniknya di Singapura, sekalipun lokasi pembangunan kotor dan berantakan, namun di luar gerbang, kebersihan kota tetap terjaga. Semua kendaraan berat yang keluar masuk proyek tetap diharuskan membersihkan ban-ban mereka dari tanah liat sehingga jalanan sekitar selalu bersih. Untuk itu di mulut gerbang disediakan penjaga yang bersenjatakan selang, sapu dan semrotan air sehingga mobil yang keluar proyek tetap dalam keadaan bersih. Bahkan kendaraan berat seperti pengaduk semen mutlak dilengkapi persediaan air dan selang untuk membersihkan ban dan kendaraan mereka. Rasanya tidak perlu saya jelaskan lebih lanjut bagaimana kondisinya jika kita melihat kotornya jalanan di Ibukota ketika proyek-proyek pembangunan berlangsung.

Artikel #920 Nasi Padang Tanpa Greget

Image
Seorang family yang sudah sepuluh tahun tinggal di Singapura mengajak saya menikmati masakan Padang yang kesohor di Singapura. " Pemiliknya orang Padang aseli, kelihatannya menikah dengan orang Singapura lalu membuka warung padang dan diberi nama RM Nasi Padang River Valley ." " Siang malam warung ini tak pernah sepi pembeli, pernah sebuah rumah makan "Mayang Sari" membuka kedai yang sama disebelah River Valley. Sekalipun masakannya lebih bersih, warna sayurannya lebih menggiurkan namun, hanya beberapa waktu pelanggan kembali kepada yang aseli yaitu River Valley ," tambahnya meyakinkan. Ketika saya memasuki restoran ini, kata-katanya memang terbukti. Pembeli seperti tak habis-habisnya mendatangi warung ini. Pemiliknya ibu haji yang aseli Sumatera Barat kadang keluar menyapa pelanggan. Sebuah klipping tabloid menempel didinding kedai menyatakan bahwa " resep masakan padang ini telah direkam dalam disket dan disimpan dalam lemari besi sehingga dijamin t

Artikel #919 Balapan F1, malam hari di Singapore

Pertanyaannya: Seumur-umur belum pernah mendengar ada Track untuk balapan kelas F1 di Singapore. Apalagi, balapannya malam hari pula. Kalau anda mengesankan pertanyaan demikian, maka anda tidak sendirian. Bahkan para kampiun F1 sendiri macam Fernando Alonso langsung bilang tegas " impossible " sementara veteran balap David Coulthard juga berpendapat " a gimmick " - kira-kira kalau diterjemah kan secara bebas "emangnya balapan F1 mau disamakan sama dengan Bola Sepak? bisa malam bisa siang." Tetapi Dewa F1, Supremo Honcho Bernie Ecclestone , 76, yang dikenal "batu" karena alot dalam setiap negosiasi, malahan menjawab kegalauan dua pahlawan F1 dengan kata-kata " Fernando belum lama berkecimpung dalam arena balap, sehingga penilaiannya masih lemah. Kedua, tahun depan David, tidak akan mengendarai mobil balap sehingga kita tidak perlu hiraukan keduanya." Bernie juga mengaku, kalau bukan lobi dari tycoon properti Singapura Ong Beng

Artikel #918 - Apam Bantat dari Peking

Dalam rekaman CCTV yang dipasang di halaman KTV, nampak seorang gadis langsing tinggi sekitar 165 cm rambut kemerahan lurus menutupi leher, bergaun terusan pendek berwarna hitam sedang berdiri didepan pintu masuk KTV bersama penghibur dan pengunjung lainnya. Lengan kirinya yang putih berjari panjang nampak berhiaskan gelang emas dan sebuah handphone hitam mahal nampak bergayut disana. Tangan kanannya menenteng tas perempuan kecil berwarna hitam. Gadis yang dikenal sebagai nona Yuan, 29, usia tergolong kadaluwarsa untuk urusan jual beli cinta. Namun karena wajah dan bodi yang permai ia bisa bertahan sebagai hostes plus di Singapura. Nampaknya setelah melayani pelanggan di KTV ia bermaksud ke Night Club Lido Palace tempat yang dikenal banyak cukong berduit tak segan menebar tips besar. Apalagi Nona yang dikenal dengan nama komersial "KR" - selain kemampuan "chatty" yang tinggi, wajahnya imut mirip bintang Gong Lie dimasa remajanya. Ditambah bodi "sekel langsing

Artikel #917 Pemilu di TimTim dan Bahasa Indonesia

Mengesankan dan membuat merinding ketika anak muda Timor Timur membacakan hasil pemilihan umum dalam bahasa Indonesia. Saya sampai melompat dari tempat duduk saya tidak percaya pada pendengaran saya. Lalu di televisi nampak bahwa sebuah koran Suara TimorLorosae dalam edisi bahasa Indonesia mengatakan " Jika tak ada mujizat dalam proses perhitungan suara hasil pemilu presiden jilid ke-2 di Timor Leste, Rabu (9/5) kemarin, calon presiden (capres) Dr. Jose Ramos Horta bakal mulus ke Istana Debu, Kaikoli, Dili, untuk menduduki kursi presiden RDTL yang sebentar lagi ditinggalkan Xanana Gusmao. “Trima Kasih Xanana, Selamat Datang Presiden Baru Horta”.Terima Kasih Xanana, Selamat datang Ramos Horta. " Menurut Jakarta Post, mereka memeriahkan kemenangan dengan menyanyikan lagu "Terajana" nya bang Haji Rhoma Irama. Lucia Lopes, 19, hapal hampir semua lagu dangdut, dan Peter Pan." Sementara rekannya, Sanches, menyukai group band Dewa, Slank, dan Ratu. Bahkan Taxi, Restor

Artikel #916 Usman dan Harun

Image
Sepasang turis bule senior ini nampaknya kebingungan. Mereka ingin mengambil foto berdua dengan later belakang Istana Park, yaitu kawasan diseberang jalan Istana Kepresidenan Singapur. Namun tidak memiliki tripod. Saya yang kebetulan melewati mereka kemudian menawarkan "Amal Sholeh". Dua klik, turis ini nampak bahagia bisa berfoto saling berdekapan. Giliran turis meninggalkan tempat, anak saya terkecil minta di foto ditempat yang sama. Ceklik, ceklik, lalu ia sempat melihat plakat yang bercerita tentang perkembangan negara Singapur. Keningnya berkerut tatkala membaca pada bagian tengah yang mengatakan negara tercinta ditulis sebagai teroris yang mengacau negara muda Singapore dengan meledakkan bangunan Mac Donald pada 1965. Sejak bergabungnya Malaya, Singapore menjadi negara Malaysia pada 1963, Presiden Sukarno memang amat garang menentang pembentukan negara tersebut. Apalagi Indonesia masih dalam tahap euphoria dengan berakhirnya operasi Trikora mengambil Irian Barat

Artikel #915 Tiang "Bendera" bermasalah di Singapur

Image
Salah satu pemandangan yang unik di Singapur adalah banyaknya rumah susun (rusun) atau apartemen yang menjulang tinggi guna menyikapi keterbatasan akan lahan permukiman. Namun ada sedikit pemandangan yang mengganggu lantaran diantara jendela para penghuninya kerapkali berkibar " bendera " yang merupakan jemuran. Melalui-tiang bambu jemuran tersebut dijulurkan melalui jendela belakang, lalu ditancapkan pada penyangga yang terbuat dari sepotong besi berongga bergaris tengah 3/4 inci tertancap pada dinding luar apartemen menyudut 60 derajat. Dari sini "bendera" berkibar dengan megahnya. Diperlukan keahlian dan tenaga untuk mengeluarkan jemuran basah (dan berat) dengan panjang bambu yang terbatas, apalagi bagi anak-anak dan orang tua jelas memerlukan bantuan orang lain. Belum lagi saat pemilik keluar untuk bekerja, misalnya, mendadak turun hujan lebat, maka baju kembali basah dan biasanya mengeluarkan bau tidak enak sehingga harus dicuci ulang. Atau pejalan kaki tiba-

Artikel #914 Dengan Lift Kok Coba-Coba

Image
Salah satu apartemen di kawasan " Kampung Belanda " Singapura menjadi pilihan para pelajar dari Indonesia. Satu blok apartemen ada yang sampai 20 lantai terdiri dari 17 kamar. Masing-masing dilayani empat buah lift. Lift ini buatan Otis ini relatif kecil, 1,5 x 1,5 meter. Cukup untuk sekitar 6-7 penumpang. Suatu ketika ada sekitar serombongan pelajar atau mahasiswa berjumlah 8 orang yang memaksa masuk sekaligus ke dalam lift yang berakibat alarm " kelebihan beban " berbunyi. Dan ini menyebabkan pintu lift tetap terbuka. Dasar anak-anak kreatif yang memang dari sononya terbiasa melanggar aturan baku. Atau sebagai bentuk perlawanan terhadap kemapanan, termasuk dalam menggunakan lift. Seseorang keluar, lalu saat alarm " bungkam " ia melompat masuk beberapa saat sebelum pintu lift tertutup. Biasanya cara ini berhasil sehingga sering dipraktekkan di mana-mana. Hanya saja hari itu, lagi datang apesnya. Lantaran lift dipaksa angkat beban di luar kemampuan maka

Artikel #914 Antara Hidup dan Mati

Image
Orang Singapur mulai berhitung soal jatah tanah yang hidup dan yang mati. Selain tanah permukiman yang kian sesak, tanah pemakamanpun mendesak yang hidup. Di salah satu kawasan Chou Chu Kang (CCK), misalnya tiga ratus hektar lebih lahan pemakaman akan penuh terisi pada tahun 2064. Cara tradisional selama ini menyaratkan jarak 45 cm antara satu lubang dengan lainnya dinilai boros tempat. Baru-baru ini Badan Lingkungan Hidup mengumumkan cara penguburan yang lebih irit lahan. Kubur " baru " ini akan berupa kotak tanpa alas terbuat dari beton cor setebal 15 cm. Angka sepintas tak berarti ini ternyata bisa menampung kapling tambahan sebanyak 240 kubur per hektarnya. Untuk mengakses liang lahat, disediakan tangga sebab beberapa aturan agama menyaratkan jenasah atau peti mati harus bersentuhan dengan tanah. Sebagai penutup makam dibuatkan cor-coran beton berbobot empat ton, lalu di atas tutup inilah ditanam rumput atau dipasang nisan, monumen sebagaimana pilihan famili. Dengan sis

Artikel #913 Cambuk dan Palu untuk mengusir penyakit

Kerokan, kerikan (gua sha, Cina) masih dipraktekkan oleh sebagian masyarakat kita. Kendati sudah ke dokter, diberi resep obat patent yang cespleng, tetapi banyak yang baru merasa sehat setelah dikerik kulit punggung, dada dan lehernya dengan sekeping uang benggol kuno (tembaga). Kendati mengerang, menggeliat dan menggelinjang (sakit), habis itu mereka merasa lega. Apalagi kelar dikeriki masih di pijat dengan cara tradisional mandarin "tui na". Mandi pakai air panas, menyeruput sup ayam hangat dan teh hangat. Di jamin masuk angin atau flu ringan bablas. Tidur pulas. Perkara bilur merah padam anggaplah sebagai sertifikat "bebas masuk angin." Biasanya kalau terlanjur parah, dikerikpun kulit seperti sudah dibius. Alias tidak terasa nyeri. Namun kalau hasil kerokan masih pucat, pertanda " penyakit belum menumpuk parah ." - biasanya kerokanpun tidak mujarab. Celakanya yang dikeriki akan merasakan sakit luar biasa. Tetapi apa yang dilakukan Gao Tanlin seorang tab

Artikel #912 Semua Orang Lumba-Lumba

Yang membuat kuping lalu berdiri, suara musik ini terdengar di kaki apartemen di satu negeri kecil yang sekalipun hanya satu jam setengah dengan penerbangan, bisa menunjukkan suasana berbalikan dengan kota tanah tumpah darah saya. Saya lirik arloji masih menunjukkan sekitar pukul 10 pagi di hari Minggu, ketika dari pengeras suara terdengar suara mikrofon diketuk-ketuk dan ditiup sehingga menimbulkan suara mirip letupan bom. Lalu organ tunggal mulai dipencet mengiringi suara penyanyi membawakan lagu "lima menit lagi ah ah..." Maaf bagi bukan pengamat dangdut, lagu "lima menit lagi" dipopulerkan oleh Neti Herawati ini lumayan populer sekalipun belum selaris manisnya lagu Mandi Madu atau Bang SMS. Rupanya inilah cara "keriaan" berupa resepsi pernikahan dikalangan keturunan Melayu. Konon sekaya apapun orang Melayu, soal perkawinan mereka memilih tempat di kawasan apartemen. Bukannya pelit tetapi kuatir ada diantara para sanak kadang, kerabat justru urung hadir

Artikel #911 Mengejar Sultan D24

Image
Durian Sultan - musim buah Juni - Juli Seorang mahasiswa Universitas Connecticut asal Thailand rupanya kangen akan buah kesohor dari negerinya, durian. Diam-diam ia menyelundupkan buah tersebut kedalam apartemennya. Saat ia menikmati buah nyam-nyam tersebut pintu apartemen didobrak dan serombongan pemadam kebakaran berusaha mencari "kebocoran gas." Rupanya bau yang menyengat tersebut diterjemahkan oleh tetangga apartemennya sebagai "bau serupa pipa gas yang bocor," sehingga zonder periksa kiri kanan, ia menilpun barisan pemadam kebakaran, sebelum ledakan hebat terjadi . Rupanya mahasiswa Thai ini masih belum kapok sehingga ketika ia pindah ke apartemen lain dan menyelundupkan durian lagi. Kali yang ketiga, petugas yang mendatanginya sampai hapal dan berang mengatakan " you again.." - paling tidak sebuah pintu tidak dirusak. Dalam harian Strait Times edisi Rabu 16 Mei 2007, memperlihatkan Pak Lah "panggilan akrab PM Malaysia Abullah Badawi" deng

Artikel #910 Sarapan Pagi di Ya Kun

Image
Tahun 1926 , seorang anak muda berbekal kopor tua nampak berdiri kebingungan di pelabuhan Singapore. Usianya baru 15 tahun, saat anak sebayanya masih " mbok-mboken " - bahasa jawa " menetek " orang tuanya, ia sudah berani meninggalkan daratan Hainan, Cina menuju negeri yang ia tidak ketahui akan menjadi apa disana. Tapi tekad anak Hainan yang bernama Loi Ah Koon sudah bulat, kalau sudah berani mengarungi ganasnya laut Cina Selatan, berarti telah siap menaklukkan Singapore. Aral yang melintang adalah ia tidak punya sanak kadang di Singapore. Dengan langkah kaki yang agak "ngengkang," cara berjalan dengan telapak kaki menghadap keluar, mirip komedian Charlie Chaplin, tergopoh ia menyeret kopor kayu tuanya menuju komunitas orang Hainan. Sebuah kedai kopi menawarinya sebagai pelayan. Tidak lama kemudian gemrincing upah dan uang tips masuk dalam celana pendek dril seperti mengajaknya berbuat selangkah lebih maju. Ia lalu mengajak dua imigran Cina untuk mendiri

Artikel #909 Demo para supir Angkot Bekasi menuntut perbaikan jalan

Bagus! Bravo! Itulah reaksi saya ketika membaca di Harian Warta Kota bahwa pada Rabu 2 Mei 2007, ratusan sopir angkutan umum Koperasi Angkutan Bekasi Koasi melakukan mogok beroperasi. Ini adalah demo murni "akar rumput," mereka hanya mendesak pihak Walikota Bekasi untuk memperbaiki jalan Pekayon - Pondog Gede yang telah rusak parah sejak tiga tahun lalu. Pasalnya jalan yang rusak tersebut selain menurunkan pemasukan juga menaikkan angka kerusakan mobil. Sebagai contoh, kampas kopling mobil yang biasanya berusia sebulan, sekarang baru lima belas hari beroperasi sudah harus diganti, ujar J Manurung salah satu pentolan demo. "Bukan cuma kampas kopling, peralatan lain seperti ball joint, per, sokbreker, serta ban menjadi lebih boros." Jika keadaan terus menerus begini, maka penghasilan para supir hanya habis untuk mengganti onderdil. Belum lagi oknum perhubungan dan lainnya yang sekarang sudah semakin kreatip memungut retribusi bukan cuma di terminal melainkan melebar d