Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Tuntas dan Kerja Iklas
Seorang pejabat tinggi Telkom pada 2000 kembali ke Jawa Timur untuk memegang jabatan tertinggi di instansi tersebut. Ia melihat euforia Reformasi ikut mengimbas dalam Telkom. Masing-masing sektor menjadi lebih agresif. Yang satu langkah tegap, yang lain jogging, padahal masih dalam satu barisan. Sehingga cenderung mengabaikan kepentingan sektor lain.
Pihak front office yang "klimis-klimis" dengan ramah mengatakan "Okey pendaftaran sambungan tilpun baru sudah kami proses, sebentar lagi
akan tersambung..."
Sementara bagian teknik instalasi nggerundel: "enak aja eluh bikin sambungan baru, kami yang menarik kabel ini yang repot. Kerja nggak ada habis-habisnya," dan biasanya diteruskan grundelan sudah sekian tahun gajih belum disesuaikan dst.
Akibatnya ada kepala seksi yang tidak saling baku sapa.
Tidak di Telkom, tidak di Mudlogging gesekan antara team pencari kerja dengan team penyedia alat (dan manpower) tidak kunjung usai. Gesekan di mudlogging masih ditambah lagi dengan pihak pengimpor barang. Layak diberi judul "An Endless Story.."
Sumilan, demikian nama Kadivre-5 tersebut melihat ada yang salah. Tapi salahnya dimana. Sebelum dia menuduh reformasi memang bagus tetapi harusnya reformasi kebudayaan juga di geber. Maka ia menemukan cara menangani reformasi kebablasan tadi dengan 4 AS, anda yang pemain kartu entah Remi atau Bridge pasti tahu kalau main kartu 4 ACE sudah ditangan, pasti menange....
KARTU AS I (Kerja Keras)
Orang Telkom sudah lama mengenal etos kerja ini. Apalagi Sumilan sudah memberi contoh dengan memanjat tiang telpon sendiri sebagai ajakan kepada anak buahnya untuk bekerja lebih keras. "hendaknya kerja sungguh-sungguh saling membantu, semangat, menghargai waktu produktip dan responsif," demikian kata Sumilan berulang-ulang
KARTU AS II (Kerja Cerdas)
Kerja keras saja tidak cukup, harus ditambahi kartu As yang kedua yaitu Kerja Cerdas, Kerja ini meliputi intelektual, konsep, struktur terencana, cermat, efektip, efisien, berwawasan luas, kreatip dan inovatip. Secara berkelakar dikatakan bahwa kalau cuma kerja keras saja, mending pergi ke Tanjung Priuk. Maksudnya tentu jadi kuli angkut.
KARTU AS III Kerja Tuntas
Ada kebiasaan buruk dikalangan Telkom, mereka berkerja dengan Cerdas, terencana dengan baik namun ditengah jalan pekerjaan ini ditinggalkan. Pekerjaan yang sudah dikerjakan secara terencana dan cermat, tidak ada artinya jika tidak tuntas.
KARTU AS IV Kerja Ihlas
Ini agak merambah dunia spiritual. Maksudnya dengan menerapkan Sepi Ing Pamrih Rame Ing Gawe, maka orang yang bekerja keras tidak akan patah semangatnya ketika melihat temannya mendapatkan jabatan lebih tinggi. Buntutnya ada yang nyindir, lha ini satu cara untuk mencegah delmon (pengucapan demo cara betawi) ya. tapi itulah Sumilan, dengan gebrakan 4 Kartu Ace, maka kinerja Telkom di genjot habis tapi harmoni.
Dari : Sumilan: Mandor Kawat
Mimbar Seputro
0811806549
Friday, June 27, 2003
Pihak front office yang "klimis-klimis" dengan ramah mengatakan "Okey pendaftaran sambungan tilpun baru sudah kami proses, sebentar lagi
akan tersambung..."
Sementara bagian teknik instalasi nggerundel: "enak aja eluh bikin sambungan baru, kami yang menarik kabel ini yang repot. Kerja nggak ada habis-habisnya," dan biasanya diteruskan grundelan sudah sekian tahun gajih belum disesuaikan dst.
Akibatnya ada kepala seksi yang tidak saling baku sapa.
Tidak di Telkom, tidak di Mudlogging gesekan antara team pencari kerja dengan team penyedia alat (dan manpower) tidak kunjung usai. Gesekan di mudlogging masih ditambah lagi dengan pihak pengimpor barang. Layak diberi judul "An Endless Story.."
Sumilan, demikian nama Kadivre-5 tersebut melihat ada yang salah. Tapi salahnya dimana. Sebelum dia menuduh reformasi memang bagus tetapi harusnya reformasi kebudayaan juga di geber. Maka ia menemukan cara menangani reformasi kebablasan tadi dengan 4 AS, anda yang pemain kartu entah Remi atau Bridge pasti tahu kalau main kartu 4 ACE sudah ditangan, pasti menange....
KARTU AS I (Kerja Keras)
Orang Telkom sudah lama mengenal etos kerja ini. Apalagi Sumilan sudah memberi contoh dengan memanjat tiang telpon sendiri sebagai ajakan kepada anak buahnya untuk bekerja lebih keras. "hendaknya kerja sungguh-sungguh saling membantu, semangat, menghargai waktu produktip dan responsif," demikian kata Sumilan berulang-ulang
KARTU AS II (Kerja Cerdas)
Kerja keras saja tidak cukup, harus ditambahi kartu As yang kedua yaitu Kerja Cerdas, Kerja ini meliputi intelektual, konsep, struktur terencana, cermat, efektip, efisien, berwawasan luas, kreatip dan inovatip. Secara berkelakar dikatakan bahwa kalau cuma kerja keras saja, mending pergi ke Tanjung Priuk. Maksudnya tentu jadi kuli angkut.
KARTU AS III Kerja Tuntas
Ada kebiasaan buruk dikalangan Telkom, mereka berkerja dengan Cerdas, terencana dengan baik namun ditengah jalan pekerjaan ini ditinggalkan. Pekerjaan yang sudah dikerjakan secara terencana dan cermat, tidak ada artinya jika tidak tuntas.
KARTU AS IV Kerja Ihlas
Ini agak merambah dunia spiritual. Maksudnya dengan menerapkan Sepi Ing Pamrih Rame Ing Gawe, maka orang yang bekerja keras tidak akan patah semangatnya ketika melihat temannya mendapatkan jabatan lebih tinggi. Buntutnya ada yang nyindir, lha ini satu cara untuk mencegah delmon (pengucapan demo cara betawi) ya. tapi itulah Sumilan, dengan gebrakan 4 Kartu Ace, maka kinerja Telkom di genjot habis tapi harmoni.
Dari : Sumilan: Mandor Kawat
Mimbar Seputro
0811806549
Friday, June 27, 2003
Comments