Harta (emas) Karun Jaman Olanda

Di TV pernah dimunculkan seorang penemu harta karun Bung Karno (BK) yang baru namanya Soewito (tanpa Kartowibowo), berpakaian jas putih, pantalon putih. Orang ini cara berpakaiannya memang berusaha ngeplek BK, didepannya ada emas batangan bersinar. Dia bilang emas ini untuk membayar hutang negara seperti yang diamanatkan oleh BK, lelaki bergelar Soenuso Goroyo Soekarno, yang tercatat pernah aktip di TNI Kodam Jaya dengan NRP 561812 ini berceloteh "berani digantung kalau boong".

Batangan emas tersebut disertai dokumen yang menurutnya dikeluarkan pada 16 Agustus 1945 oleh BPUPKI, dan anehnya tidak boleh disentuh oleh tangan siapapun, syaratnya dari "alam sono" demikian. Sayang kamera TV tidak memperlihatkan dokumennya, pasti kertasnya sudah dikucel-kucel agar terkesan kuno.

Padahal kalau baca buku Sang Proklamator-nya Edy Suhendro, untuk memproklamirkan Kemerdekaan saja BK dan M. Hatta harus di culik kelompok pemuda ke Rengasdengklok segala. Bahkan pembacaan proklamasipun terkesan darurat. Sehingga agak aneh, kalau BPUPKI pada saat proklamasi sudah bisa punya batangan emas maupun platinum plus sertifikatnya. Apalagi dikatakan harta tersebut tersebar di Jawa Tengah, Bali dan Sumatera Selatan sehingga memancingnya" perlu bantuan ilmu ghoib sang guru. Selain emas, penduduk Cileungsi Hijau yang sudah raib ini, mempunyai platinum batangan dengan stempel JM Mathey London, Tiga Surat Obligasi dari Creditte Suisse Bank senilai US $ 1,007 miliar (waaduh).

Tapi orang ini ternyata punya pengikut setia. Salah satunya karyawan distributor software Anti Virus. Yang sudah terkena virus emas BK atau virus "Dana Revolusi" konon kalau bicara jadi agak aneh, dari cara berpakaian, berbicara seakan sudah berada orbit lain.

Mereka cerita didatangi BK dalam mimpi yang menyuruhnya pakai sorban dan mereka tunjukkan sorban yang datang dari dunia mimpi tersebut. Lagi-lagi aneh karena BK tidak pernah bersorban. Untuk mengejar impian mereka bahkan rela keluar dari perusahaannya, dan kost di Bogor untuk lebih mendekatkan diri dengan sang Guru. Mereka yakin kalau mengikuti apa yang "Soehoe" mereka ajarkan maka emas tersebut akan menjadi miliknya. Dengan syarat "mas kawinnya dulu musti dibayar".

Seratus tahun lalu akal-akalan gaya harta karun ini memang sudah pernah terjadi.

Dalam courant edisi 12 Mei 1903, Bintang Betawi melaporkan bahwa di Villa Nova masih afdeling dari Meester Cornelis alias Jatinegara (lebih dikit), banyak ditemukan emas di tanah. Dan pemiliknya bermaksud mendirikan maatschappij sehingga para investor bole ikut tanam andil disana, cuma 50 gulden satu orang. Pemilik Villa ini adalah Lady Rollison yang kalau menilik namanya kemungkinan besar orang Inggris.

Keruan saja berduyun-duyun orang datang, ada yang naik dos-ados (sado) ada yang naik "fiets" atau kereta angin, ada yang naik trem sampai staatsiun Meester Cornelis lalu berjalan kaki ke arah Cililitan. Semua ingin membuktikan apa bener di siang bolong begini ada emas muncul dari tanah. Dikabarkan bahwa orang-orang Cina banyak yang langsung tertarik berinves di maatschappij ini.

Apalagi Bintang Betawi menulis secara provokatip "Siapa mau jadi kaya, sebaliknya lekas datang ke Villa Nova, jangan pandang itoe wang 50 gulden...

Tetapi ada yang berfikiran kritis, lantaran Betawi terbentuk dari endapan alluvial-hasil banjir sehingga mustahil ada emas disana, jangan-jangan ini cuma akal-akalan Lady Rollison, prempoean asal Inggris untuk mengeruk duit. Harap maklum mereka punya banyak tanah luas akan tetapi sejak perbudakan di hapus, tiada budak yang mau bekerja tanpa oepah yang cukup.

28 May 2003

Comments

Imam Syatibi said…
serius, saya punya emas batangan bertuliskan JM Mathey London, anda tahu kemana saya bisa menjualnya, imel saya di bakuljangan@gmail.com

Popular posts from this blog

Polisi Ubah Pangkat

Daftar Pemain Nagasasra dan Sabukinten

Menu Makanan Kantin di Rig Terapung